Penyalahgunaan Senjata Api Dianggap Masih Sedikit

Reporter

Editor

Jumat, 25 Mei 2007 13:41 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Kepala Kepolisian RI Jenderal Sutanto menganggap penyalahgunaan senjata api di kalangan anggotanya masih relatif kecil dibandingkan negara lain. Frekuensi kasus penyalahgunaan senjata, kata dia, masih sedikit dibandingkan jumlah polisi yang mencapai 400 ribu anggota. "Perbandingannya hanya nol koma nol sekian persen," ujarnya, Jumat (25/5).Padahal, menurutnya, polisi Indonesia menghadapi bermacam masalah seperti kesejahteraan. Sutanto tak menjelaskan negara maju mana yang kasus perilaku polisinya lebih parah dibanding Indonesia.Kasus penyalahgunaan senajata api terakhir terjadi di Merauke, Papua, Selasa lalu. Mantan Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Merauke, Ajun Komisaris Rony Pasaribu menembak mati anak buahnya Brigadir Satu Nur Hidayat hingga tewas. Rony sendiri lantas bunuh diri dengan cara menembak kepalanya sendiri. Pada bagian lain Sutanto menjelaskan, keberadaan Komisi Kepolisian Nasional efektif dalam membantu tugas-tugas kepolisian. Komisi yang diketuai Menteri Koordinator Politik Hukum, dan Keamanan itu diakuinya mampu meningkatkan kinerja polisi.Bentuk kontribusi lembaga itu, katanya, banyaknya masukan dan pengaduan dari masyarakat yang kemudian diteruskan ke kepolisian. "Lembaga ini juga melakukan penelitian di daerah," katanya.Desy Pakpahan

Berita terkait

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

22 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

38 hari lalu

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

44 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.

Baca Selengkapnya

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.

Baca Selengkapnya

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

5 Juli 2018

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

Amnesti Internasional Indonesia meminta Jokowi membentuk tim investigasi guna mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Paniai, Papua.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

8 Juli 2017

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

Keduanya menyepakati bentuk pertanggungjawaban Guyum setelah menampar adalah meminta maaf secara tertulis kepada Fery, institusi, dan PT Angkasa Pura.

Baca Selengkapnya

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

8 Juli 2017

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

Jumat malam, polisi melepas Guyum setelah menandatangani kesepakatan damai dan bersalaman dengan Fery.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

8 Juli 2017

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

Guyun mengaku salah dan meminta maaf atas penamparan yang dilakukannya. "Proses damai berjalan lancar tanpa ada intervensi pihak manapun."

Baca Selengkapnya