Tentara dan Polisi Rawan Tertular HIV/AIDS

Reporter

Editor

Minggu, 15 Agustus 2010 05:56 WIB

Sejumlah polisi membubarkan demo yang dilakukan oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB) di Jayapura, Papua, Senin (22/3). Aksi terpaksa dibubarkan karena sebagian pengunjukrasa diketahui membawa senjata tajam. ANTARA/Anang Budiono
TEMPO Interaktif, Jakarta - Sekretaris Jenderal Komisi Penanggulangan AIDS Nafsiah Mboi mengatakan tentara dan polisi termasuk profesi yang berisiko tinggi tertular HIV dan AIDS. Penyebabnya, antara lain, mereka sering berpisah dengan istri dalam waktu yang lama. "Sehingga perlu kekuatan iman yang lebih besar untuk bertahan," kata Nafsiah melalui telepon kemarin.

Jumat lalu, Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso mengungkapkan bahwa 144 anggota TNI yang bertugas di Papua positif mengidap HIV/AIDS. "Empat di antaranya sudah meninggal," kata Djoko seusai acara serah-terima tunjangan khusus bagi prajurit TNI itu di Kementerian Pertahanan.

Nafsiah memperkirakan jumlah anggota TNI yang tertular HIV/AIDS bisa lebih besar, karena TNI tak mempublikasikan data serupa di provinsi lain. "Di tempat lain mungkin lebih besar, kita tidak tahu," ujar dia.

Secara nasional, Papua menjadi provinsi dengan jumlah penyandang HIV/AIDS keempat terbanyak. Di atasnya berturut-turut Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, dan DKI Jakarta.

Data dari Komando Daerah Militer Cenderawasih itu, menurut Nafsiah, merupakan angka kumulatif sejak 2002. "Kita tidak tahu mereka tertular di mana," Jadi, kata Nafsiah, tidak benar bila Papua disebut tempat paling rawan dalam penularan HIV/AIDS.

Untuk mengatasi penularan HIV/AIDS di kalangan prajurit, TNI telah menyusun strategi lima tahunan, mencakup tindakan pencegahan, pengobatan, dan rehabilitasi. Untuk menjalankan strategi itu, menurut Djoko, TNI telah berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat dan Kementerian Kesehatan.

Saat ini ada 11 rumah sakit TNI yang memberikan layanan kesehatan gratis bagi prajurit, seperti RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Dua di antara 11 rumah sakit ini berada di Papua. Djoko meyakini pengidap HIV masih bisa ditolong, "Asal langsung ditangani."

Menurut Komisi Penanggulangan AIDS, profesi lain yang juga berisiko tinggi tertular HIV/AIDS adalah pelaut serta pekerja pertambangan dan kehutanan. Kebiasaan dan perilaku seks tidak aman, misalnya berganti pasangan tanpa memakai kondom, menjadi salah satu media penularan HIV/AIDS di kalangan orang berprofesi seperti ini.

BUNGA MANGGIASIH | ADISTI DINI INDRESWARI

Berita terkait

Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

10 Desember 2023

Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

Orang dengan HIV diharapkan tidak menutup status kesehatannya. Tenaga kesehatan dan komunitas bisa mendampingi mereka demi kualitas hidup yang baik.

Baca Selengkapnya

Satu Pasien Kritis Cacar Monyet Meninggal di RSCM, Punya Riwayat Positif HIV

23 November 2023

Satu Pasien Kritis Cacar Monyet Meninggal di RSCM, Punya Riwayat Positif HIV

Satu pasien cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) dalam kondisi kritis meninggal di RSCM. Punya riwayat penyakit HIV.

Baca Selengkapnya

Fakta Menarik Buah Matoa dari Papua, Diklaim Bisa Cegah Terbentuknya Virus HIV

19 November 2023

Fakta Menarik Buah Matoa dari Papua, Diklaim Bisa Cegah Terbentuknya Virus HIV

Buah matoa banyak terdapat di Papua. Buah itu masih satu keluarga dengan kelengkeng dan rambutan.

Baca Selengkapnya

AJI Sebut Sejumlah Media Abai Kode Etik dalam Memberitakan Kekasih Mario Dandy

8 Maret 2023

AJI Sebut Sejumlah Media Abai Kode Etik dalam Memberitakan Kekasih Mario Dandy

AJI Indonesia mendesak media mematuhi kode etik jurnalistik dalam memberitakan kekasih tersangka kasus penganiayaan, Mario Dandy Satriyo.

Baca Selengkapnya

Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!

2 Desember 2022

Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!

Di Indonesia, hanya 25% dari anak-anak yang hidup dengan HIV menjalani pengobatan ARV yang menyelamatkan jiwa. UNAIDS Indonesia, Jaringan Indonesia Positif, Ikatan Perempuan Positif Indonesia, Lentera Anak Pelangi, dan Yayasan Pelita Ilmu menginisiasi aliansi baru untuk memperbaiki salah satu masalah yang paling mencolok dalam respon penanggulangan AIDS.

Baca Selengkapnya

Rent, Drama Musikal Pertunjukan Broadway akan Ditampilkan di Jakarta

18 November 2022

Rent, Drama Musikal Pertunjukan Broadway akan Ditampilkan di Jakarta

Drama musikal Rent berkisah tentang sekelompok seniman muda yang bertahan hidup dari kondisi kemiskinan dan bayang-bayang penyakit HIV/AIDS.

Baca Selengkapnya

Romantika Merawat Anak dengan HIV / AIDS

25 September 2022

Romantika Merawat Anak dengan HIV / AIDS

Merawat anak dengan HIV / AIDS menjadi tantangan besar bagi orang tua.

Baca Selengkapnya

Kasus HIV di Kota Bandung Bertambah 400 Orang Setiap Tahun

30 Agustus 2022

Kasus HIV di Kota Bandung Bertambah 400 Orang Setiap Tahun

Berdasarkan pola penyebarannya, mayoritas kasus HIV di Kota Bandung pada kalangan heteroseksual, kemudian pengguna narkoba dengan cara suntik.

Baca Selengkapnya

World AIDS Day 2021: Perlu Kemitraan Hadapi Ketidaksetaraan di Masa Pandemi

1 Desember 2021

World AIDS Day 2021: Perlu Kemitraan Hadapi Ketidaksetaraan di Masa Pandemi

Dunia akan memasuki tahun ketiga pandemi Covid 19, demikian juga epidemi HIV/AIDS akan memasuki dekade kelima.

Baca Selengkapnya

Kasus HIV / AIDS di Marauke Papua Terus Mengalami Peningkatan

7 September 2021

Kasus HIV / AIDS di Marauke Papua Terus Mengalami Peningkatan

Meningkatnya angka kasus penderita HIV / AIDS di Merauke, Januari-Juni 2021 terdapat 53 kasus baru yang muncul, setengah dari akumulatif tahun 2020.

Baca Selengkapnya