TEMPO Interaktif, Jakarta:LSM Goverment Watch menilai sikap Presiden Megawati Soekarnoputri, yang belum memberi jawaban panggilan Komisi Pemeriksa Kekayaan Pejabat Negara (KPKPN), belum mencerminkan supremasi hukum. Koordinator Goverment Watch, Farid R Faqih, Minggu (10/2), mengatakan, “Presiden harusnya memberikan contoh yang baik untuk memberikan daftar kekayaannya.” Sejauh ini, katanya, kemauan pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk memenuhi verifikasi masih kecil. DPR justru pernah mengimbau anggota-anggotanya untuk tidak menyerahkan daftar kekayaannya. Lebih lagi, KPKPN masih membudayakan rasa sungkan untuk memeriksa secara paksa kepada para pejabat negara. “Tanpa kemauan politik yang kuat dari pemerintah tidak akan membantu kemajuan kinerja KPKPN memuaskan,” tegas dia serius. Saat ini, katanya, kurang dari 50 persen pejabat penyelenggaran negara yang menyerhakan daftar kekayaannya kepada KPKPN. “Jadi KPKPN memang tidak akan bisa efektif. Lebih baik dibubarkan saja daripada membuang-buang dana negara,” ujar dia sambil tertawa. (Eduardus Karel Dewanto–Tempo News Room)
Berita terkait
Fakta-Fakta Bambang Hartono Pemilik Como 1907, Pernah Jadi Atlet Indonesia Tertua
23 menit lalu
Bambang Hartono Pemilik Como 1907 adalah seorang atlet bridge. Ia menjadi atlet tertua kontingen Indonesia untuk Asian Games 2018 di usia 78 tahun.
Baca SelengkapnyaTinju Dunia Kelas Berat: Tyson Fury Tak Terima dengan Kekalahan, Sebut Oleksandr Usyk Menang karena Simpati Juri atas Ukraina
25 menit lalu
Tyson Fury tidak terima dengan kekalahan dari Oleksandr Usyk dalam perebutan gelar juara sejati tinju kelas berat.
Baca SelengkapnyaFahri Bachmid Gantikan Sementara Yusril yang Mundur dari Ketum PBB
29 menit lalu
Pergantian Yusril Ihza Mahendra dari Ketua Umum Partai Bulan Bintang dianggap telah dilakukan secara demokratis dan sah.
Baca SelengkapnyaAHY Harap Penyelenggaraan World Water Forum Bisa Beri Solusi Pengelolaan Air Global
37 menit lalu
Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR/BPN) AHY penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali bisa menciptakan solusi pengeloaan air global
Baca SelengkapnyaGunung Ibu Kembali Erupsi, Warga di Tujuh Desa Dievakuasi
37 menit lalu
Warga yang tinggal di tujuh desa dievakuasi setelah Gunung Ibu dua kali meletus pada Sabtu, 18 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaJadwal Proliga 2024 Minggu 19 Mei: 3 Laga Terakhir Pekan Keempat, Posivo dan STIN BIN Beraksi Lagi
45 menit lalu
Jadwal Proliga 2024 akan kembali hadir pada Minggu, 19 Mei. Tiga laga terakhir pekan keempat akan berlangsung di Gresik.
Baca SelengkapnyaNasdem Sebut Penambahan Kementerian Tak Lewat Perppu atau Putusan MK, Ini Alasannya
49 menit lalu
Nasdem menyatakan penambahan kementerian melalui revisi UU Kementerian Negara menciptakan partisipasi publik.
Baca SelengkapnyaUni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang
55 menit lalu
Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif
Baca SelengkapnyaJadwal Final Thailand Open 2024 Hari Ini, Ana / Tiwi Hadapi Wakil Tuan Rumah Unggulan Pertama
59 menit lalu
Pertandingan Ana / Tiwi akan menghadapi Jongkolphan Kititharakul / Rawinda Prajonjai di final Thailand Open 2024 akan dimainkan di partai keempat.
Baca Selengkapnya1.500 Orang Badui Jalani Ritual Seba di Serang
1 jam lalu
Ritual Seba merupakan tradisi masyarakat adat Suku Badui, sebagai wujud rasa syukur atas hasil panen yang berlimpah.
Baca SelengkapnyaRekomendasi
Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?
9 jam lalu
Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut
11 jam lalu
