Pengetahuan masyarakat mengenai bencana tersebut dinilai menjadi penting dalam meminimalisir dampak kerusakan yang terjadi. "Karena itu kami mendorong pengetahuan bencana untuk masuk ke dalam kurikulum pendidikan, paling tidak untuk yang tingkat menengah,"ucap Safri.
Kemenkokesra, lanjut Safri, juga menghimbau untuk tidak terlalu panik ketika bencana terjadi. "Untuk itu memang butuh waktu dan karena itu harus ada gempa terutama untuk masyarakat di daerah rawan bencana,"ungkapnya.
Terkait dengan potensi gempa yang kini semakin sering terjadi di Indonesia, pemerintah juga diharapkan dapat mengawasi bangunan yang ada. "Apakah sudah tahan gempa atau belum. Kalau dari peraturan di PU soal building code harusnya sudah ada standarnya tersendiri disana,"kata Safri.
RIRIN AGUSTIA