TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Nurdin Halid, menepis kabar bahwa partai akan menggelar musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Hal itu terkait dengan pencekalan terhadap Setya Novanto, Ketua Umum Partai Golkar, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Nurdin mengatakan hal tersebut seusai pertemuan tertutup Partai Golkar, yang digelar bersama seluruh Dewan Pimpinan Daerah se-Indonesia.
“Enggak ada munaslub, enggak ada. Jadi inilah karena ada suara-suara di media yang tidak sesuai dengan kenyataan. Seolah-olah di Golkar ada masalah. Nah, makanya DPD I itu berkumpul mau menyatakan bahwa di Golkar tidak ada masalah,” ujarnya di Ruang Merapi, Hotel Sultan, Rabu, 26 April 2017.
Baca Juga:
Baca: Gelar Pertemuan Tertutup, DPD Golkar Dukung Setya Novanto
Menurut Nurdin, seluruh DPD Golkar se-Indonesia memutuskan tetap mendukung Setya menjadi ketua umum dengan memperhatikan berbagai prestasi yang ia toreh. Nurdin menyatakan akan mendukung sepenuhnya kepemimpinan DPP Partai Golkar atas hasil Munaslub Bali 2016 meskipun tidak semua hadir dalam pertemuan ini.
“Itu soal teknis saja. Ada kesibukan, misalnya Jawa Barat, hanya wakilnya (yang datang) karena pimpin sedang rapimda (rapat pimpinan daerah),” katanya.
Baca: Wacanakan Ketum Golkar Dicopot, Yorrys Terancam Sanksi Partai
Nurdin juga menepis anggapan pertemuan DPD se-Indonesia ini digelar mendadak. Menurut Nurdin, pertemuan itu sengaja digelar forum silaturahmi DPD untuk menyikapi isu yang berkembang di luar. Menurut dia, banyak hal yang berjalan tidak sesuai dengan yang sebenarnya.
“Kami sangat solid. Nah, ini yang ditunjukkan DPD 1. Sebab, sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, yang berhak menentukan munas atau tidak munas adalah DPD 1. Tidak ada satu pun DPD yang minta adanya munaslub. Tidak ada satu pun,” ujarnya.
Pertemuan tertutup ini berjalan selama dua jam. Adapun Setya tampak hadir di penghujung acara. Kehadiran Setya di akhir pertemuan dinilai tidak mempengaruhi keputusan apa pun. Setya juga terlihat tidak menyampaikan sepatah kata pun seusai pertemuan itu.
LARISSA HUDA