TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Humas Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) Jeirry Sumampow menyatakan bahwa serangan bom Kampung Melayu, Jakarta Timur, menambah panjang daftar teror bom menjelang perayaan hari raya keagamaan. Teror kemarin malam terjadi menjelang Hari Raya Kenaikan Isa Almasih dan bulan Ramadan.
"Teror bom menjelang hari suci keagamaan ini adalah sebuah ironi. Ketika umat beragama sedang mendamaikan dan menyucikan hati menyambut hari suci keagamaannya, pada saat yang sama ada orang yang anti-damai dan menyebar ketakutan di masyarakat," kata Jeirry dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 25 Mei 2017, menanggapi teror bom Kampung Melayu.
Baca juga:
MUI Kutuk Pelaku Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu
Menurut Jeirry, peristiwa ini juga tidak bisa dilepaskan dari abainya negara atas berkembangnya paham radikalisme dan aksi intoleransi. Negara pun dinilai abai dengan munculnya ujaran kebencian di ruang publik. "Negara bahkan terkesan memfasilitasi tumbuhnya kelompok-kelompok yang mengedepankan kekerasan dan pembunuhan atas nama agama," ujarnya.
PGI mengimbau masyarakat untuk bahu-membahu dalam merawat dan memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, perdamaian, dan persaudaraan. "Marilah kita menghentikan segala bentuk kebencian dan kekerasan yang hanya akan melahirkan masalah baru dalam kehidupn kita berbangsa dan bermasyarakat," ujar Jeirry.
Baca pula:
Ketua DPD RI Kutuk Keras Teror Bom Kampung Melayu
Pemerintah dan aparat kepolisian, menurut Jeirry, harus mengusut tuntas peristiwa tersebut. Dia pun meminta pemerintah untuk menindak segala bentuk ujaran kebencian dan penistaan terhadap nilai-nilai dan simbol-simbol negara. "Karena hal-hal itu lah yang antara lain menjadi pintu masuk bagi paham dan aksi radikalisme," tuturnya.
PGI juga meminta pemerintah lebih menggiatkan program deradikalisasi kepada seluruh masyarakat, tidak hanya kepada aparat kepolisian, agar masyarakat lebih aktif terlibat melawan radikalisme dan terosisme. "PGI mengimbau seluruh elemen bangsa untuk tetap bersatu padu dan tidak takut dalam menghadapi segala bentuk ancaman teror bom yang ada."
Simak:
Bom Kampung Melayu, Pakar UI: Targetnya Memecah Belah Bangsa
Kemarin, serangan bom Kampung Melayu, Jakarta Timur mengejutkan masyarakat. Menurut saksi mata, ada dua ledakan di dekat toilet halte bus Transjakarta. Sebanyak 15 korban terluka. Adapun korban tewas berjumlah lima orang yang mana tiga diantaranya adalah polisi dan dua lagi diduga pelaku.
ANGELINA ANJAR SAWITRI