TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa negara mengeluarkan imbauan perjalanan (travel advice) teror bom Kampung Melayu, Jakarta Timur pada Rabu malam, 24 Mei 2017.
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia melalui laman web resminya yang diakses di Jakarta, Kamis, meminta seluruh warganya yang berkunjung atau tinggal di Indonesia untuk meninjau kembali rencana bepergian.
Warga AS juga diimbau mengambil langkah tepat untuk meningkatkan keamanan pribadi mereka, serta selalu berhati-hati di tengah kerumunan besar. "Warga AS didorong untuk memantau media dan sumber informasi lokal, serta mempertimbangkan informasi terkini dalam rencana dan aktivitas perjalanan pribadi," demikian tertulis dalam pernyataan tersebut.
Baca juga: Begini Reaksi Jokowi Atas Teror Bom Kampung Melayu
Pemerintah AS menegaskan bahwa setiap masalah menyangkut keamanan harus ditangani oleh aparat penegak hukum Indonesia yang bertanggung jawab atas keselamatan seluruh warga asing yang berkunjung. Selain AS, pemerintah Inggris juga meminta warganya menghindari area Terminal Bus Kampung Melayu.
"FCO (Departemen Luar Negeri) memperingatkan bahwa ancaman terorisme di Indonesia masih tinggi. Anda harus waspada, berjaga setiap saat, dan mengikuti arahan dari pihak berwenang," demikian rangkuman imbauan perjalanan dari Inggris.
Dalam imbauan tersebut dinyatakan, setiap tahunnya sekitar 280 ribu warga negara Inggris berkunjung ke Indonesia dan sebagian besar kunjungan bebas masalah. Namun, warga Inggris juga diingatkan adanya kelompok teroris terus merencanakan serangan, kapan saja dan di mana saja.
Baca: 3 Kesamaan Teror Bom Kampung Melayu dan Bom Manchester Inggris
Jenis serangan yang mungkin dilakukan antara lain bom bunuh diri dan tembakan senjata ringan yang menargetkan tempat-tempat umum dan keramaian. "Ancaman dari para ekstremis tetap tinggi meski pihak berwenang Indonesia terus menggagalkan perencanaan serangan, termasuk menangkap terduga teroris yang terlibat dalam tahap persiapan lanjutan," tulis pernyataan yang dimuat dalam www.gov.uk itu.
Pemerintah Australia melalui laman resmi kementerian luar negerinya www.smarttraveller.gov.au memberikan status high degree of caution atau kewaspadaan tingkat tinggi terkait serangan teroris di Terminal Bus Kampung Melayu.
Level kewaspadaan tingkat tinggi merupakan level kedua dari total empat level dalam tahapan imbauan perjalanan Australia, yang berarti bahwa ada risiko besar di lokasi tertentu yang menjadi tujuan imbauan perjalanan.
Untuk level ini, otoritas Australia tidak melarang warganya pergi ke lokasi itu, namun meminta adanya pantauan khusus terhadap ancaman yang mungkin muncul dan mengambil langkah-langkah pencegahan.
Baca: Jangan Bantu Teroris Sebarkan Teror Bom Kampung Melayu Lewat Media Sosial
Pemerintah Australia meminta warganya mewaspadai situasi sekitar dan memantau informasi dari media. "Kami menyarankan anda sangat berhati-hati terutama di Jakarta, Bali, dan Lombok mengingat ancaman serangan teroris yang cukup tinggi," demikian tertulis dalam pernyataan tersebut.
Selain mengimbau warganya untuk waspada terutama pada hari libur Natal dan Tahun Baru, pemerintah Australia juga menyatakan terus menerima informasi yang mengindikasikan bahwa teroris mungkin merencanakan serangan di Indonesia.
Teror bom Kampung Melayu menewaskan lima orang dan melukai 11 orang lainnya.
Tiga korban tewas merupakan anggota kepolisian, yakni Brigadir Satu (Anumerta) Ridho Setiawan, Brigadir Satu Polisi (Anumerta) Taufan Tsunami dan Brigadir Satu Polisi (Anumerta) Imam Gilang Adinata. Dua lainnya diduga kuat merupakan pelaku bom bunuh diri.
Kurang dari 24 jam setelah kejadian, Polri telah mengidentifikasi dua pelaku teror bom bunuh diri itu. Meski begitu, belum diketahui kedua pelaku berasal dari jaringan teroris apa dan motif di balik teror bom Kampung Melayu tersebut.
ANTARA
Video Terkait: Polisi Geledah Rumah Terduga Pelaku Bom Kampung Melayu di Bandung