Megawati Merasa Disindir Soal Partai Sombong, Pakar: Efek NasDem Usung Ganjar

Editor

Febriyan

Selasa, 21 Juni 2022 18:44 WIB

Hari lahir Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke-61 PDIP dirayakan oleh Ketua Umum PDIP Megawati dan sejumlah kader lainnya dalam acara pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP yang digelar di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa, 21 Juni 2022. PDIP menyiapkan tumpeng untuk perayaan hari lahir Jokowi. TEMPO/DEWI NURITA

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar politik sekaligus Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menyebut ada beberapa faktor yang menyebabkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri merasa tersinggung dengan pernyataan Ketua Umum NasDem, Surya Paloh yang menyebut soal partai sombong.

Menurut Adi, faktor pertama karena putri proklamator Soekarno itu merasa dilangkahi oleh NasDem yang sudah mengumumkan nama Ganjar Pranowo sebagai capres yang akan diusung.

"Padahal PDIP belum memutuskan nama capres, ini menjadi salah satu penyebab ketegangan antara Megawati dengan NasDem," ujar Adi saat dihubungi Tempo, Selasa, 21 Juni 2022.

Faktor selanjutnya, Megawati juga diduga merasa tak senang dengan hasil Rakernas NasDem yang mengumumkan Anies Baswedan sebagai salah satu capres yang diusung. Menurut Adi, NasDem sebagai partai yang berkoalisi dengan pemerintah seharusnya tidak mengusung lawan politik pemerintah.

"Ini menandakan bulan madu partai di kabinet sudah selesai," kata Adi.

Advertising
Advertising

Adi juga memprediksi aksi saling sindiran antara NasDem dan PDIP kemungkinan akan kembali terulang ke depannya. Dia menilai hal ini wajar dalam politik walau kedua partai berada di kabinet yang sama.

Sebelumnya dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP yang digelar di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan hari ini, Megawati Soekarnoputri menyinggung pihak-pihak yang menyindir partainya sebagai partai sombong.

"Ada yang mengatakan, ada sebuah partai sombong sekali. Lah piye kok dibilang sombong kenapa?," ujar Megawati di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa, 21 Juni 2022.

Presiden RI kelima tersebut mengaku bingung disebut partai sombong karena dirinya merasa tidak pernah menjelekkan partai lain.

"Saya tidak pernah menjelekkan partai manapun, tidak pernah menjelekkan ketua apapun. Saya berjalan sendiri membentuk partai saya yang saya hormati dan sayangi yang bernama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," tutur Megawati.

Sindiran partai sombong sebelumnya diungkapkan Surya Paloh di acara penutupan Rakernas Partai NasDem yang digelar di JCC Senayan, Jakarta pada Jumat, 18 Juni 2022. Surya menyindir, saat ini ada partai yang merasa hebat dan ingin menang sendiri. Surya tidak secara gamblang menyampaikan kepada siapa sindiran tersebut dialamatkan.

Awalnya, Surya menyebut bahwa partainya sengaja mempersiapkan calon presiden sejak dini sebagai modal membangun koalisi menuju Pilpres 2024. Alasannya, Surya menyebut NasDem tahu diri karena partainya tidak memenuhi syarat presidential threshold sehingga membutuhkan mitra koalisi untuk mengusung capres. Di Pilpres 2024, hanya PDIP yang memiliki modal politik presidential threshold 20 persen untuk mengusung calon presiden sendiri tanpa harus berkoalisi.

NasDem beranggapan bahwa figur capres menjadi bahan pertimbangan penting dalam membangun koalisi. Untuk itu, partai dengan semboyan restorasi itu memutuskan menentukan capres terlebih dahulu.

"Kami tahu diri karena masih punya banyak kelemahan, kami masih kurang persyaratan, tapi kami berikhtiar. Kami menjaga komunikasi kepada seluruh komponen masyarakat secara lebih bijak, secara lebih luwes. Jadi buang itu praktik kesombongan, merasa hebat sendiri, merasa paling mantap sendiri, itu bukan NasDem. Ada urusan apa?," ujar Surya.

Selain menanggapi pidato Surya Paloh, Megawati juga sempat mewanti-wanti kader PDIP untuk tetap patuh pada keputusan partainya. Dia mempersilakan kader yang bermain di dua kaki untuk keluar dari PDIP. Meskipun demikian, dia tak menegaskan apakah peringatan itu diberikan untuk Ganjar Pranowo atau bukan.

Baca: Usir Kadernya yang Bermanuver, Megawati: PDIP Tidak Ada Main Dua Kaki

Berita terkait

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

5 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

8 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

9 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Teguh Prakosa Resmi Daftar ke PDIP untuk Maju Pilkada Solo 2024

10 jam lalu

Teguh Prakosa Resmi Daftar ke PDIP untuk Maju Pilkada Solo 2024

Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa secara resmi menyerahkan formulir pendaftaran untuk mengikuti penjaringan bakal calon wali kota Solo di kantor PDIP

Baca Selengkapnya

Alasan Bupati Jember Hendy Siswanto Kembali Daftar ke PPP untuk Maju di Pilkada 2024

13 jam lalu

Alasan Bupati Jember Hendy Siswanto Kembali Daftar ke PPP untuk Maju di Pilkada 2024

Hendy Siswanto sebelumnya telah mendaftar ke PDIP untuk maju di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Api Abadi Mrapen yang Akan Menyala di Rakernas PDIP ke-V di Ancol

14 jam lalu

Asal-usul Api Abadi Mrapen yang Akan Menyala di Rakernas PDIP ke-V di Ancol

DPP PDIP melepas pelari pembawa obor perjuangan yang bersumber dari api abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah untuk Rakernas PDIP.

Baca Selengkapnya

Khofifah-Emil Respons Begini soal Peluang Dukungan PDIP di Pilkada Jawa Timur

16 jam lalu

Khofifah-Emil Respons Begini soal Peluang Dukungan PDIP di Pilkada Jawa Timur

Usai mendapat rekomendasi dari partai Golkar untuk maju di Pilkada Jawa Timur, Khofifah-Emil respons soal peluang dukungan PDIP kepada mereka.

Baca Selengkapnya

PDIP Bawa Obor Api Abadi Mrapen dari Semarang ke Lokasi Rakernas

16 jam lalu

PDIP Bawa Obor Api Abadi Mrapen dari Semarang ke Lokasi Rakernas

Obor api abadi Mrapen menjadi simbol api perjuangan PDIP.

Baca Selengkapnya

Respons Airlangga Saat Ditanya Peluang PDIP Dukung Khofifah di Pilkada Jawa Timur

18 jam lalu

Respons Airlangga Saat Ditanya Peluang PDIP Dukung Khofifah di Pilkada Jawa Timur

Airlangga sebelumnya mengatakan, membuka peluang bagi partai-partai lain untuk mengusung bakal pasangan Khofifah-Emil di Pilkada Jawa Timur 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Andika Perkasa Cocok Berduet dengan Sandiaga Uno di Pilkada Jakarta

19 jam lalu

Pengamat Sebut Andika Perkasa Cocok Berduet dengan Sandiaga Uno di Pilkada Jakarta

Andika Perkasa masuk dalam enam nama potensial bakal calon Gubernur Jakarta yang berencana diusung PDIP.

Baca Selengkapnya