Kahmi: Mempercepat Penyerapan APBN Membuka Peluang Korupsi
Minggu, 19 Oktober 2008 11:15 WIB
Sedangkan dampak krisis di Indonesia berbentuk gejolak pasar saham. Dia memperkirakan aliran dana ke Indonesia pada tahun-tahun mendatang akan berkurang secara drastis. Selain itu ekspor udang, karet dan kakao diprediksi akan menurun.
"Dunia pariwisata pun terancam kehilangan pasokan uang," kata Hamaluddin di hadapan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam silahturami dan ulang tahun ke-42 Korps Alumni HMI (Kahmi) di Istana Bogor, Minggu (19/10).
Menurut dia, kebijakan pemerintah untuk mengenjot APBN dan APBD tidak akan optimal, apalagi belanja APBN harus rampung pada 15 Desember mendatang. Kebijakan pemerintah untuk mempercepat penyerapan itu justru membuka peluang terjadiya korupsi, terlebih tahun ini sudah memasuki tahun politik menjelang pemilu 2009. "Sulit untuk menyerap semuanya, nanti jangan - jangan KPK malah masuk memeriksa."
Namun Kahmi berharap pemerintah dapat mengatasi krisis keuangan itu dan tidak meluas seperti yang terjadi sekitar 10 tahun lalu. Meskipun dia melanjutkan masyarakat dinilai tidak sepenuhnya memperhatikan krisis itu. Harapan Kahmi bertumbuh pada salah satu alumninya yang saat ini menjabat wakil presiden.
Kurniasih Budi