Polisi Tembak Warga, Kapolwiltabes Makassar Siap Tindak Tegas  

Reporter

Editor

Senin, 3 November 2008 23:54 WIB

TEMPO Interaktif, Makassar: Seorang warga jalan Sukamaju 3 Makassar, Hamzah Dg Nyangko (35), terluka di bagian paha kiri akibat terkena tembakan aparat kepolisian, Senin (3/11), sekitar pukul 20.00 WITA. Kepala Kepolisian Wilayah Kota Besar (Kapolwiltabes) Makassar, Kombes Pol Burhanuddin Andi, siap memproses dan menindak tegas anggotanya jika terbukti bersalah.

Burhanuddin membenarkan adanya warga yang terluka akibat terkena tembakan dari salah seorang anggota reserse dan kriminal Polwiltabes Makassar, Briptu ARS. "Saat itu anggota terpaksa mengeluarkan tembakan untuk membela diri," katanya.

Dari penjelasan Burhanuddin, menyebutkan bahwa saat itu tersangka ini sedang berjalan-jalan ke rumah temannya yang tidak jauh dari lokasi penembakan terjadi, saat lewat itu si ARS ini menyapa beberapa pemuda yang jumlahnya sekitar 11 orang. Kebetulan kumpulan pemuda tersebut baru saja minum-minuman keras tradisional yang disebut 'ballo'. Saat disapa itulah, warga tersinggung dan menyebabkan percekcokan.

Melihat warga mengeluarkan badik, tersangka ini melarikan diri, tetapi dikejar dan terjatuh, saat terjatuh inilah, ARS mengeluarkan tembakan peringatan, tetapi tidak diindahkan oleh warga, yang kemudian dalam kondisi terdesak dan membela diri maka anggota ini terpaksa menembak ke arah kaki korban.

Penjelasan Kapolwiltabes ini berbeda dengan penjelasan kakak korban, Nurhayati, menurutnya Hamzah sama sekali tidak ada masalah, dan adiknya ini sudah ngumpul-ngumpul sejak sore sekitar pukul 17.00 Wita dilokasi kejadian, saat malam, tiba-tiba datang aparat ini yang tanpa basa basi langsung mengeluarkan tembakan.

Burhanuddin mengatakan pihaknya akan memproses kasus ini sesuai aturan dan hukum yang ada, "kalau anggota itu terbukti bersalah, kita akan tindak tegas," katanya. Saat ini sejumlah anggota sudah berada di TKP untuk mendata dan mencari keterangan, termasuk teman-teman korban yang akan dimintai keterangan sebagai saksi. Termasuk tersangka juga saat ini dimintai keterangan di Mapolwiltabes Makassar.

Advertising
Advertising

Sementara untuk membuktikan apakah korban betul sedang dibawa pengaruh minuman saat kejadian, akan dibuktikan melalui tes urine.

Saat ini korban Hamzah, yang terluka dibagian paha kirinya akibat tertembak aparat, masih dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, Mappaodang Makassar. Selain korban yang terkena luka tembak, seorang warga juga terluka dibagian tangan kirinya akibat terkena sabetan parang, hanya saja belum jelas pelakunya.

Irmawati

Berita terkait

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

17 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

34 hari lalu

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

39 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.

Baca Selengkapnya

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.

Baca Selengkapnya

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

5 Juli 2018

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

Amnesti Internasional Indonesia meminta Jokowi membentuk tim investigasi guna mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Paniai, Papua.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

8 Juli 2017

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

Keduanya menyepakati bentuk pertanggungjawaban Guyum setelah menampar adalah meminta maaf secara tertulis kepada Fery, institusi, dan PT Angkasa Pura.

Baca Selengkapnya

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

8 Juli 2017

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

Jumat malam, polisi melepas Guyum setelah menandatangani kesepakatan damai dan bersalaman dengan Fery.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

8 Juli 2017

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

Guyun mengaku salah dan meminta maaf atas penamparan yang dilakukannya. "Proses damai berjalan lancar tanpa ada intervensi pihak manapun."

Baca Selengkapnya