TEMPO Interaktif, Jakarta:PPP Reformasi akan mengadakan evaluasi dan mengadakan persiapan deklarasi PPP Reformasi menyikapi pidato Ketua Umum PPP Hamzah Haz dalam peringatan Hari Lahir (Harlah) partai tersebut di Surabaya, Sabtu siang (5/1). Pidato tersebut, menurut Wakil Sekjen DPP PPP yang memilih bergabung dengan PPP Reformasi, Saleh Chalid, dinilai memperkeruh suasana. Saleh Chalid, pesimistis, tidak ada jalan keluar bagi persoalan perpecahan partai berlambang ka’bah itu. “Bola ada di tangan Pak Hamzah, kalau tadi tegas pidatonya muktamar 2003 kita akan senang sekali, tapi kesempatan emasnya tidak diambil,” kata dia kepada Tempo News Room di Jalan Radio, Jakarta Selatan, Sabtu (5/1). Deklarasi partai yang memilih nama PPP Reformasi nya akan diketahui malam ini. Chalid menolak berkomentar tentang kekuatan partainya. Menurut dia hal itu hanya persoalan teknis, karena apabila sebuah partai baik dan visinya jelas, dengan sendirinya kekuatan akan muncul. PPP Reformasi menolak anggapan bahwa kehadiran mereka akan menggembosi kekuatan PPP maupun partai lainnya. Partainya terbuka terhadap para fungsionaris dan simpatisan PPP. Bangsa ini, menurut Chalid, membutuhkan visi yang jelas. Kalau selama ini wacana yang berkembang di masyarakat mengenai perpecahan di tubuh PPP adalah masalah internal, pelanggaran konstitusi, begitu dideklarasikan maka PPP Refromasi sudah bisa menjadi milik bangsa. “Artinya sudah menjadi bagian upaya solusi persoalan-persoalan aktual, bukan sekedar lahir,” kata dia. Oleh karenanya perjalanannya akan terus berlanjut, termasuk mengantisipasi kepemimpinan nasional yang akan datang. Partai ini menjagokan K.H. Zainuddin M.Z. sebagai calon presiden mendatang. Sehubungan dengan itu, partai ini akan mengurangi frekuensi tampil di muka umum. Namun, ada kemungkinan Zainuddin akan hadir dalam persiapan deklarasi malam ini. “Pagi ini kita suruh dia benah-benah dulu, kalau tiap hari diwawancarai kan terjebak kasus per kasus sehingga imagenya tidak bisa mengarah kepada kepemimpinan nasional,” ujar Chalid berterus terang. Menurut Chalid lagi, Zainuddin sudah memiliki aset sebagai seorang da’i atau juru dakwah yang kondang. Tinggal bagaimana mereformasi dari seorang da’i menjadi seorang calon presiden yang baik. “Ini perlu proses dan perlu dibantu juga bagaimana kira-kira memecahkan masalah multikrisis yang ada di masyarakat,” ujar dia. (Deddy Sinaga)