Perajin Kuningan Mojokerto Keluhkan Naiknya Harga Bahan Baku

Reporter

Editor

Minggu, 31 Januari 2010 13:44 WIB

Dua pekerja sedang menyelesaikan patung dari kuningan yang akan dikirim ke Bali dan Australia di Dusun Sanan Selatan, Jombang, Jawa Timur (5/10). Dari 48 perajin, kini tinggal 4 yang masih bertahan. Foto: ANTARA/Syaiful Arif
TEMPO Interaktif, Jakarta -Kendati pesanan produk bahan kuningan tak surut, namun perajin di Mojokerto, Jawa Timur saat ini mulai mengeluhkan naiknya harga bahan baku, seperti harga logam dan lilin (parafin).

Kenaikkan harga terjadi sekitar lima hari belakangan. Harga logam lima hari kemrain hanya Rp 30 ribu per kilogram, namun kini naik menjadi Rp 40 ribu perkilo. Harga lilin juga demikian. Jika lima hari lalu harga lilin satu kilo hanya Rp 15 ribu, kini naik menjadi Rp 20 ribu.

”Pemerintah harus menyelesaikan masalah ini,” kata Ketua Koperasi Komunitas Pengrajin Kuningan Ganesa, Kecamatan Trowulan, Supriyadi, Minggu (31/1). Hal itu mempengaruhi omzet perajin. Jika dalam satu bulan penghasilan bersih mencapai Rp 25 juta, kini hanya Rp 15 juta. Omzet turun bukan karena sepi order, tapi karena naiknya bahan baku.

Dampak berbeda dirasakan perajin dan pedagang manik-manik di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Saat ini, produk kerajinan manik-manik tengah lesu karena gempuran produk Cina. Sebut saja manik-manik kalung, cincin, gelang, dan anting-anting.

Di Jombang, produk manik-manik ini kalah bersaing. Selain harga lebih murah, kualitas produk Cina lebih unggul.” Belum banyak (produk Cina) saja, kita sudah terpengaruh. Apalagi kalau sudah banyak,” keluh Srianah, perajin manik-manik asal Gudo, Jombang.

Srianah mengaku usahanya mengalami kesulitan semenjak tahun lalu karena kalah bersaing dengan manik-manik asal Cina. Menurutnya, teknologi canggih yang digunakan oleh Cina dalam membuat produk menjadikan barang hasil olahan negeri tirai bambu ity lebih berkualitas daripada produk lokal.

Bahkan, Pujiono, pengrajin sekaligus penjual merugi hingga 50 persen. Besarnya biaya produksi tak sebanding dengan hasil penjualan produk.

Sebab itu, dia berencana merumahkan beberapa karyawanya.”Dari 10 karyawan saya gunakan 8 saja, yang lain saya berhentikan dulu,” kata dia.

MUHAMMAD TAUFIK

Berita terkait

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

56 hari lalu

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

Presiden Joko Widodo memuji perkembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di tanah air.

Baca Selengkapnya

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

27 Februari 2024

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.

Baca Selengkapnya

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

3 Februari 2024

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

Keberadaan UMKM di Indonesia kian meningkat karena memiliki daya tarik tersendiri. Pahami jenis dan contoh UMKM di Indonesia yang banyak diminati.

Baca Selengkapnya

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

31 Desember 2023

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menerbitkan sebanyak 7.146.105 nomor induk berusaha (NIB).

Baca Selengkapnya

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

10 Desember 2023

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

BRI mencatat business matching antara UMKM dengan pembeli di luar negeri melalui UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur 2023 mencapai Rp 1,26 triliun.

Baca Selengkapnya

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

15 November 2023

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

Terus tumbuh kuat, kinerja kredit segmen mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tercatat semakin baik pascapandemi.

Baca Selengkapnya

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

2 Oktober 2023

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Baca Selengkapnya

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

12 Agustus 2023

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

BRI optimistis segmen mikro dapat berkontribusi sebesar 45 persen dari total portofolio pembiayaan.

Baca Selengkapnya

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

2 Agustus 2023

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

Pemasaran UMKM di media sosial membutuhkan kata kunci pesan untuk menyasar target pasar

Baca Selengkapnya

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

14 Juli 2023

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

Riset yang dilakukan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bersama Ernst & Young Indonesia menemukan kebutuhan pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah alias UMKM yang mencapai ribuan triliun pada 2026.

Baca Selengkapnya