DPR Nilai Kapolri Tidak Serius Tangani Perjudian

Reporter

Editor

Jumat, 3 Oktober 2003 09:20 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menilai Kapolri tidak serius menangai masalah perjudian yang terjadi di beberapa tempat Indonesia. Hal ini mengemuka dalam rapat kerja antara Komisi Keamanan DPR dengan Kapolri Jenderal Dai Bachtiar dan jajarannya di Gedung DPR/MPR Jakarta, Rabu ini (11/6).

Menurut anggota Fraksi PDIP Hariyanto Taslam, saat DPR menyetujui Presiden mengangkat Kapolri beberapa waktu lalu ada catatan Kapolri harus sanggup menyelesaikan masalah perjudian. Tapi ternyata kapolri tidak serius masalah perjudian ini.

Taslam bahkan menunjukkan sejumlah bukti adanya kongkalikong antara aparat kepolisian dengan para pengusaha perjudian. Bukti itu antara lain fotokopi kwitansi pembayaran dari tempat-tempat hiburan kepada aparat kepolisian. Salah satunya bukti pembayaran dari sebuah tempat hiburan di Jakarta sebesar Rp 50 juta untuk Polres Jakarta Barat. Fotokopi kwitansi itu menyebutkan untuk pembayaran koordinasi dengan Polres Jakarta Barat. Bukti-bukti ini kemudian diserahkan Hariyanto kepada Dai.

Dengan bukti-bukti ini, Taslam menyatakan prihatin dan menjadi sorotan yang negatif bagi citra polisi. Bukti-bukti ini sudah beredar di masyarakat, ujar Taslam. Karena itu, ia minta Kapolri mengintruksikan jajarannya untuk melarang perjudian di seluruh wilayah Indonesia.

Menanggapi hal ini, Kapolri berjanji akan menindaklanjuti, khususnya bukti-bukti yang diajukan tersebut. Namun, ia mengakui pihaknya sulit memberantas perjudian karena sudah menjadi penyakit masyarakat. Tapi apakah ada judi-judi yang mendapatkan dukungan dari aparat kepolisian, saya akan intrusikan Kapolda yang bersangkutan unutk menindaklanjuti, ujarnya.

Dai membantah kalau Polri tidak serius memberantas perjudian. Ia memberi contoh, sewaktu baru dilantik ia langsung menutup perjudian besar-besaran di Mangga Dua Jakarta. Waktu itu siapa pun tidak mampu menutup perjudian di Mangga Dua dan saya buktikan bisa menutupnya, kata dia.

Advertising
Advertising

(Dimas Pradityo-Tempo News Room)

Berita terkait

Mungkinkah Duet Ahok-Anies Terjadi di Pilgub DKI Jakarta?

45 detik lalu

Mungkinkah Duet Ahok-Anies Terjadi di Pilgub DKI Jakarta?

Nama Ahok dan Anies disandingkan untuk maju di Pilgub DKI Jakarta. Mungkinkah duet Ahok-Anies bakal terjadi di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya

Eko Patrio Diusulkan Menjadi Menteri oleh PAN, Tanggapan Gibran hingga Rekam Jejak

2 menit lalu

Eko Patrio Diusulkan Menjadi Menteri oleh PAN, Tanggapan Gibran hingga Rekam Jejak

PAN sedang menyiapkan komedian Eko Patrio untuk mendapat posisi menteri dalam kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Catat Ini Penempatan Hotel Jemaah Haji Indonesia di Makkah dan Madinah

18 menit lalu

Catat Ini Penempatan Hotel Jemaah Haji Indonesia di Makkah dan Madinah

Penempatan akomodasi jemaah haji Indonesia di Madinah berada pada wilayah Markaziyah Syimaliyah, Markaziyah Gharbiyah, dan Markaziyah Janubiyah.

Baca Selengkapnya

Waskita Karya jadi Anak Usaha Hutama Karya per September 2024, Begini Penjelasan Stafsus Erick Thohir

19 menit lalu

Waskita Karya jadi Anak Usaha Hutama Karya per September 2024, Begini Penjelasan Stafsus Erick Thohir

Stafsus Menteri BUMN Arya Sinulingga berharap konsolidasi PT Waskita Karya (Persero) Tbk. dengan PT Hutama Karya (HK) akan rampung per September 2024.

Baca Selengkapnya

Bukan Bata, Ini Kisah Pilu Bung Hatta Gagal Dapatkan Sepatu Merek Ini hingga Meninggal

22 menit lalu

Bukan Bata, Ini Kisah Pilu Bung Hatta Gagal Dapatkan Sepatu Merek Ini hingga Meninggal

Bung Hatta sejak lama mengidamkan sepatu merek Bally. Namun, keinginannya tersebut tidak pernah terealisasi sampai ia meninggal.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Indonesia Desak Polisi Bebaskan Pelajar Nabire yang Ditangkap Usai Perayaan Kelulusan

27 menit lalu

Amnesty International Indonesia Desak Polisi Bebaskan Pelajar Nabire yang Ditangkap Usai Perayaan Kelulusan

Amnesty International Indonesia juga mendesak pemerintah, untuk memastikan hak-hak dasar seluruh individu di Tanah Papua.

Baca Selengkapnya

Penambahan Kursi Kabinet Jadi 41 Menteri Disebut Cuma Habiskan Anggaran

30 menit lalu

Penambahan Kursi Kabinet Jadi 41 Menteri Disebut Cuma Habiskan Anggaran

Sudah ada aturan yang mengatur bahwa maksimal jumlah yang ditetapkan ialah 34 menteri dan kementerian.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

31 menit lalu

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

Rencana Prabowo menambah jumlah kementerian dari 34 menjadi 40 menuai respons dari sejumlah kalangan. Mereka ingatkan Prabowo soal ini.

Baca Selengkapnya

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

42 menit lalu

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan di dalam lempeng.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

43 menit lalu

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

Presiden Jokowi dan putra sulungnya yang juga Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, menyambut baik pembentukan presidential club.

Baca Selengkapnya