TEMPO Interaktif, Pekanbaru: Sekitar 40 berkas perkara illegal logging yang sudah dikirim penyidik Polda Riau ke Kejaksaan Tinggi Riau dikembalikan lagi karena belum lengkap. Berkas dengan sekitar 200 orang tersangka itu harus dilengkapi kembali. "Kita minta penyidik melengkapinya, “ujar juru bicara Kejasaan Tinggi Riau, D Pasaribu pada Senin (17/12) malam di Pekanbaru, Riau. Empat puluh berkas itu menyangkut 14 kasus perusahaan mitra pabrik kertas di Riau yang terkait pengadaan bahan baku kayu, 7 kasus melibatkan pejabat di Riau dan sisanya berkas yang melibatkan direktur dan pimpinan perusahaan. Pasaribu mengatakan pihaknya memastikan bahwa penyempurnaan berkas tersebut murni untuk kepentingan peradilan. Penegasan ini untuk menepis rumor yang menyebutkan berkas perkara itu disengaja dibuat agar tetap tidak sempurna sehingga tidak bisa diajukan ke pengadilan. Dia memastikan Kejaksaan Tinggi Riau dan Polda Riau tetap berkomitmen memberantas illegal logging. "Kami tidak ingin para tersangka lolos," katanya. Dia mencontohkan kasus bebasnya Adelin Lis dalam persidangan karena lemahnya dakwaan jaksa.Terkait ilegal logging, Polda Riau saat ini mengusut 189 berkas perkara yang melibatkan 200 orang tersangka. Para tersangka itu terdiri, para direktur perusahaan, pejabat dan mantan pejabat Kehutanan, lima Bupati dan Gubernur Riau Rusli Zainal. Jupernalis Samosir