Oknum Tentara Aniaya Warga Garut

Reporter

Editor

Senin, 22 November 2010 16:53 WIB

TEMPO Interaktif, Garut - Hendra Setiawan, 24 tahun, warga Kampung Cibuluh, Desa Sukawargi, Kecamatan Cisupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, dianiaya empat oknum Tentara Nasional Indonesia anggota Batalyon Infantri 303 Setia Sampai Mati, Cibuluh, Garut.

Akibat penganiayaan itu Hendra menderita luka serius. Luka itu di antaranya bersarang di bagian muka, perut dan kaki. Korban juga menderita luka cukup serius pada bagian telinga kiri hingga mengeluarkan darah. “Saya dipukul dan ditendang dengan menggunakan sepatu tentara selama setengah jam,” ujarnya, di Garut, Senin (22/11).

Menurut dia, penganiayaan itu dilakukan di markas Batalyon 303 pada Sabtu (20/11) lalu sekitar pukul 22.00 WIB. Kejadian itu berawal setelah dia pulang dari pusat kota Garut disuruh oleh orang tuanya sekitar pukul 21.15 WIB. Saat melintas di komplek Batalyon, mendadak anggota TNI yang sedang berjaga melempar dia dengan batu. Karena kaget disertai takut, Hendra pun memacu motor Ninja RR yang dikendarainya untuk menjauh dari lokasi itu.

Sekitar 15 menit berselang, saat Hendra berada di rumah Sodikin, tetangga di depan rumahnya, dua orang anggota TNI berseragam militer menjemputnya. Mereka langsung membawanya ke pos penjagaan komplek Batalyon. “Setelah menginterogasi saya, sekitar empat orang tentara langsung menghajar. Alasanya karena saya ngebut mengemudikan motor,” ujarnya.

Karena tidak terima mendapatkan perlakukan itu, orang tua Hendra, Hidayat Solehudin, 48 tahun, melaporkan kejadian tersebut ke Detasemen Polisi Militer Garut, Senin (22/11). Namun ditengah perjalanan, perwakilan Batalion meminta mereka untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan. “Tadinya saya mau melapor, tapi tidak jadi karena mereka mau beritikad baik dengan melakukan perjanjian diatas materai,” ujar Hidayat di salah satu rumah makan yang dijadikan tempat pertemuan antara keluarga dengan TNI.

Perwira Pelaksana Harian Batalyon 303 Cibuluh/Setia Sampai Mati Kapten Galih Perkasa mengakui peristiwa penganiayaan ini. Bahkan, menurut dia, pihaknya telah meminta maaf kepada keluarga termasuk menanggung seluruh biaya pengobatan Hendra sampai sembuh.

Selain itu, Galih mengatakan telah memeriksa empat oknum prajuritnya yang menjadi pelaku penganiayaan. Bahkan dia berjanji akan memberi tindakan dan sanksi yang tegas bagi prajurit yang melanggar aturan. "Pemeriksaan masih berlangsung. Hasilnya akan kami laporkan ke atasan untuk mendapatkan sanksi yang sesuai bagi mereka,” ujarnya.

Sigit Zulmunir




Berita terkait

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

16 hari lalu

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

18 hari lalu

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

23 hari lalu

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

Jurnalis itu dianiaya tiga anggota TNI AL setelah memberitakan penangkapan kapal bermuatan bahan bakar minyak jenis Dexlite.

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

24 hari lalu

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

Komandan Pangkalan TNI AL Ternate Letkol Ridwan Aziz menanggapi kasus penganiayaan seorang jurnalis di Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sukandi Ali.

Baca Selengkapnya

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

26 hari lalu

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

Direktur Polairud Polda Malut membantah bahwa kapal pengangkut minyak milik mereka ditangkap KRI milik TNI AL. Berbuntut penganiayaan jurnalis.

Baca Selengkapnya

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

26 hari lalu

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

Kapolsek memastikan polisi telah mengantongi identitas pelaku pembacokan di Bintaro Sektor 9 itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

29 hari lalu

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

Aria Wira Raja tersangka penganiayaan anggota TNI hingga tewas di Bantargebang ditangkap saat hendak pulang ke Palembang.

Baca Selengkapnya

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

29 hari lalu

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

Perkara penganiayaan ini bermula dari video viral Sures yang mengaku diculik dan dianiaya enam prajurit TNI dari Yonif Raider 100/PS.

Baca Selengkapnya

Ketua LPM di Depok Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Pasutri Polisi, Korban Developer Nakal

30 hari lalu

Ketua LPM di Depok Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Pasutri Polisi, Korban Developer Nakal

Selain menganiaya Ketua LPM Bedahan Depok tersebut pasutri itu diduga juga memukul karyawan dan mengintimidasi istri Rizal.

Baca Selengkapnya

KKJ Desak KSAL Adili 3 Anggota TNI AL Pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis di Maluku Utara

31 hari lalu

KKJ Desak KSAL Adili 3 Anggota TNI AL Pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis di Maluku Utara

Tiba di pos, anggota TNI AL menginterogasi Sukandi soal berita yang dibuatnya.

Baca Selengkapnya