TEMPO Interaktif, Jakarta -Sekretaris Mafia Hukum Denny Indrayana, Kamis (29/4), sekitar pukul 13.30 WIB datang ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk memantau jalannya persidangan Susandhi Bin Sukatma alias Aan, terdakwa kasus kepemilikan setengah butir pil ekstasi. "Kedatangan Satgas untuk menjalankan fungsi pemantauan terkait dengan pemberantasan mafia hukum," katanya kepada wartawan.
Denny menegaskan satgas tetap akan menghormati proses hukum yang berlaku. Satgas juga tidak akan mengintervensi jalannya persidangan. "Hari ini pembacaan pledoi kami ingin tahu bagaimana proses ini berjalan," ujarnya.
Kasus kepemilikan ekstasi ini, menjadi pantauan Satgas karena diduga ada penyimpangan dan ada praktek mafia hukum. Misalnya, Denny mencontohkan dalam pemeriksaan Aan oleh Propam yang tadinya diduga ada rekayasa, namun belakangan dugaan itu dihilangkan. "Hal ini berdasarkan analisis. Karenanya bisa dipertanggung jawabkan," katanya.
Menanggapi tuntutan jaksa yang menuntut hukuman lima tahun penjara, Denny menegaskan ia tetap menghormati profesionalisme jaksa dalam merancang tuntutannya. "Satgas akan terus memantau. Saya tetap menghormati profesionalisme jaksa. Hal ini (tuntutan) memang menjadi pertanyaan," ujarnya.
Denny lantas membandingkan kasus Aan dengan kasus Jaksa Ezter yang menyimpan 300 butir pil ekstasi sementara ia hanya dituntut satu setengah tahun. "Inilah yang menjadi rangkaian yang harus diinvestigasi," ujarnya.
DANANG WIBOWO
Berita terkait
Kekurangan Hakim, 86 Pengadilan Belum Bisa Beroperasi
9 Juli 2017
Tahun 2017, MA membuka lowongan 1.684 calon hakim.
Baca SelengkapnyaBersaksi di depan Kongres, Mantan Direktur FBI Mengaku Bingung
9 Juni 2017
Mantan Direktur FBI mengaku bingung dengan penyebab pemecatan dirinya.
Baca SelengkapnyaJK: Dikriminalisasi, PT Geo Dipa Energi Harus Beri Bukti Kuat
14 Maret 2017
Wapres JK tidak akan mengintervensi hukumnya, tetapi memberikan bukti-bukti yang kuat bahwa itu kriminalisasi kepada Geo Dipa.
Baca SelengkapnyaPenyerangan Kantor Balai Kota Makassar Siap Disidangkan
7 Januari 2017
Berkas perkara penyerangan kantor Balai Kota Makassar, Agustus 2016, sudah lengkap dan segera dilimpahkan ke pengadilan negeri.
Baca SelengkapnyaTerkait Fitsa Hats, Ini Penjelasan Novel
4 Januari 2017
Novel Chaidir Hasan, seorang saksi dalam sidang penodaan agama dengan tesangka Ahok, menjelaskan munculnya istilah "Fitsa Hats" di BAP.
Baca SelengkapnyaSoeharto, Baasyir, dan Ahok Disidang di Auditorium ini
3 Januari 2017
Auditorium Kementerian Pertanian, Ragunan, pernah menjadi tempat pengadilan kasus dengan tersangka Soeharto, Abu Bakar Baasyir, dan sekarang Ahok.
Baca SelengkapnyaTumpukan Perkara, MA: PN Jakarta Utara Berkinerja Rendah
31 Desember 2016
Kepala Bagian Hukum dan Humas Mahkamah Agung Ridwan Mansyur mengkritik pimpinan pengadilan negeri yang kurang kompeten menyelesaikan tumpukan perkara.
Baca SelengkapnyaPersiapan Sidang Perdana, Ahok Batal Hadiri Maulid Nabi
12 Desember 2016
Yayong mengatakan Ahok meneleponnya dan memberitahu tidak bisa hadir dalam pengajian.
Baca SelengkapnyaSidang Ahok, PN Jakarta Utara Izinkan TV Siaran Langsung
12 Desember 2016
Hasoloan mengaku tak mempermasalahkan jika televisi menyiarkan tayangan sidang secara langsung.
Baca SelengkapnyaPengadilan Putuskan Sidang Ahok Digelar di Lokasi Ini
9 Desember 2016
Persidangan Ahok sedianya berlangsung di Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
Baca Selengkapnya