TEMPO Interaktif, Bandung - Puluhan buruh menggelar aksi unjuk rasa sebagai pemanasan perayaan Hari Buruh Internasional alias May Day yang jatuh dua pekan lagi. "Ini sebagai ajang konsolidasi, pemanasan May Day," kata juru bicara pengunjuk rasa, Sekretaris KASBI (Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia) Wilayah Jawa Barat Hermawan Sutanto di sela aksi di depan Gedung Sate Bandung, Selasa (20/4).
Hermawan mengatakan isu utama yang mengemuka di kalangan pekerja adalah revisi Undang-Undang Nomor 13/2003 tentang Ketenagakerjaan soal pasal pengurangan pesangon. Dalam revisi pasal pesangon disebutkan besarannya dikurangi. "Sudah muncul drafnya, tinggal diketok oleh DPR," katanya.
Menurutnya, para buruh resah dengan perubahan pasal itu. Dia beralasan, pesangon itu menjadi satu-satunya jaring pengaman bagi buruh jika terkena PHK. Pengurangan besaran pesangon diduga bakal dilanjutkan dengan kebijakan penghapusan pesangon saat Rancangan Undang-Undang Badan Pengelola Jaminan Sosial disahkan.
Hermawan mengatakan, dua hal itu tidak bisa saling dikaitkan. Pesangon diambil dari iuran buruh dan pengusaha tidak bisa seolah-olah dialihkan menjadi jaminan sosial. "Makin tidak aman bagi buruh untuk bekerja, apalagi untuk mendapat kesejahteraan," katanya.
Tak hanya soal pengurangan pesangon, revisi UU 13/2003 juga memudahkan mempekerjakan pekerja kontrak dan outsourcing. Menghadapi itu, paparnya, organisasi buruh yang ada bersama-sama menyusun draf tandingan revisi undang-undang itu. Rencananya draf tandingan itu akan diserahkan dalam aksi May Day nanti.
Sekitar seratusan masa buruh asal KASBI itu mengusung sejumlah isu lainnya. Di antaranya, penolakan terhadap pemberlakuan Undang-Undang Kawasan Ekonomi Khusus. Mereka khawatir, berlakunya undang-undang itu membuat nasib pekerja di kawasan berikat makin tidak menentu.
Hermawan mengatakan, sebelum berlakunya undang-undang itu, dengan kekhususannya, pemberlakuan upah, misalnya, tidak mengikuti aturan yang ada. Situasi ini akan lebih parah karena pemerintah tidak bisa mencampuri pengupahan di sana. "Sebelum ada undang-undang itu saja pemerintah susah masuk, apalagi sekarang," katanya.
Sekitar seratusan buruh itu menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Sate. Para buruh yang menggunakan kaus berwarna dominan merah itu menggelar orasi. Sengaja para buruh tidak menemui wakil rakyat di gedung Dewan. "Ini pemanasan," kata Hermawan.
AHMAD FIKRI
Berita terkait
Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini
1 hari lalu
Peringatan Hari Buruh atau May Day ini juga akan dilakukan serempak di seluruh Indonesia dengan melibatkan total ratusan ribu buruh.
Baca SelengkapnyaBukan Hari Buruh, Ini Kilas Balik Penggunaan Kata Mayday Sebagai Istilah Darurat
1 Mei 2023
Selain lazim di peringatan Hari Buruh Internasional, May Day atau Mayday juga untuk merujuk ke kondisi kritis seperti di kedaruratan penerbangan.
Baca SelengkapnyaMay Day, Kisah Rusuh Haymarket dan Muasal Peringatan Hari Buruh Internasional
1 Mei 2023
Kerusuhan Haymarket adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah gerakan buruh dan hak-hak pekerja internasional, muasal May Day.
Baca SelengkapnyaAlasan Peringatan Hari Buruh Internasional Disebut May Day
30 April 2023
Labour Day atau Hari Buruh mengindikasikan kebijakan Hari Buruh Nasional Amerika Serikat untuk melawan pengaruh May Day yang sarat gerakan sosialisme.
Baca SelengkapnyaMakna Hari Buruh atau May Day, Beserta Sejarahnya yang Diperingati Setiap 1 Mei
30 April 2023
Makna peringatan Hari Buruh atau yang juga dikenal dengan May Day. Ketahui juga sejarah terbentuknya hari tersebut baik di dunia maupun di Indonesia.
Baca SelengkapnyaRibuan Buruh Bakal Demo di Istana di Peringatan Hari Buruh Sedunia Besok: Ini Sejarah May Day
30 April 2023
Sejarah Hari Buruh Sedunia atau International Workers Day of May merupakan sejarah perjuangan kelas buruh dalam memperjuangkan haknya.
Baca SelengkapnyaMenaker: May Day Momentum Gaungkan Hubungan Industrial Pancasila
31 Maret 2022
Hubungan Industrial Pancasila efektif dalam menciptakan hubungan industrial yang harmonis.
Baca SelengkapnyaBerakar dari Yunani Kuno, Inilah Sejarah Kontes Kecantikan
15 Oktober 2021
Kontes kecantikan terus dilanggengkan hingga sekarang. Kontes kecantikan sendiri mempunyai sejarah yang panjang.
Baca SelengkapnyaWalikota Hendi Teruskan Aspirasi Buruh Lewat APEKSI
3 Mei 2021
Walikota Semarang menyampaikan kekhawatiran para pekerja terkait UU Cipta Kerja. Antara lain sistem kerja kontrak, praktik outsourcing, dan waktu kerja yang eksploitatif
Baca SelengkapnyaMay Day 2020, 5 Film Ini Mengulik Perjuangan Buruh
1 Mei 2020
Berikut 5 film yang menyoroti perjuangan para buruh dan pekerja, yang cocok untuk ditonton di Hari Buruh Internasional atau May Day 2020.
Baca Selengkapnya