Empat Kabupaten di Kaki Wilis Terancam Kekeringan

Reporter

Editor

Kamis, 9 Juli 2009 16:22 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Seluruh kawasan pemukiman di lereng Gunung Wilis dipastikan mengalami krisis air bersih pada musim kemarau nanti. Pemerintah daerah telah menyiapkan armada pengangkut air untuk dipasok ke daerah-daerah tersebut.

Hampir setiap musim kemarau kawasan di lereng Gunung Wilis yang meliputi Trenggalek, Kediri, Tulungagung, dan Nganjuk mengalami krisis air bersih. Ratusan ribu warga yang bermukim di tempat itu selalu menggantungkan kiriman air bersih menyusul keringnya mata air dan sungai di kawasan itu.

Juru bicara Pemerintah Kabupaten Kediri Eko Setiono mengaku telah menyiapkan armada pengangkut air bersih untuk memasok kebutuhan tersebut. Berdasarkan pemetaan Kesbanglinmas setempat, terdapat tujuh kecamatan yang mengalami krisis air tahunan. Mereka adalah Kecamatan Tarokan, Mojo, Semen, Kepung, Plosoklaten, Banyakan dan Ngancar.

“Semua lokasi itu memerlukan pasokan air bersih setiap hari dalam jumlah besar,” kata Eko Setiono kepada Tempo, Kamis (9/7).

Meski telah berupaya membangun sumber mata air baru melalui program WSLIC di Kecamatan Semen dan Kepung, namun prasarana itu tetap tidak memenuhi kebutuhan masyarakat setempat. Akibatnya pemerintah terpaksa melakukan droping air ke kawasan tersebut untuk keperluan konsumsi, mandi, hingga mencuci.

Langkah yang sama dilakukan pemerintah daerah Nganjuk dan Trenggalek. Melalui droping air menggunakan truk PDAM, setiap harinya dikirim 400 liter air bersih untuk menjangkau masyarakat di lereng Gunung Wilis. Beberapa daerah yang paling rawan kekeringan antara lain Kecamatan Gondang, Ngluyu, dan Ngetos, Kabupaten Nganjuk.

Sementara itu meski ancaman kekeringan selalu dialami masyarakat di Kecamatan Pagerwojo, Gondang, Tanggung Gunung, dan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, pemerintah daerah mengklaim tidak adanya krisis air bersih di daerah tersebut.


Juru bicara Pemda Tulungagung Wahyu Aji mengatakan tidak ada satupun warga di wilayahnya yang mengalami krisis air. Karena itu pihaknya belum akan menyiapkan pasokan air bersih untuk didistribusikan ke daerah rawan tersebut. “Kami hanya akan mengirimkan air kalau ada permintaan. Selama ini daerah ini aman-aman saja,” katanya.

Pernyataan tersebut dibantah oleh Ny Minem, salah satu warga Kecamatan Pagerwojo yang mengaku kesulitan air bersih setiap kemarau tiba. Bahkan ibu satu anak ini terpaksa berjalan kaki hingga belasan kilometer untuk mendapatkan seember air di lereng Gunung Wilis. “Sejak saya kecil memang kondisinya seperti ini. Kering di saat kemarau dan keruh di saat hujan,” kata Minem menjelaskan kondisi air di wilayah itu.

HARI TRI WASONO

Advertising
Advertising

Berita terkait

Dasarian Akhir Mei, Curah Hujan di Jawa Barat Masih Tinggi

1 hari lalu

Dasarian Akhir Mei, Curah Hujan di Jawa Barat Masih Tinggi

BMKG memperkirakan curah hujan diJawa Barat meningkat pada sepuluh hari terakhir atau dasarian ketiga Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

58 hari lalu

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

Kominfo bertugas memastikan jaringan telekomunikasi di Forum Air Sedunia pada 18-25 Mei 2024 di Bali.

Baca Selengkapnya

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

19 Maret 2024

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

15 Maret 2024

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

13 Maret 2024

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

Bencana akibat krisis iklim membuat 874 Ha sawah di Jawa Barat gagal panen pada musim tanam 2023/2024. Lahan tergerus banjir, kering, dan longsor.

Baca Selengkapnya

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

2 Maret 2024

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

Kepulauan Canary, khususnya Pulau Tenerife, di Spanyol menghadapi kekeringan parah yang semakin memburuk,

Baca Selengkapnya

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

29 Februari 2024

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

Berbagai pihak menyebut fenomena El Nino masih akan berlanjut. Berikut ini daftar negara yang masih mengalami El Nino, selain Indonesia.

Baca Selengkapnya

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

8 Februari 2024

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

Walau fenomena El Nino sudah melemah, peningkatan suhu permukaan laut global masih tercatat tinggi dan melampaui rekor global.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

24 Januari 2024

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

BNPB memberi penjelasan soal bantuan Jokowi sebesar Rp 8 juta per hektare yang diberikan untuk petani terdampak banjir dan El Nino.

Baca Selengkapnya

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

5 Januari 2024

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi di tahun 2024 curah hujan berada di kondisi normal.

Baca Selengkapnya