Detik-Detik Proklamasi Digelar di Pulau Terujung Jawa Barat

Reporter

Editor

Senin, 17 Agustus 2009 13:01 WIB

TEMPO Interaktif, GARUT - Upacara Peringatan Kemerdekaan Indonesia yang ke 64 tahun, digelar Kantor Kementrian pemuda dan olahraga bersama masyarakat, di pulau terujung Jawa Barat bagian selatan, pagi ini. Tepatnya di Pulau Santolo, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut.

Upacara yang laksanakan sekitar pukul 08.00 WIB itu, diikuti pula oleh sekitar 500 orang perwakilan Resimen Mahasiswa seluruh Indonesia. Sebelumnya Resimen ini, telah melakukan napak tilas Jawa Barat Selatan sejauh 200 kilometer yang dimulai dari Gedung Sate, Bandung pada 14 Agustus lalu.

Untuk menuju pulau yang memiliki luas sekitar 4 hektar itu, peserta upacara harus menyebrangi laut dengan menggunakan perhu kecil yang berjarak sekitar 50 meter. Pelaksanaan upacara sendiri dilakukan tepat di bibir pantai pulau santolo.

Pimpinan upacara dilakukan Sekretaris Menpora Wafid Muharam dengan komandan upacara Danramil Cikelet, Kapten Syahid. Berlangsung sederhana dan khidmat, peringatan detik-detik proklamasi hanya dilakukan dengan cara tepuk tangan peserta upacara.

Disaat itu pun ucapan Dirgahayu Republik Indonesia yang ditulis dalam spanduk sepanjang 64 meter, dibentangkan oleh Resimen Mahasiswa di bibir pelabuhan. “Tempat ini merupakan titik terdepan negara kesatuan republik Indonesia,” ujar Sekretaris menpora Wafid Muharam, usai upacara.

Menurutnya, daerah perbatasan seperti ini harus mendapatkan perhatian khusus dari seluruh bangsa indonesia. Pulau Santolo berbatasan langsung dengan Australia. Dari tempat itu, jarak Indonesia ke pulau Christmas, Autralia sekitar 60 mil atau sekitar 100 kilometer lebih. “Bukan hanya Santolo, tapi pulau lain juga. Ini untuk menjaga keutuhan negara kita,” ujarnya.

Di hari kemerdekaan ini, Wafid berpesan agar para pemuda dapat memaknai proklamasi dengan baik. Sehingga hal itu dapat menjadi jembatan pembangunan bangsa yang lebih lebih baik lagi.

Disinggung tingkat nasionalisme pemuda masa kini, Wafid menilai, telah ,cukup baik dibandingkan dengan sebelumnya. Hal itu terbukti dengan kesiapan para pemuda dalam mempertahankan pulau Ambalat. Sedangkan mengenai gembong teroris yang diduga melibatkan pemuda, Dia menilai itu hanya oknum pemuda. “Aksi teror itu oknum pemuda yang salah jalan, itu kecil tidak sebesarapa,” ujarnya.

SIGIT ZULMUNIR

Berita terkait

Setelah 70 Tahun Merdeka, Desa Ini Baru Nikmati Listrik

29 Agustus 2015

Setelah 70 Tahun Merdeka, Desa Ini Baru Nikmati Listrik

Desa di Indonesia ini baru dialiri listrik setelah Republik Indonesia merdeka 70 tahun.

Baca Selengkapnya

Wanita Batak Ini Bekerja di Museum Yahudi Terbesar di Eropa

25 Agustus 2015

Wanita Batak Ini Bekerja di Museum Yahudi Terbesar di Eropa

Wanita berdarah Batak Karo, Anna Sembiring, bekerja di museum sejarah Yahudi terbesar di Eropa.

Baca Selengkapnya

Ini Gelar untuk Presiden Jokowi dari Sultan Al-Kadrie

22 Agustus 2015

Ini Gelar untuk Presiden Jokowi dari Sultan Al-Kadrie

Sultan Syarif Abdurrachman Al-Kadrie, Raja Kesultanan Pontianak, mengatakan telah menyiapkan gelar khusus untuk Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

HUT RI Ke-70, Tanah Gayo Gelar Pacuan Kuda Tradisional  

19 Agustus 2015

HUT RI Ke-70, Tanah Gayo Gelar Pacuan Kuda Tradisional  

Pacuan kuda berhadiah total Rp 252 juta itu digelar hingga Ahad mendatang.

Baca Selengkapnya

Maria Felicia, Kepincut Upacara Sejak Kecil  

19 Agustus 2015

Maria Felicia, Kepincut Upacara Sejak Kecil  

Sejak usia tiga tahun, Felicia bersama saudaranya bermain upacara bendera dan dia paling sering berperan sebagai pembawa bendera.

Baca Selengkapnya

Paskibraka Maria Felicia Bercita-cita Jadi Jurnalis

19 Agustus 2015

Paskibraka Maria Felicia Bercita-cita Jadi Jurnalis

Maria Felicia Gunawan, siswi kelas XI SMAK Penabur Gading Serpong, terpilih membawa baki duplikat bendera pusaka saat upacara 17 Agustus di Istana.

Baca Selengkapnya

Virzha 'Idol' Kalah Lomba Melukis Gara-gara Warna Gunung  

19 Agustus 2015

Virzha 'Idol' Kalah Lomba Melukis Gara-gara Warna Gunung  

Juri tidak sepakat dengan keputusan Virzha ketika memberi warna pada gunung dalam perayaan HUT Kemerdekaan RI.

Baca Selengkapnya

Bela Elanto, Roy Suryo Kritik Polisi  

19 Agustus 2015

Bela Elanto, Roy Suryo Kritik Polisi  

Roy menganggap polisi seharusnya bisa membedakan pengawalan untuk urusan kenegaraan dan bukan.

Baca Selengkapnya

Ada Atribut PKI dalam Pawai Kemerdekaan, Ini Kata JK

19 Agustus 2015

Ada Atribut PKI dalam Pawai Kemerdekaan, Ini Kata JK

Kalla mengatakan bahwa peserta tak seharusnya membawa atribut organisasi yang dilarang dalam undang-undang.

Baca Selengkapnya

Tak Hormat Saat Upacara Bendera, JK: Saya Ikut Undang-Undang

18 Agustus 2015

Tak Hormat Saat Upacara Bendera, JK: Saya Ikut Undang-Undang

JK mengatakan sikapnya saat upacara sama seperti Bung Hatta.

Baca Selengkapnya