Pelanggan Telepon Terganggu Mogok Karyawan Telkom Jawa Tengah
Reporter
Editor
Jumat, 18 Juli 2003 08:42 WIB
TEMPO Interaktif, Semarang:Kalangan pemakai telepon kabel di Semarang merasa terusik dengan aksi mogok karyawan PT Telkom Jawa Tengah lantaran menentang rencana tukar guling aset dengan PT Indosat, Jumat (25/1). Pelayanan terhadap saluran 117 (pengaduan gangguan) dan 162 (pemesanan sambungan baru) yang biasanya lancar, menjadi terhambat karena aksi mogok itu. Ada nada masuk saat mengontak kedua saluran itu, namun jarang sekali diangkat operator. Tak sedikit pelanggan yang tidak tahu mogok karyawan PT Telkom di Semarang dengan tidak melayani kedua saluran tersebut. "Tujuh kali saya kontak 117, baru yang ke delapan diterima. Itu pun hanya dicatat, tidak dilayani," gerutu Santi, pelanggan telepon, yang ditemui Tempo News Room di sebuah Wartel Jalan Pahlawan Semarang. Ia mengadu gangguan telepon di rumahnya. Selain mulai mogok, karyawan juga menggalang aksi slow down yakni mengurangi jumlah karyawan yang bekerja. Untuk layanan 108 terlihat lancar. Pengurangan karyawan hanya sedikit. Misal shift> pagi, yang biasanya dijaga 42 orang, tadi berkurang menjadi 38 orang. Sedang bagian sore, yang terjadwal 29 orang, menjadi 27 orang. "Kalau pelayanan 108 tidak terlalu banyak berkurang," ujar Dewi, petugas Telkom Jawa Tengah yang melayani saluran 108. Menurut Dewi, karena 117 dan 162 tidak aktif, akibatnya 108 jadi sasaran pelanggan. “Mereka banyak yang menanyakan persoalan kenapa mogok, mulai dan berakhir kapan. Diantara pertanyaan-pertanyaan itu termasuk makian,” ujarnya. Menurut rencana, mulai 28 Januari, karyawan Telkom di Jawa Tengah akan mogok total jika tuntutan pembatalan rencana tukar guling tanah dengan PT Indosat tidak digubris direksi. Karyawan tetap pergi ke kantor, tapi tidak bekerja. (Ecep S. Yasa)
Berita terkait
Delegasi World Water Forum akan Diajak Wisata Melukat dan Meninjau Museum di Bali
2 menit lalu
Delegasi World Water Forum akan Diajak Wisata Melukat dan Meninjau Museum di Bali
Bali menyiapkan tiga tempat penglukatan di Bali, salah satunya Pura Tirta Empul di Tampaksiring, untuk delegasi World Water Forum.