Penegakan Hak Asasi Manusia 2010 Diprediksi Suram

Reporter

Editor

Selasa, 12 Januari 2010 20:42 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah dinilai gagal menjalankan kewajibannya dalam pemenuhan dan penegakan hak asasi manusia. Dalam laporan akhir tahun Imparsial menilai negara hanya menghormati HAM secara normatif.

"Implementasi dalam penegakan aturan selama 2009 tidak dijalankan," ujar Al Araf, deputi direktur bidang reformasi pertahanan dan keamanan Imparsial saat konferensi pers di kantor Imparsial Jakarta, Selasa (12/01). Penegakan dan pemenuhan HAM tahun ini diprediksi suram.

Beberapa contoh kegagalan pemerintah dalam penegakan HAM lanjut dia adalah dieksekusi matinya 16 orang narapidana, pelanggaran HAM olah satpol PP dalam proses penggusuran, kasus korban lumpur Lapindo, penggunaan pasal-pasal pencemaran nama baik untuk menjerat pejuang HAM dan tidak diselesaikannya RUU Peradilan Militer.

"Khusus untuk penggunaan pasal pencemaran nama baik ini sangat memprihatinkan, sebab mulai dijadikan metode untuk mengkriminalisasi banyak orang," ujar Erwin staf riset Imparsial ditempat yang sama.

Pemerintah menurut Imparsial sejak awal juga telah meninggalkan program-program penegakan HAM. Sejak awal kampanye pemimpin pemerintahan sekarang, Susilo Bambang Yudhoyono tak pernah menjadikan hak asasi manusia sebagai salah satu agendanya. "Dan terbukti dalam program kerja 100 hari HAM sama sekali tak dimasukan," kata Direktur Program Imparsial Rusdi Marpauang.

Penegakan HAM tidaklah terpisah dengan penegakan hukum, sayangnya penegakan hukum di Indonesia selama setahun terakhir semakin terpuruk. Menurut Koordinator Biro Hukum Imparsial Batara Ibnu Reza pemerintah harus mereformasi seluruh institusi hukum.

"Untuk memastikan terciptanya profesionalisme aparat dalam menjalankan tugas," ujarnya. Jika tidak penegakan hukum akan semakin bobrok. Pembentukan Satgas Mafia Hukum lanjut dia juga tak akan bisa jadi jawana. "Sebab weweang satgas ini terbatas semua dikembalikan pada presiden, jadi presidenlah yang sejak sekjarang harus tegas".

Imparsial juga memprediksi penegakan HAM pada tahun ini masih suram. Sebab pemerintah dalam program kerjanya tak terlalu mempertimbangkan HAM. "Penegakan HAM akan tergantung pada usahan para korban, pembela HAM dan warga negara untuk mendapat keadilan dan penyelesaian," ujarnya. Karena itu seharusnya mulai tahun ini dewan harus lebih mengawasi pemerintah dalam penegakan HAM.

Imparsial juga menyoroti pendekatan keamanan dari pemerintah terhadap Papua. Menurut Batara hal itu harus dihentikan. "Lalukan pendekatan dialog, lupakan pendekatan keamanan," ujarnya. Sebab penambahan diploimen pasukan di Papua belakangan ini ternyata terbukti tidak menjawab kebutuhan keamanan di Papua.

Satu-satunya nilai positif pemerintah dalam penegakan HAM tahun ini adalah hasil rapat paripurna DPR RI tentang kasus penghilangan paksa. "Keputusan parlemen untuk merekomendasikan pembentukan pengadilan HAM Ad hoc adalah catatan positif yang terjadi tahun lalu," kata Al Araf.


TITIS SETIANINGTYAS

Advertising
Advertising
HAM

Berita terkait

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

11 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

16 hari lalu

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

Komisi penyelidikan independen terhadap pelanggaran HAM di Israel dan Palestina menuding Israel menghalangi penyelidikan terhadap serangan 7 Oktober oleh Hamas.

Baca Selengkapnya

MK Serukan Dukungan untuk Palestina di Forum Dunia

43 hari lalu

MK Serukan Dukungan untuk Palestina di Forum Dunia

MK RI menyerukan dukungan untuk Palestina dalam forum pertemuan Biro World Conference on Constitutional Justice atau WCCJ ke-21 di Venice, Italia.

Baca Selengkapnya

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

48 hari lalu

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

Anggota Komite HAM PBB Bacre Waly Ndiaye mempertanyakan dugaan intervensi Jokowi di Pilpres 2024 dalam sidang di Jenewa, Swiss.

Baca Selengkapnya

KontraS Kritik Respons Pemerintah Soal Pemilu dan HAM di ICCPR Jenewa

49 hari lalu

KontraS Kritik Respons Pemerintah Soal Pemilu dan HAM di ICCPR Jenewa

KontraS menyayangkan respons delegasi Indonesia terhadap berbagai kritik dan pertanyaan dari ICCPR.

Baca Selengkapnya

International Women's Day, Perempuan Indonesia Bicara Carut-Marut Rezim Jokowi: Tuntut Penegakan Demokrasi

54 hari lalu

International Women's Day, Perempuan Indonesia Bicara Carut-Marut Rezim Jokowi: Tuntut Penegakan Demokrasi

Aliansi Perempuan Indonesia menuntut penegakan demokrasi dan supremasi hukum

Baca Selengkapnya

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

56 hari lalu

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

Prabowo Subianto punya hubungan kurang harmonis dengan Amerika Serikat (AS). Dia pernah masuk dalam daftar hitam selama 20 tahun.

Baca Selengkapnya

Andri Alapas Terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru 2024-2028, Ketua YLBHI: Persoalan Demokrasi Tantangan ke Depan

29 Februari 2024

Andri Alapas Terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru 2024-2028, Ketua YLBHI: Persoalan Demokrasi Tantangan ke Depan

Andri Alapas terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru Periode 2024-2028 pada Kamis, 29 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Sederet Intimidasi terhadap Mereka yang Gaungkan Pemakzulan Jokowi

25 Februari 2024

Sederet Intimidasi terhadap Mereka yang Gaungkan Pemakzulan Jokowi

Bagaimana intimidasi dan kekerasan terjadi kepada para pihak yang menggaungkan pemakzulan presiden.

Baca Selengkapnya

Alasan KY Perpanjang Masa Pendaftaran Calon Hakim Agung dan Ad Hoc HAM di MA

22 Februari 2024

Alasan KY Perpanjang Masa Pendaftaran Calon Hakim Agung dan Ad Hoc HAM di MA

KY telah menerima 120 pendaftar konfirmasi untuk calon hakim agung.

Baca Selengkapnya