Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bukan Bata, Ini Kisah Pilu Bung Hatta Gagal Dapatkan Sepatu Merek Ini hingga Meninggal

Editor

Nurhadi

image-gnews
Bung Hatta atau Mohammad Hatta. Wikipedia
Bung Hatta atau Mohammad Hatta. Wikipedia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sepatu merek Bata beberapa hari belakangan ini menjadi perbincangan lantaran pabriknya di Purwakarta, Jawa Barat, resmi ditutup setelah 30 tahun beroperasi. Perusahaan ini memiliki sejarah panjang sebagai produsen alas kaki di Indonesia dan internasional. 

Kemunculan Bata di Indonesia dimulai pada 1931. Mulanya, Bata melakukan kerja sama dengan perusahaan kolonial, Netherlandsch-Indisch, sebagai importir sepatu yang beroperasi di Tanjung Priok. Enam tahun kemudian, pabrik pertama didirikan di tengah perkebunan karet di area Kalibata, Jakarta Selatan.

Berbicara mengenai sepatu, ada cerita pilu mantan Wakil Presiden sekaligus pendiri bangsa, Mohammad Hatta. Pria yang kerap disapa Bung Hatta tersebut sejak lama mengidamkan sepatu merek Bally sepanjang hidupnya. Namun, keinginannya tersebut tidak pernah terealisasi sampai ia meninggal. 

Ia pertama kali menemukan gambar sepatu tersebut di iklan koran. Bung Hatta pun menyobek foto sepatu tersebut dan disimpannya di dalam dompet. Kejadian tersebut baru ditemukan terselip di dompetnya saat ditemukan keluarganya setelah Bung Hatta wafat pada 1980. Kertas itu memperlihatkan iklan sepatu Bally, merek sandang berbalut kulit mewah asal Swiss.

Betapa Bung Hatta mengidamkan memiliki sepatu tersebut sampai-sampai gambarnya tersimpan rapi di dompet, seperti pria kasmaran yang meletakkan foto kekasih yang dirindukan. Hingga akhir hayatnya, sepatu Bally itu tak terbeli. Padahal, sebagai seorang wakil presiden dan pernah juga menjabat perdana menteri, seharusnya mudah saja bagi Hatta membeli sepatu tersebut.

Bagi Hatta, kehidupan pribadi dan pekerjaannya mesti dipisahkan, termasuk dalam hal fasilitas yang diberikan negara untuknya. Ia pernah memarahi sekretarisnya, I Wangsa Wijaya, karena menggunakan tiga lembar kertas Sekretariat Negara untuk membuat surat kantor wapres.

Hatta kemudian mengganti tiga kertas tersebut dengan uang kas Wakil Presiden. Memang terdengar sepele, tetapi itulah caranya meneguhkan integritas, sesuai dengan pepatah Jerman yang dipegang teguh oleh Hatta “Der Mensch ist, war es iszt”--sikap manusia sepadan dengan caranya mendapat makan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal ini juga ditanamkan pada putri-putrinya. Suatu kali, Gemala Rabi'ah Hatta yang sempat bekerja sambilan di Konsulat Jenderal Indonesia di Sydney ketika mendapat beasiswa di Australia berkirim surat kepada ayahnya. Surat itu ternyata menggunakan amplot milik Konsulat dengan cap resmi. Akibatnya, Hatta membalas surat itu dengan nasihat.

"Kalau menulis surat kepada Ayah dan lain-lainnya, janganlah pakai kertas Konsulat Jenderal Indonesia. Surat-surat Gemala kan surat pribadi, bukan surat dinas," kata Hatta. 

Mohammad Hatta meninggal dunia pada 14 Maret 1980 dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum, Tanah Kusir. Sampai akhir hayatnya, Hatta gagal mendapatkan sepatu idamannya. 

ILONA ESTHERINA | HENDRIK KHOIRUL MUHID

Pilihan Editor: Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tips Bangkit Setelah Kena PHK

3 hari lalu

Seorang warga melewati gunungan sampah yang menumpuk di jalanan Birmingham, Inggris, 12 September 2017. Para tukang sampah di Birmingham melakukan aski mogok kerja lantaran berselisih dengan dewan kota menyusul adanya rencana pemutusan hubungan kerja. REUTERS/Darren Staples
Tips Bangkit Setelah Kena PHK

Beberapa langkah bisa dilakukan jika ingin bangkit dari PHK


FSPMI: Pesangon Karyawan Sepatu Bata sudah Dibayarkan

3 hari lalu

Pabrik sepatu Bata yang sudah tutup di Desa Cibening, Kecamatan Bungursari, Purwakarta, Jawa Barat, 13 Mei 2024. Pabrik sepatu Ceko yang sudah buka di Indonesia sejak tahun 1940-an tersebut akhirnya tutup per 30 April 2024. TEMPO/Prima mulia
FSPMI: Pesangon Karyawan Sepatu Bata sudah Dibayarkan

Ketua Pimpinan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Cabang Purwakarta mengatakan para karyawan PT Sepatu Bata sudah mendapat pesangon.


Pabrik Sepatu Bata Tutup, Indef: Kalah Bersaing dengan Produk Luar

5 hari lalu

Pabrik sepatu Bata yang sudah tutup di Desa Cibening, Kecamatan Bungursari, Purwakarta, Jawa Barat, 13 Mei 2024. Pabrik sepatu Ceko yang sudah buka di Indonesia sejak tahun 1940-an tersebut akhirnya tutup per 30 April 2024. TEMPO/Prima mulia
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Indef: Kalah Bersaing dengan Produk Luar

Senior Ekonom The Institute Economics of Finance (INDEF) Tauhid Ahmad menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata.


Pemberian Pesangon Karyawan Sepatu Bata Dijadwalkan 2 Kali

5 hari lalu

Pintu gerbang masuk ke pabrik sepatu Bata yang sudah tutup di Desa Cibening, Kecamatan Bungursari, Purwakarta, Jawa Barat, 13 Mei 2024. Pabrik sepatu yang beroperasi sejak 1994 tersebut terpaksa merumahkan lebih dari 200 pegawainya. TEMPO/Prima mulia
Pemberian Pesangon Karyawan Sepatu Bata Dijadwalkan 2 Kali

PT Sepatu Bata Tbk mengumumkan kebangkrutannya dalam laporan di Bursa Efek Indonesia pada 2 Mei 2024 lalu karena jumlah produksi yang terus menurun.


15 Pahlawan Nasional Asal Sumbar: Imam Bonjol, Mohammad Hatta, Rohana Kudus, hingga AK Gani

6 hari lalu

Ruhana Kuddus. Wikipedia
15 Pahlawan Nasional Asal Sumbar: Imam Bonjol, Mohammad Hatta, Rohana Kudus, hingga AK Gani

15 tokoh Sumbar dinobatkan sebagai pahlawan nasional, antara lain Proklamator Mohamad Hatta, Imam Bonjol, Rohana Kudus, Rasuna Said, hingga AK Gani.


Berkaca Kasus PHK Pegawai Bata, Apa Hak Karyawan yang Kena Pemutusan Hubungan Kerja?

7 hari lalu

Pekerja mengelem bahan yang akan dijadikan sebagai sepatu di pabrik Sepatu Bata, Purwakarta, Jawa Barat, 28 Mei 2015. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Berkaca Kasus PHK Pegawai Bata, Apa Hak Karyawan yang Kena Pemutusan Hubungan Kerja?

Ratusan karyawan pabrik sepatu Bata kena PHK massal. Apa saja hak pegawai baik tetap maupun kontrak yang kena pemutusan hubungan kerja?


Korban PHK Bata dapat Pesangon 1 PMTK, Ini Artinya

8 hari lalu

Suasana pekerja dalam pembuatan sepatu di pabrik Sepatu Bata, Purwakarta, Jawa Barat, 28 Mei 2015. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Korban PHK Bata dapat Pesangon 1 PMTK, Ini Artinya

Ratusan pekerja PT Sepatu Bata Tbk yang kena PHK akan mendapatkan pesangon sebesar 1 kali Peraturan Menteri Tenaga Kerja (PMTK). Begini penjelasannya.


Pesangon 233 Buruh Pabrik Sepatu Bata Disepakati, Tiap Orang Bakal Dapat Rp 30-60 Juta

10 hari lalu

Sejumlah pekerja membuat sepatu di pabrik Sepatu Bata, Purwakarta, Jawa Barat. Dok.TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Pesangon 233 Buruh Pabrik Sepatu Bata Disepakati, Tiap Orang Bakal Dapat Rp 30-60 Juta

Sebanyak 233 pekerja PT Sepatu Bata Tbk atau Bata yang terkena PHK imbas penutupan pabrik di Purwakarta, Jawa Barat akan mendapatkan pesangon.


Alasan Perusahaan Tutup Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta

10 hari lalu

Suasana penjualan sepatu Bata di Pasar Baru, Jakarta, Senin 6 April 2024. Akibat terus merugi karena permintaan yang menurun, PT Sepatu Bata Tbk (BATA) menghentikan operasional pabriknya di Purwakarta, Jawa Barat. TEMPO/Tony Hartawan
Alasan Perusahaan Tutup Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta

Tutupnya pabrik sepatu Bata di Purwakarta untuk menjaga kelangsungan bisnis jangka panjang usai merugi selama pandemi


233 Karyawan Bata di PHK, Bagaimana Jaminan Hak-hak Pegawai Pabrik Sepatu Itu?

10 hari lalu

Suasana pekerja dalam pembuatan sepatu di pabrik Sepatu Bata, Purwakarta, Jawa Barat, 28 Mei 2015. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
233 Karyawan Bata di PHK, Bagaimana Jaminan Hak-hak Pegawai Pabrik Sepatu Itu?

PT Sepatu Bata melakukan PHK ratusan karyawan secara bertahap. Bagaimana jaminan terhadap hak-hak pegawai pabrik sepatu itu?