KPK Minta Pemkot Surabaya Inventarisasi Aset

Reporter

Editor

Selasa, 30 November 2010 13:32 WIB

TEMPO Interaktif, Surabaya - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta Pemerintah Kota Surabaya menginventarisasi aset-aset daerah termasuk fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum).


"Seluruh aset harus diinventarisasi dan disertifikasi," kata Wakil Ketua KPK, Chandra Hamzah pada wartawan usai mencanangkan zona integritas bersama Pemkot Surabaya, Selasa (30/11).

Ia mengatakan setiap jalan dan taman yang sebelumnya milik developer harus diserahkan kepada pemerintah setempat untuk didata sebagai aset milik negara. "Pemerintah harus tegas terhadap developer," ujar dia.

Aset berupa fasum dan fasos itu kata dia tidak bisa diubah peruntukannya atau didirikan bangunan lain. Hanya pemerintah, kata dia, yang bisa mengubah peruntukan fasum dan fasos. "Developer harus diawasi secara ketat agar tidak mengubah peruntukan," ujar dia.

Chandra mengatakan kasus terlepasnya aset-aset Pemkot Surabaya kata dia harus menjadi pembelajaran bagi pemerintah setempat. Semua aset kata dia harus disertifikasi agar tidak dikuasai swasta. "Jangan terlalu rumit, Pemkot bisa berkordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional," ujar dia.

Ia mengatakan Pemkot bisa bernegoisasi dengan BPN saat akan melakukan sertifikasi aset. "Pemkot bisa menjelaskan kalau ini tanah negara jadi biayanya tidak mahal," ujar dia.

Menurut dia, penertiban administrasi aset di Surabaya masih diabaikan oleh pemerintah setempat, sehingga developer masih banyak menguasai aset-aset berupa fasum dan fasos. "Ini harus diikuti dengan komitmen yang kuat dari pemerintah," ujar dia.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Surabaya, Musyafak Rouf mengatakan banyak aset-aset yang belum disertifikasi dan sekarang masih disewa swasta misalnya tanah-tanah yang kini berdiri hotel-hotel besar di Surabaya. "Bagaimana sistem sewa dan ke mana uang sewa itu mengalir juga tidak jelas," kata dia.

Ia mengatakan aset-aset Pemkot Surabaya senilai Rp. 6 triliun. Namun yang baru terdata kata Musyafak senilai Rp. 2 triliun. "Kalau kondisi ini dibiarkan terus maka akan banyak aset Pemkot yang lepas," ujar dia.

Wali Kota Surabaya, Tri Risma Harini mengatakan Pemkot Surabaya akan terus berkonsultasi dengan KPK untuk menyelamatkan aset-aset. Pemkot, kata dia, sering meminta aset yang dikuasai oleh swasta namun dampaknya selalu digugat oleh swasta tersebut. Misalnya lapangan Kuning, kolam renang Brantas, Kebun Bibit, jalan Kenari dan Gelanggang Olahraga Pancasila.

DINI MAWUNTYAS

Berita terkait

Optimalkan 115 Aset Negara, LMAN Sumbang PNBP Rp 3,7 Triliun

23 Januari 2024

Optimalkan 115 Aset Negara, LMAN Sumbang PNBP Rp 3,7 Triliun

Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) telah membukukan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 3,7 triliun sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran, Link Live Streaming Debat Cawapres

22 Desember 2023

Terkini Bisnis: Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran, Link Live Streaming Debat Cawapres

Berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Jumat sore, 22 Desember 2023 antara lain ekonom soroti pembiayaan program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Ungkap Tugas Penting DJKN Tak Hanya Mengelola Aset Negara, tapi...

22 November 2023

Sri Mulyani Ungkap Tugas Penting DJKN Tak Hanya Mengelola Aset Negara, tapi...

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) tidak hanya memiliki tugas mengelola aset kekayaan negara.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani soal Aset Negara: Jangan Cuma Koleksi di Neraca Keuangan, Harus Ciptakan Nilai Tambah Ekonomi

22 November 2023

Sri Mulyani soal Aset Negara: Jangan Cuma Koleksi di Neraca Keuangan, Harus Ciptakan Nilai Tambah Ekonomi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan semua kementerian dan lembaga harus meningkatkan kultur atau budaya untuk menjaga aset negara.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tanggapi Kritik Anggota DPR tentang Pertumbuhan Aset Negara

29 Agustus 2023

Sri Mulyani Tanggapi Kritik Anggota DPR tentang Pertumbuhan Aset Negara

Menteri Keuangan Sri Mulyani menanggapi kritik anggota DPR RI mengenai rendahnya pertumbuhan aset negara dibanding pertumbuhan utang.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Serahkan Kapal Hantu ke Polda Bangka Belitung

15 Agustus 2023

Kejaksaan Agung Serahkan Kapal Hantu ke Polda Bangka Belitung

Kejaksaan Agung minta Polda Bangka Belitung segera melaporkan data penyerahan aset di Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara.

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Jalan Protokol Telah Diserahkan ke DKI, Heru Budi: Ada 14 Ruas Jalan Nasional

29 April 2023

PSI Sebut Jalan Protokol Telah Diserahkan ke DKI, Heru Budi: Ada 14 Ruas Jalan Nasional

Heru Budi Hartono mengatakan ada 14 ruas jalan nasional, termasuk jalanan protokol di Jakarta Pusat telah diserahkan ke Pemerintah Daerah sejak 2013.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Sebut Jakarta Bertugas Inventarisasi Aset Negara setelah Ibu Kota Pindah IKN

12 April 2023

Heru Budi Sebut Jakarta Bertugas Inventarisasi Aset Negara setelah Ibu Kota Pindah IKN

Heru Budi Hartono mengatakan Pemerintah Provinsi bertugas mendata dan menginventarisasi aset-aset negara setelah Jakarta tidak lagi ibu kota negara.

Baca Selengkapnya

Ibu Kota Pindah ke IKN Nusantara, Heru Budi-Kemenkeu Bahas Pemanfaatan Aset Negara di DKI

28 Maret 2023

Ibu Kota Pindah ke IKN Nusantara, Heru Budi-Kemenkeu Bahas Pemanfaatan Aset Negara di DKI

Pj Gubernur DKI Heru Budi tengah membahas pemanfaatan aset negara yang ada di Jakarta setelah Ibu Kota pindah ke IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Singgung Banyak Gedung Aset Negara Terbengkalai di Tengah Kota: Nilainya Luar Biasa

2 Maret 2023

Sri Mulyani Singgung Banyak Gedung Aset Negara Terbengkalai di Tengah Kota: Nilainya Luar Biasa

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyinggung soal aset gedung milik sejumlah Badan Layanan Umum (BLU) yang terbengkalai.

Baca Selengkapnya