Cegah Pencemaran, Walhi Tolak Penambahan Pabrik Pusri

Reporter

Editor

Minggu, 15 Agustus 2010 20:06 WIB

TEMPO Interaktif, Palembang - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatera Selatan meminta agar rencana PT Pupuk Sriwidjaja untuk melakukan pembangunan penambahan pabrik baru di Kelurahan Sei Selayur, Kecamatan Kalidoni, Palembang, dihentikan.

Kepala Divisi Pengembangan Organisasi dan Pengorganisasian Rakyat Walhi Sumsel, Hadi Sujamiko, Ahad (15/8), mengatakan kawasan PT Pusri yang terletak di Kecamatan Kalidoni adalah kawasan padat penduduk dan rentan tercemar limbah amoniak yang berasal dari PT Pusri.

Ia mencontohkan kejadian pada Sepetember 2000 di mana sedikitnya 28 orang mengalami keracunan gas amoniak yang berasal dari bocornya tabung amoniak. Selain itu, secara geografis berbatasan langsung dengan Sungai Musi padahal sungai ini dimanfaatakan warga sekitar untuk memenuhi kebutuhan air nya sehari hari.

”Saat ini PT Pusri hanya mengoperasikan dua dari empat pabriknya saja dengan masing-masing pabrik setiap harinya memproduksi 1.725 ton urea dan 726 amonia. Kondisi kualitas lingkungan hidup di sekitar kawasan tersebut semakin menurun,” katanya.

Lebih jauh Hadi mengatakan dengan pembangunan pabrik baru Pusri II B dengan kapasitas produksi mencapai 2.750 ton urea per hari dan 2 ribu ton amoniak yang akan dilakukan maka bisa sangat mengancam kondisi kesehatan masyarakat dan lingkungan sekitar.

Advertising
Advertising

Dengan alasan ini, kata Hadi, seharusnya Pusri sudah mulai memikirkan langkah atau rencana untuk memindahkan keberadaan pabriknya ke lokasi lain yang oleh sudah ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera selatan dalam Tata Ruang pada 2010- 2030 sebagai zona industri.

”Kami juga minta Pusri untuk segera menghentikan segala kebohongan publik dengan mengatakan bahwa kegiatan Pembangunan Pabrik II B, sebagai revitalisasi,” katanya.

Sebab, menurut Hadi, berdasarkan fakta yang ditemukan Walhi saat sosialisasi rencana kegiatan yang diadakan oleh Komisi AMDAL Sumatera Selatan di gedung pertemuan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sumsel beberapa hari lalu adalah bukanlah revitalisasi tetapi pembangunan atau penambahan pabrik baru.

Walhi juga berharap Pemprov Sumsel dan Pemkot Palembang untuk tidak merekomendasikan dan memberikan izin kepada pihak Pusri atas rencana pembangunan pabrik II B di Sei Selayur.

”Untuk masyarakat yang selama ini telah menjadi korban dan selama ini terancam atas kegiatan dan aktivitas PT Pusri di Kecamatan Kalidoni dan Kecamatan Ilir Timur II agar segera melakukan perlawanan dan menolak rencana pembangunan pabrik II B tersebut,” tegasnya.

Arif Ardiansyah

Berita terkait

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

25 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

43 hari lalu

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

12 November 2023

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

Sampah pembalut dan popok dikenal kerap menjadi masalah. Sagu disebut-sebut bisa membuat dua benda itu ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

10 Oktober 2023

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

Pabrik pengolahan jagung PT Global Solid Agrindo (PT GSA) dilaporkan warga ke Ombudsman karena diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

5 Oktober 2023

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

Pandawara Group mengunggah video terbaru yang berisi permohonan maaf hingga memberi klarifikasi terkait tujuan bersihkan Pantai Cibutun Loji Sukabumi

Baca Selengkapnya

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

29 September 2023

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

Warga Karimunjawa, Kabupaten Jepara menolak keberadaan tambak udang yang diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

28 Agustus 2023

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

Paparan polusi udara secara terus menerus meningkatkan risiko perubahan pigmentasi kulit seperti hiperpigmentasi atau peningkatan produksi melanin. Hal ini menyebabkan timbulnya masalah bintik atau bercak gelap pada kulit.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

18 Agustus 2023

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

Pemerintah berencana kenakan pajak pencemaran lingkungan. Hal ini tertuang dalam Pasal 206 Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2021. Begini bunyinya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

27 Juli 2023

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

Hari Sungai Nasional merupakan bentuk apresiasi dan dorongan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian sungai.

Baca Selengkapnya