Said Agil Dinilai Terlalu Lunak pada Orang di Luar Ahlus Sunnah
Reporter
Editor
Senin, 29 Maret 2010 07:10 WIB
TEMPO Interaktif, Kediri - Terpilihnya Said Aqil Siradj sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama terus menuai kritikan dari kiai sepuh.
Pengasuh Pondok Pesantren As`Saidiyah Jamsaren Kediri KH Anwar Iskandar bahkan mengaku memiliki rekaman pernyataan Said Agil yang terlalu lunak dengan kelompok di luar Ahlus Sunnah Waljamaah.
Pendiri Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) yang juga juru bicara Forum Pengasuh Pondok Pesantren dan Habaib se-Jawa Timur ini menganggap sterilisasi NU di bawah kendali Said Agil sangat mengkhawatirkan.
Selain dianggap terlalu dekat dengan orang-orang istana, sikap Said juga sangat kompromis kepada kelompok di luar NU. “Saya pernah punya rekaman ucapan dia yang tidak seharusnya dilakukan Ahlus Sunnah Waljamaah,” kata Gus War kepada Tempo, Senin (29/3).
Sayang Gus War tidak bersedia menjelaskan pernyataan yang dimaksud dengan alasan menjaga situasi kondusif pasca Muktamar. Sebagai seorang kiai, Gus War hanya akan berusaha mengawal kepemimpinan Said Agil agar tidak keluar dari khitah NU sebagai alat perjuangan Ahlus Sunnah Waljamaah.
Dia juga menegaskan jika sikap kritisnya ini bukan semata karena kekecewaan atas gagalnya pencalonan Hasyim Muzadi dan Solahudin Wahid dalam Muktamar kemarin. Kekalahan Hasyim dan Solahudin menurutnya justru menunjukkan betapa demokratisnya proses politik yang terjadi di internal NU. “Saya hanya ingin menjaga sterilisasi NU, itu saja,” katanya.