TEMPO.CO, Semarang - Badan Search And Rescue (SAR) Nasional hari ini, Senin, 19 Juni 2017, melakukan simulasi pertolongan darurat untuk mudik dengan pesawat helikopter. Simulasi itu sebagai antisipasi korban meninggal di tengah kemacetan, seperti yang pernah terjadi pada mudik tahun lalu di jalan tol Brebes.
“Kali ini, dilakukan di jalan tol yang sedang diifungsikan, jalan tol Batang-Grinsing,” kata Humas Basarnas Kantor SAR Semarang Zulhawary Agustianto di Semarang, Senin.
Baca: Angkutan untuk Mudik 2017 yang Tak Laik Jalan akan Dikandangkan
Simulasi dengan heli itu disaksikan Kepala Badan SAR Nasional yang juga sedang memantau pemudik lewat udara. Simulasi menampilkan aksi personel SAR saat mengevakuasi dua orang pemudik yang mengalami gangguan kesehatan ketika terjebak kemacetan.
“Simulasi menampilkan Basarnas yang mendapatkan informasi dari pihak Waskita, selaku pengelola jalan tol, kemudian segera mengirimkan tim untuk melakukan pertolongan,” ujarnya.
Dalam proses evakuasi mempercepat respons itu, Basarnas juga mengerahkan tiga unit motor trail dengan enam rescuer untuk melakukan penilaian korban. Setelah dilakukan penilaian, tim mendapati satu korban mengalami henti jantung. Sebab, dari keterangan saksi, korban mempunyai riwayat penyakit jantung.
Simak : Trauma Peristiwa Brexit 2016, Pemudik Pulang Kampung Lebih Awal
Sedangkan satu korban lain mengalami heat exhaution atau kelelahan panas yang diakibatkan kekurangan cairan pada tubuh karena lingkungan yang panas.
Pertolongan terhadap dua korban yang berada di tengah-tengah kemacetan sepanjang tol fungsional Batang-Gringsing dengan helikopter itu untuk memudahkan dan mempercepat evakuasi. Sedangkan pesawat yang digunakan, helikopter Dauphin, telah stand by untuk aksi pertolongan cepat selama angkutan Lebaran.
Kepala Basarnas Jawa Tengah Agus Haryono menyatakan simulasi itu digelar Basarnas dalam rangka membantu pengamanan pemudik. “Simulasi itu sengaja digelar untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi para pemudik,” ujarnya.
Ia menyatakan simulasi itu tak lepas dari pengalaman tewasnya pemudik di tengah kemacetan pada 2016 lalu. Badan SAR nasional berusaha agar kejadian serupa tidak terulang.
Baca juga: H-8 Lebaran, Brebes Timur Mulai Dipadati Pemudik
“Dari Basarnas, dengan segala kekuatan dan kemampuan yang dimiliki, berusaha mencegah hal itu terjadi lagi,” tuturnya.
Menurut dia, Badan SAR menyiagakan helikopter untuk evakuasi medis udara. Keberadaan pesawat udara juga sebagai kekuatan untuk mengatasi kejadian luar biasa yang mengancam jiwa manusia.
Agus memastikan pelayanan operasi SAR pada mudik dan balik 2017 di nomor 024-115 atau 024-7629192 dapat dihubungi. “Pelayanan operasi SAR yang diberikan Basarnas ini gratis,” katanya.
EDI FAISOL
Video Terkait:
Basarnas Siagakan Helikopter untuk Evakuasi Darurat Pemudik Saat Macet