Aset Berupa 44 Bidang Tanah Milik Pemerintah Lumajang Bermasalah

Reporter

Editor

Minggu, 8 Agustus 2010 14:10 WIB

TEMPO Interaktif, LUMANG - Aset Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, berupa 44 bidang tanah senilai Rp 23,8 miliar bermasalah. Keberadaan asset tersebut tidak didukung bukti kepemilikan yang sah sehingga ada yang diakui sejumlah pihak.

Berdasarkan data Bidang Pengelolaan Aset Daerah Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Lumajang, tanah tersebut merupakan tanah hibah. Sejumlah pihak, seperti Pabrik Gula Jatiroto, Perhutani, Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, PTPN XII Kebun Kertowono, PT Griyo Moro
Trisno, Koperasi Guru Pasirian, PTPN XI Pabrik Gula Jatiroto, juga mengklaim tanah tersebut miliknya.

Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Pemerintah Kabupaten Lumajang Masudi menjelaskan, 44 bidang tanah tersebut telah tercatat sebagai aset Kabupaten Lumajang sejak penyusunan neraca awal tahun 2004. “Karena ada pihak lain yang menggunakannya, kami sulit mendapatkan bukti kepemilikan,” katanya, Minggu (8/8).

Saat ini tanah-tanah tersebut dimanfaatkan Dinas Perhubungan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah, Dinas Pasar, Dinas Pertanian, Sekretariat DPRD, dan Dinas Pendidikan. Ada yang difungsikan untuk membangun gedung sekolah, kantor, maupun rumah dinas. Pembangunan gedung pemerintah tersebut menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Akibat belum adanya bukti kepemilikan, keberadaan aset tersebut rawan terhadap penyerobotan, pengambilalihan oleh pihak lain. Untuk mengatasinya, Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah segera melakukan sejumlah langkah. Di antaranya melakukan negosiasi untuk memberikan ganti rugi kepada para pihak yang saat ini menggunakan aset tersebut. ”Nilai ganti rugi tentu saja disesuaikan dengan kemapuan keuangan daerah,” ujarnya.


Berdasarkan Neraca per 31 Desember 2008, Pemerintah Kabupaten Lumajang memiliki aset tanah dengan nilai total Rp 306,9 miliar. Termasuk di dalamnya 44 bidang tanah yang bermasalah tersebut.

Aset-aset tersebut terdiri dari 1.499 bidang tanah yang dikelola oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lumajang. Sebanyak 553 bidang di antaranya telah bersertifikat, 41 bidang dengan tanda bukti kepemilikan berupa surat pelepasan hak yang berasal dari proses jual beli dan hibah, 513 bidang dasar bukti kepemilikan berupa P3D (Personel, Peralatan, Pembiayaan dan Dokumen) atau berasal dari sejumlah instansi akibat pelaksanaan otonomi daerah, 348 bidang berbukti kepemilikan berupa Surat Keterangan Penguasaan Tanah dari desa yang dilampiri foto copy letter C desa dan Surat Pernyataan Kepemilikan aset oleh instansi yang bersangkutan. DAVID PRIYASIDHARTA.

Berita terkait

Optimalkan 115 Aset Negara, LMAN Sumbang PNBP Rp 3,7 Triliun

23 Januari 2024

Optimalkan 115 Aset Negara, LMAN Sumbang PNBP Rp 3,7 Triliun

Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) telah membukukan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 3,7 triliun sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran, Link Live Streaming Debat Cawapres

22 Desember 2023

Terkini Bisnis: Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran, Link Live Streaming Debat Cawapres

Berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Jumat sore, 22 Desember 2023 antara lain ekonom soroti pembiayaan program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Ungkap Tugas Penting DJKN Tak Hanya Mengelola Aset Negara, tapi...

22 November 2023

Sri Mulyani Ungkap Tugas Penting DJKN Tak Hanya Mengelola Aset Negara, tapi...

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) tidak hanya memiliki tugas mengelola aset kekayaan negara.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani soal Aset Negara: Jangan Cuma Koleksi di Neraca Keuangan, Harus Ciptakan Nilai Tambah Ekonomi

22 November 2023

Sri Mulyani soal Aset Negara: Jangan Cuma Koleksi di Neraca Keuangan, Harus Ciptakan Nilai Tambah Ekonomi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan semua kementerian dan lembaga harus meningkatkan kultur atau budaya untuk menjaga aset negara.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tanggapi Kritik Anggota DPR tentang Pertumbuhan Aset Negara

29 Agustus 2023

Sri Mulyani Tanggapi Kritik Anggota DPR tentang Pertumbuhan Aset Negara

Menteri Keuangan Sri Mulyani menanggapi kritik anggota DPR RI mengenai rendahnya pertumbuhan aset negara dibanding pertumbuhan utang.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Serahkan Kapal Hantu ke Polda Bangka Belitung

15 Agustus 2023

Kejaksaan Agung Serahkan Kapal Hantu ke Polda Bangka Belitung

Kejaksaan Agung minta Polda Bangka Belitung segera melaporkan data penyerahan aset di Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara.

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Jalan Protokol Telah Diserahkan ke DKI, Heru Budi: Ada 14 Ruas Jalan Nasional

29 April 2023

PSI Sebut Jalan Protokol Telah Diserahkan ke DKI, Heru Budi: Ada 14 Ruas Jalan Nasional

Heru Budi Hartono mengatakan ada 14 ruas jalan nasional, termasuk jalanan protokol di Jakarta Pusat telah diserahkan ke Pemerintah Daerah sejak 2013.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Sebut Jakarta Bertugas Inventarisasi Aset Negara setelah Ibu Kota Pindah IKN

12 April 2023

Heru Budi Sebut Jakarta Bertugas Inventarisasi Aset Negara setelah Ibu Kota Pindah IKN

Heru Budi Hartono mengatakan Pemerintah Provinsi bertugas mendata dan menginventarisasi aset-aset negara setelah Jakarta tidak lagi ibu kota negara.

Baca Selengkapnya

Ibu Kota Pindah ke IKN Nusantara, Heru Budi-Kemenkeu Bahas Pemanfaatan Aset Negara di DKI

28 Maret 2023

Ibu Kota Pindah ke IKN Nusantara, Heru Budi-Kemenkeu Bahas Pemanfaatan Aset Negara di DKI

Pj Gubernur DKI Heru Budi tengah membahas pemanfaatan aset negara yang ada di Jakarta setelah Ibu Kota pindah ke IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Singgung Banyak Gedung Aset Negara Terbengkalai di Tengah Kota: Nilainya Luar Biasa

2 Maret 2023

Sri Mulyani Singgung Banyak Gedung Aset Negara Terbengkalai di Tengah Kota: Nilainya Luar Biasa

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyinggung soal aset gedung milik sejumlah Badan Layanan Umum (BLU) yang terbengkalai.

Baca Selengkapnya