Tujuh Tewas Usai Pesta, Pedagang Minuman Keras Ditahan

Reporter

Editor

Jumat, 7 Mei 2010 16:04 WIB

TEMPO Interaktif, Cirebon - Tujuh orang tewas akibat pesta minuman keras di tiga lokasi berbeda di Kabupaten Cirebon. Polres Cirebon sudah mengamankan pedagang minuman keras tersebut.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, pesta miras itu dilakukan di tiga lokasi berbeda, namun pada hari yang sama, yaitu Rabu (5/5).

Di lokasi pertama, yaitu di Desa Jemaras Lor, Kecamatan Klangenan, usai panen Beni, Warseni, Suwandi, Dikin, Wadi dan Rat membeli minuman keras jenis mission untuk menghilangkan lelah. "Kami beli lima botol mission dicampur minuman berenergi," kata Suwandi.

Mereka minum pada Rabu (5/5) sekitar pukul 12.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. "Pada malam harinya dua kakak saya, Beni dan Warseni, sudah mengeluh tidak enak badan," kata Suwandi.

Keduanya muntah-muntah dan pusing yang teramat sangat. Karena kondisi yang semakin parah, Beni dan Warseni, keduanya warga Blok 3 RT 14 RW 03 Desa Jemaras Lor, pada Kamis sore (6/5) dibawa ke RSUD Arjawinangun. Namun, usai magrib, nyawa Beni tak terselamatkan, sedangkan Warseni meninggal malamnya sekitar pukul 22.00 WIB.

Pesta miras yang sama pun berlangsung di salah satu jalan di Desa Slangit, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon. Di desa itu pada Rabu (5/5) diadakan pesta organ tunggal yang biasanya berlangsung dari pagi hingga dini hari, hampir 24 jam. Sekelompok warga pun membeli minuman keras berjenis mission yang kemudian dicampur anggur kolesom.

Namun, usai pesta miras, dua warga Desa Slangit, masing-masing Syarif bin Kartoni, 29, dan Buniri bin Senija serta dua warga Desa Kreyo, Kecamatan Klangenan, yaitu Saptori, 25, dan Warsadi, 25, mengeluhkan pusing dan muntah-muntah. Karena semakin kritis mereka berempat pun dibawa ke RSUD Arjawinangun, namun nyawa keempatnya tak tertolong.

Sedangkan pesta miras di lokasi ketiga dilakukan sekelompok warga Arjawinangun Jalan Baru Bangodua, Kecamatan Klangenan. Menurut Asep, seorang warga Desa Bulak, Kecamatan Arjawinangun yang ikut pesta miras itu, mereka membeli miras bermerk mission dengan harga Rp 25 ribu per botol. "Miras itu kami minum tanpa campuran apa pun," katanya.

Namun pada malam harinya, Asep mengaku mual dan pusing. "Perut saya sakit sekali, seperti teriris-iris," katanya. Karena tak kuat menahan sakit, Asep pun dibawa keluarganya ke RSUD Arjawinangun pada Jumat pagi dan langsung dirujuk ke RS Mitra Plumbon untuk mengeluarkan racun yang sudah menyebar ke darahnya.

Namun, Bukori, 18, warga Desa Bulak, Kecamatan Arjawinangun, yang juga teman dekat Asep, meninggal sebelum pukul 10.00 WIB saat dibawa ke RSUD Arjawinangun.

Hingga berita ini diturunkan masih ada warga lainnya yang dirawat di RSUD Arjawinangun sebanyak delapan orang dan di RS Mitra Plumbon sebanyak dua orang.

Kapolres Cirebon, Ajun Komisaris Besar Sufyan Syarif, saat dikonfirmasi membenarkan bahwa tujuh warga Cirebon yang tewas akibat pesta minuman keras. Pihaknya, lanjut Sufyan, saat ini terus melakukan penyelidikan terhadap kasus ini.

"Kami pun sudah mengamankan pedagang minuman keras tersebut," katanya. Pedagang itu pun akan dimintai keterangan. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, pedagang tersebut bernama Casmita, warga Blok 2 Desa Slangit, Kecamatan Klangenan.

IVANSYAH

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kapolres Bekasi Minta Pemda Bikin Perda Miras, Alasannya?

6 Desember 2019

Kapolres Bekasi Minta Pemda Bikin Perda Miras, Alasannya?

Kapolres Bekasi Kota Kombes Pol Indarto meminta pemda membuat peraturan daerah atau Perda yang mengatur soal miras atau minuman keras.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Kota Bogor Razia Miras di 2 Lokasi, Hasilnya?

22 November 2019

Pemerintah Kota Bogor Razia Miras di 2 Lokasi, Hasilnya?

Kepala Dinas UMKM dan Satpol PP Kota Bogor menyisir beberapa kios yang disinyalir menjual miras di sekitar dua taman di Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Kapolsek Pemberi Miras ke Mahasiswa Papua Dinonaktifkan

23 Agustus 2019

Kapolsek Pemberi Miras ke Mahasiswa Papua Dinonaktifkan

Kapolda Jawa Barat meminta maaf kepada mahasiswa Papua yang merasa tersinggung atas pemberian dua kardus minuman keras itu.

Baca Selengkapnya

Polisi: Beri Miras ke Mahasiswa Papua Bandung Inisiatif Pribadi

23 Agustus 2019

Polisi: Beri Miras ke Mahasiswa Papua Bandung Inisiatif Pribadi

Polda Jawa Barat sudah memeriksa polisi yang memberikan miras ke mahasiswa Papua Bandung.

Baca Selengkapnya

Propam Usut Polisi Beri Miras ke Mahasiswa Papua Bandung

23 Agustus 2019

Propam Usut Polisi Beri Miras ke Mahasiswa Papua Bandung

Propam Polda Jawa Barat mengusut pemberian miras ke mahasiswa Papua oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Miras untuk Mahasiswa Papua Bandung, Polisi: Ini Minuman Penyegar

23 Agustus 2019

Miras untuk Mahasiswa Papua Bandung, Polisi: Ini Minuman Penyegar

Polisi diduga memberikan miras ke Mahasiswa Papua di Bandung.

Baca Selengkapnya

Polisi di Bandung Diduga Beri Miras Topi Koboi ke Mahasiswa Papua

23 Agustus 2019

Polisi di Bandung Diduga Beri Miras Topi Koboi ke Mahasiswa Papua

Mahasiswa Papua di Bandung marah karena polisi memberikan miras kepada mereka. Pemberian ini dianggap merendahkan.

Baca Selengkapnya

Promosikan Miras Sophia, Wagub NTT: Lebih Hebat dari Vodka

28 Juni 2019

Promosikan Miras Sophia, Wagub NTT: Lebih Hebat dari Vodka

Ada beberapa jenis Sophia dengan ukuran kecil dan besar dengan kadar alkohol antara 35-40 persen.

Baca Selengkapnya

Gubernur NTT Pastikan Tata Niaga Miras Sophia Bakal Diatur

20 Juni 2019

Gubernur NTT Pastikan Tata Niaga Miras Sophia Bakal Diatur

Tata niaga minuman tradisional NTT yang mengandung alkohol, Sophia, akan diatur khusus.

Baca Selengkapnya

Produk Miras Sophia Berkadar 40 Persen Alkohol Resmi Diluncurkan

19 Juni 2019

Produk Miras Sophia Berkadar 40 Persen Alkohol Resmi Diluncurkan

"Rencananya ada tiga jenis Sophia yang dihasilkan, tetapi saat ini baru dua."

Baca Selengkapnya