Bandung Larang Sekolah Jual Seragam

Reporter

Editor

Kamis, 15 Juli 2010 12:00 WIB

Seragam sekolah. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO Interaktif, Bandung - Dinas Pendidikan Kota Bandung kembali mengeluarkan ultimatum kepada seluruh sekolah. Mereka dilarang menjual seragam kepada siswa baru.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung Dadang Iradi mengatakan orang tua tidak wajib membeli seragam tawaran sekolah atau lewat koperasi sekolah jika seragam itu bisa dibeli bebas di pasaran. "Tidak ada peran sekolah yang dagangkan baju seragam," ujarnya di sela seminar pendidikan antikorupsi di aula PMI Bandung, Kamis (15/7).

Seragam yang bisa dibeli di luar sekolah itu misalnya seragam sekolah sehari-hari, baju pramuka, dan topi. Khusus baju olahraga atau batik, kata Dadang, seragam tersebut memang khusus dibuat sekolah sebagai identitas asal siswa. "Sekolah tidak boleh memaksa, daftar seragam itu hanya pilihan," katanya.

Menurut Dadang, Dinas Pendidikan sejak awal proses penerimaan siswa baru sudah melarang penjualan baju seragam oleh sekolah. Namun, rupanya larangan itu tak tegas berlaku di sekolah. Buktinya, banyak orang tua yang mempertanyakan penjualan baju seragam itu ke Dinas Pendidikan.

"Mereka (orang tua) tanya, apakah wajib beli seragam di sekolah atau tidak," ujarnya. Laporan masyarakat lewat pesan pendek itu yang masuk ke telepon genggamnya, berasal dari orang tua siswa sekolah dasar hingga sekolah menengah atas sederajat.

Dinas berjanji akan mengklarifikasi keluhan penjualan seragam oleh sekolah itu. Kepala sekolah atau pegawai negeri yang terbukti memaksa penjualan seragam ke orang tua akan ditindak sesuai Undang-Undang Kepegawaian. "Kita akan minta keterangan dulu. Sanksinya kalau terbukti akan ditegur sampai penurunan jabatan," ujarnya.

Ketua Forum Orang Tua Siswa (Fortusis) Kota Bandung Dwi Subawanto mengatakan modus pembuatan seragam khusus oleh sekolah harus diubah. Ia meminta Badan Pengawas Daerah ikut turun menindak pelanggaran sekolah tersebut. "Penjualan baju seragam itu banyak terjadi di sekolah," katanya.

Dari kuitansi yang diperoleh Fortusis, pembayaran uang paket seragam di SMA dan SMK negeri di Kota Bandung berkisar Rp 600 ribu. Di dua SMA dan SMK negeri misalnya, paket seragam itu berisi seragam harian, bengkel, olahraga, batik, baju pramuka, sabuk, topi, papan nama, hingga jilbab. Seluruh transaksi itu dibayarkan orang tua ke koperasi sekolah.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Komnas Anak: Kuesioner Kelamin Langgar Privasi

9 September 2013

Komnas Anak: Kuesioner Kelamin Langgar Privasi

Dia mempertanyakan manfaat survei berisi grafik ukuran kelamin laki-laki dan perempuan itu.

Baca Selengkapnya

Kuesioner Bagian dari Periksa Kesehatan Reproduksi  

7 September 2013

Kuesioner Bagian dari Periksa Kesehatan Reproduksi  

Kuesioner gambar alat kelamin menjadi bagian pemeriksaan kesehatan untuk siswa SMP dan SMA terkait kesehatan reproduksi. Uji coba berlanjut tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Kuesioner Gambar Alat Vital Program UKS

7 September 2013

Kemenkes: Kuesioner Gambar Alat Vital Program UKS

Kuesioner yang memuat alat vital program UKS kerja sama empat kementerian.

Baca Selengkapnya

Kuesioner Ukuran Kelamin Siswa Ditarik di Sabang

6 September 2013

Kuesioner Ukuran Kelamin Siswa Ditarik di Sabang

Kuesioner bergambar kelamin yang sempat beredar di SMP Negeri 1 Sabang telah ditarik oleh pihak puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Sabang.

Baca Selengkapnya

Kuesioner Ukur Alat Kelamin Siswa Salah Kaprah  

6 September 2013

Kuesioner Ukur Alat Kelamin Siswa Salah Kaprah  

Perbedaan interpretasi timbul lantaran kurangnya pemahaman dinas kesehatan di beberapa daerah tentang kesehatan reproduksi.

Baca Selengkapnya

KPAI Minta Kuisioner Ukur Kelamin Siswa Ditarik  

6 September 2013

KPAI Minta Kuisioner Ukur Kelamin Siswa Ditarik  

Gambar, foto, atau sketsa organ kelamin tanpa penjelasan memadai dianggap bisa mengarah kepada pornografi.

Baca Selengkapnya

Kuisioner Kelamin di Aceh Disorot Media Asing

6 September 2013

Kuisioner Kelamin di Aceh Disorot Media Asing

AFP, Straitstimes Singapura, The Standar Hong Kong menulis soal kuisioner yang mencantumkan gambar alat kelamin.

Baca Selengkapnya

Kuisioner Gambar Kelamin di Aceh Sesuai Program

5 September 2013

Kuisioner Gambar Kelamin di Aceh Sesuai Program

Seharusnya kuesioner gambar kelamin tidak dibagi dan tidak boleh dibawa pulang karena bersifat rahasia.

Baca Selengkapnya

Ukur Kelamin Siswa, Sekolah Tuding Dinas Kesehatan  

5 September 2013

Ukur Kelamin Siswa, Sekolah Tuding Dinas Kesehatan  

SMP Negeri 1 Sabang merasa tercoreng dan kecewa dengan pihak dinas kesehatan. 'Lembaran itu dibagikan oleh petugas puskesmas dan dinas kesehatan.'

Baca Selengkapnya

Data Ukuran Kelamin Siswa Akan Direkap Dinkes

4 September 2013

Data Ukuran Kelamin Siswa Akan Direkap Dinkes

Dinas Kesehatan Kota Sabang mengatakan data tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan reproduksi remaja di Kota Sabang.

Baca Selengkapnya