Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jejak Karir Bambang Gentolet Sang Sesepuh Srimulat

image-gnews
Bambang Gentolet. tabloidbintang.com
Bambang Gentolet. tabloidbintang.com
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Bambang Gentolet mengembangkan bakat lawaknya sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMP) di tanah kelahirannya, Yogyakarta. Namun dia tidak pernah melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Pada 1967, dia merantau ke Tegal dan bergabung dengan kelompok lawak Lokakarya. Bersama kelompok lawak inilah Bambang Gentolet kerap manggung di Jawa Timur. Hingga akhirnya dia bergabung dengan kelompok lawak Srimulat yang semula berpusat di Solo, kemudian pindah dan berdomisili di Surabaya. Bambang Gentolet pun turut berperan membesarkan kelompok Srimulat.

Baca: Sebelum Wafat, Bambang Gentolet Bercanda: ke RS Periksa Gigi...

Bambang Gentolet juga menjadi ikon kelompok Srimulat, dengan gaya rambut cepak berjambul yang menjadi ciri khas lawakannya yang tampaknya akan terus dikenang.

Di berbagai kesempatan, Bambang berkelakar bahwa gaya rambutnya yang cepak berjambul adalah potongan rambut prajurit KKO (Marinir), yang telah menjadi cita-citanya sejak kecil namun tidak pernah kesampaian.

Ciri khas gaya rambutnya yang cepak berjambul itu kini ditiru oleh Sutoyo, yang juga anggota Srimulat dengan nama panggung Hunter Parabola. Bedanya, Sutoyo, benar-benar prajurit TNI Angkatan Laut yang kini telah pensiun. Bersama pria berusia 52 tahun inilah Bambang Gentolet selama enam bulan terakhir kerap manggung bersama.

Baca: Cerita Saat-saat Terakhir Bambang Gentolet, Sang Sesepuh Srimulat

Sutoyo menjelaskan, gaya rambutnya yang meniru Bambang Gentolet adalah ciri khas untuk penguatan karakter sebagai rasa percaya diri di atas panggung.

"Di era Srimulat itu memang ditekankan setiap seniman harus punya karakter untuk menguatkan lawakannya. Dan saya pilih gaya rambut seperti Bambang Gentolet," ujar Sutoyo di rumah duka, Jalan Manukan Tengah 6-I/1 Surabaya, pada Jumat dini hari 28 April 2017.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia mengatakan, duet lawakan dengan karakter rambut serupa bersama Bambang Gentolet nyatanya banjir orderan. Mereka laku diundang di berbagai hajatan, meski hanya sebatas lingkup Jawa Timur sela,a enam bulan terakhir. "Terakhir tampil bareng baru kemarin bersama Cak Gentolet," ucap Sutoyo.

Baca: Personel Srimulat Bambang Gentolet Dikabarkan Meninggal

Bahkan, dia menambahkan, malam Minggu yang akan datang sudah terjadwal tampil bareng di TVRI dalam acara Pas Rindu bersama Koes Plus, Charlie Setia Band, dan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf.

Selain itu, pada 30 April 2017, Sutoyo dan Bambang Gentolet juga diundang tampil melawak di acaranya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Kecamatan Tambaksari Surabaya. "Tanggal 1 Mei, juga telah diagendakan jumpa fans dan ngocak bareng di Radio Kota FM Surabaya," ujarnya.

Baca: Demi Kebersamaan, Srimulat Bikin Arisan Tiap Bulan

Namun Bambang Gentolet terlebih dahulu berpulang sebelum sempat tampil di tiga acara yang telah terjadwal tersebut. Bambang Gentolet meninggal dunia karena sakit di Rumah Sakit Bakti Dharma Husada (BDH) Surabaya pada Kamis 27 April 2017 pukul 22.30 WIB. "Mas Bambang Gentolet meninggal dunia di rumah sakit dan sekarang jenazahnya baru tiba di rumah duka," ujar Teguh Hari Budiarso, tetangga seklaigus Ketua RT I - RW IV, kawasan Manukan Tengah, Jumat dini hari 28 April 2017.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

9 hari lalu

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (kedua kiri) bersama istri (ketiga kiri) berfoto bersama pelajar dengan membawa Piala Adipura Kencana 2023 saat kirab di Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 6 Maret 2024. Kota Surabaya meraih penghargaan Adipura Kencana untuk ke-8 kalinya dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atas prestasi dalam pengelolaan kebersihan dan kesehatan lingkungan hidup. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.


Penyair Joko Pinurbo Meninggal, akan Dimakamkan di Sleman

13 hari lalu

Penyair Joko Pinurbo membaca puisi di makam Udin di Trirenggo, Bantul. Joko Pinurbo membaca puisi dalam acara ziarah ke makam Udin, bagian dari peringatan 19 tahun meninggalnya Udin yang digagas Aliansi Jurnalis Independen Yogyakarta. TEMPO/ Shinta Maharani
Penyair Joko Pinurbo Meninggal, akan Dimakamkan di Sleman

Penyair Joko Pinurbo meninggal pada usia 61 tahun karena sakit.


Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

15 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.


Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

17 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.


Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

31 hari lalu

Petugas melakukan pemantauan hilal atau rukyatulhilal di Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi DKI Jakarta, Jakarta, Selasa, 9 April 2024. Kementerian Agama menurunkan tim ke 120 lokasi di seluruh Indonesia untuk memantau hilal yang hasilnya akan dibahas dalam sidang isbat guna menentukan 1 Syawal 1445 H. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.


Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

51 hari lalu

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

Berbagai terobosan dan inovasinya dapat dirasakan langsung oleh warganya.


Nunung, Kadir, Tarzan, Tessy Pemain Srimulat yang Bertahan dengan Gaya Srimulatan

10 Maret 2024

Pelawak Nunung Srimulat, wajah, Jakarta, 18 Desember 1996 [ TEMPO/ Bodi CH].
Nunung, Kadir, Tarzan, Tessy Pemain Srimulat yang Bertahan dengan Gaya Srimulatan

Polo Srimulat meninggal, tinggal beberapa anggota seperti Nunung, Rohana, Tarzan, Tessy, Kadir terus bertahan dengan mengusung gaya lawak Srimulatan.


Sudah 1 Tahun Lepas dari Kanker Payudara, Nunung Srimulat Bersyukur Dapat Dukungan Suami

9 Maret 2024

Nunung Srimulat. Foto: Instagram Nunung.
Sudah 1 Tahun Lepas dari Kanker Payudara, Nunung Srimulat Bersyukur Dapat Dukungan Suami

Nunung Srimulat bersyukur proses yang melelahkan dan menyakitkan itu bisa dilewati dengan kesabaran serta dukungan suaminya.


Polo Srimulat Meninggal, Mengenang Para Pengocok Perut Grup Srimulat yang Telah Berpulang

9 Maret 2024

Polo Srimulat. Dok Tempo/Hendra Suhara
Polo Srimulat Meninggal, Mengenang Para Pengocok Perut Grup Srimulat yang Telah Berpulang

Polo Srimulat meninggal dan telah dimakamkan di kampung halamannya di Madiun, Jawa Timur. Berikut pengocok perut Srimulat yang telah berpulang.


Mengenang Perjalanan Karier Polo, Srimulat hingga Perfilman

7 Maret 2024

Polo Srimulat. Foto: Instagram.
Mengenang Perjalanan Karier Polo, Srimulat hingga Perfilman

Polo seniman komedi yang tenar namanya berkarier bersama kelompok lawak Srimulat