Pelajar Bandung Deklarasi Anti Diskriminasi Terhadap ODHA
Reporter
Editor
Rabu, 1 Desember 2010 10:43 WIB
Kampanye hari Aids Sedunia. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
TEMPO Interaktif, Bandung -Sebanyak 2010 pelajar di Kota Bandung mendeklarasikan anti diskriminasi terhadap para penyandang Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). Mereka menyampaikan suaranya dalam perhelatan Hari AIDS Sedunia di kawasan Jalan Merdeka Bandung, Rabu (1/12).
Para pelajar menyampaikan beberapa poin deklarasi yang antara lain menyatakan pelajar di Kota Bandung anti terhadap Narkoba, siap untuk tidak berprilaku seks bebas, dan sekolah bebas asap rokok.
"Selama ini kasus terlaporkan hanya sedikit. Ada pelajar yang dikeluarkan pihak sekolah setelah ketahuan mengidap HIV/AIDS. Padahal pendidikan masih dibutuhkan," ujar Kisi aktivis Rumah Cemara Bandung.
Rumah Cemara sebagai rumah interaksi ODHA saat ini fokus pada kampanye interaksi antara kaum muda yang menderita HIV/AIDS dengan komunitas komunitas untuk meningkatkan kepercayaan diri."Bukan lagi penyuluhan yang diberikan, tapi memberikan ruang interaksi pada mereka dan menjauhkan stigma negatif," ujarnya.
Dari data Komisi Penangulangan AIDS Jawa Barat paling tidak saat ini ada 140 usia pelajar Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas yang mengidap HIV/AIDS dari Total 5.536 orang yang mengidap HIV/AIDS di Jawa Barat.
Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!
2 Desember 2022
Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!
Di Indonesia, hanya 25% dari anak-anak yang hidup dengan HIV menjalani pengobatan ARV yang menyelamatkan jiwa. UNAIDS Indonesia, Jaringan Indonesia Positif, Ikatan Perempuan Positif Indonesia, Lentera Anak Pelangi, dan Yayasan Pelita Ilmu menginisiasi aliansi baru untuk memperbaiki salah satu masalah yang paling mencolok dalam respon penanggulangan AIDS.