Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BNN Rilis Kasus Sabu Indonesia-Malaysia, Begini Alur Transaksinya

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Kepala Badan Narkotika Nasional Budi Waseso memperlihatkan barang bukti sabu dari hasil pengungkapan tersangka pengedar sabu asal Malaysia di kantor BNN, Cawang, Jakarta, Rabu, 26 April 2017. Tempo/Rezki Alvionitasari
Kepala Badan Narkotika Nasional Budi Waseso memperlihatkan barang bukti sabu dari hasil pengungkapan tersangka pengedar sabu asal Malaysia di kantor BNN, Cawang, Jakarta, Rabu, 26 April 2017. Tempo/Rezki Alvionitasari
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Narkotika Nasional mengungkap kasus dugaan peredaran narkoba di wilayah perbatasan. Kepala BNN, Budi Waseso, mengatakan barang bukti narkoba yang ditemukan BNN berupa sabu seberat 15,31 kilogram.

Budi menjelaskan pengungkapan kasus ini berawal dari informasi yang diterima BNN tentang dugaan transaksi narkoba di Dusun Baper, Desa Senyabang, Batang Tarang, Sanggau, Kalimantan Barat. Dari penelusuran informasi itu, petugas berhasil menangkap dua orang yang diduga sebagai pengantar sabu pada Minggu, 9 April 2017. Mereka adalah Robiansyah (22 tahun) dan Rizki Novrianto (25).

Baca : Narkoba Masuk Kampus, Tito Karnavian: Harus Ada Gerakan Besar

Petugas juga mengejar S, orang yang menerima barang dari Robi dan Rizki, namun dia berusaha melawan. "Petugas terpaksa menembak S yang mengakibatkan yang bersangkutan meninggal," kata Budi di kantor BNN, Cawang, Jakarta, Rabu, 26 April 2017.

Selain S, petugas juga menembak ABD. Dia diduga sebagai pemesan barang sekaligus penyandang dana. Awalnya, dia ditangkap di Bandara Supadio, saat itu dia diduga hendak melarikan diri.

Petugas lalu meminta ABD menunjukkan pelaku lainnya, namun belum sampai menunjukkan tempat tersangka lainnya, dia melawan petugas. ABD pun tewas di daerah Beting, Pontianak pada Selasa, 11 April 2017.

BNN sedang mengejar pihak yang memberikan barang itu kepada Robi dan Rizki. Adapun barang bukti yang disita selain sabu yaitu KTP kedua tersangka itu dan 6 telepon seluler. Ada juga 1 unit mobil dan 1 unit sepeda motor.

"Jaringan ini melibatkan jaringan Malaysia. Kenapa? Karena Kalimantan Barat adalah daerah perbatasan, antara Indonesia dengan Malaysia," ucap Budi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut dia, narkoba ini masuk lewat jalur darat. "Seolah-olah kendaraan penumpang, satu keluarga, tapi karena kesigapan anggota kami dan informasi yang didapat, kami dapat menangkap tersangka."

Simak pula : KPK: Polisi Segera Ungkap Penyerang Novel Baswedan, Jika Tidak...

Sabu itu tampak terdiri dari 15 bungkus. 10 di antaranya dikemas memakai aluminium foil dan 5 kemasan dilakban coklat. Namun di balik lakban itu, sabu dibungkus lagi dengan kemasan teh.

Robi dan Rizki yang hadir pada saat rilis BNN ini hanya tertunduk mendengarkan Budi Waseso menjelaskan kasusnya kepada wartawan. Sekali-kali pemuda asal Pontianak itu ditanya oleh Budi dan mereka menjawab singkat. Saat ditanya berapa kali mereka mengantar sabu, keduanya menjawab dua kali. Robi mengaku ditawari pekerjaan ini oleh IS, yang jadi buron. Mereka bertemu di Kampung Beting. Robi dan Rizki tidak membantah penjelasan dari BNN hari ini.

Deputi Pemberantasan BNN, Arman Depari, mengatakan masuknya barang itu melalui darat disebabkan pemeriksaan yang tidak maksimal dari petugas di perbatasan. "Di dalam mobil itu ada orang tua, barang-barang ini (sabu) dicampur dengan barang kelontong. Sampai di perbatasan baru tukar kendaraan," ujarnya kepada wartawan.

REZKI ALVIONITASARI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kronologi Penyelundupan Sabu dan Ekstasi dari Medan ke Jakarta Melalui Pesawat Lion Air, Mengapa Bisa Lolos Pemeriksaan?

5 jam lalu

Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Umum (Bareskrim) Komisaris Besar Arie Ardian (dua dari kanan) menunjukkan barang bukti dari penangkapan 24 kilogram sabu dan ekstasi sebanyak 1.840 di Gedung Mabes Polri, Kamis, 18 April 2024. Pengungkapan dua kasus peredaran narkotika itu dilakukan sejak 22 Maret 2024 dan 4 April lalu. TEMPO/Ihsan Reliubun
Kronologi Penyelundupan Sabu dan Ekstasi dari Medan ke Jakarta Melalui Pesawat Lion Air, Mengapa Bisa Lolos Pemeriksaan?

Bareskrim bersama tim gabungan Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta menangkap penumpang Lion Air yang membawa sabu dan ekstasi dari Medan.


Polisi Tangkap Residivis Pengedar Narkoba Senilai Rp 10 Miliar di Bekasi

11 jam lalu

Ilustrasi penjahat narkoba. TEMPO/Iqbal Lubis
Polisi Tangkap Residivis Pengedar Narkoba Senilai Rp 10 Miliar di Bekasi

Polres Metro Bekasi Kota menyita 10 kilogram narkoba jenis sabu senilai Rp 10 Miliar saat menangkap MH, residivis dalam kasus sama pada 2022


Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

21 jam lalu

Corporate Communication Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantono, memberikan keterangan terkait pelaporan perundungan yang dilakukan terhadap Pilot Loin Air, di Kantor Pusat Lion Air, Jakarta. 30 Agustus 2018. TEMPO/Chitra Paramaesti.
Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

Manajemen Lion Air angkat bicara terkait informasi penangkapan dua karyawan maskapai itu dalam kasus penyelundupan narkoba melalui jalur udara.


Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

1 hari lalu

Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Umum (Bareskrim) Komisaris Besar Arie Ardian (dua dari kanan) menunjukkan barang bukti dari penangkapan 24 kilogram sabu dan ekstasi sebanyak 1.840 di Gedung Mabes Polri, Kamis, 18 April 2024. Pengungkapan dua kasus peredaran narkotika itu dilakukan sejak 22 Maret 2024 dan 4 April lalu. TEMPO/Ihsan Reliubun
Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

Bareskrim Polri menangkap jaringan pengedar narkoba yang melintas melewati jalur udara.


Polisi Tangkap Pengedar Narkoba Lewat Undercover Buy di Bekasi, Sita 3 Kardus Sabu

1 hari lalu

Barang bukti dihadirkan dalam Konferensi Pers Pengungkapan Satgas Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Bareskrim Polri & Polda Jajaran Operasi Escobar 2024 di Gedung Bareskrim Polri Jakarta, 13 Maret 2024. Di antaranya, sabu 2,8 ton, ekstasi 1.030.559 butir, ganja 1,6 ton, kokain 8,64 Kg, tembakau gorilla 127,2 Kg, etamine 24,8 Kg dan obat keras sebanyak 4.875.406 butir. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba Lewat Undercover Buy di Bekasi, Sita 3 Kardus Sabu

Polres Metro Bekasi Kota menangkap pelaku peredaran narkoba berinisial MH yang kerap bertransaksi di Jalan Raya Caman, Pondok Gede, Kota Belasi.


Bareskrim Tangkap Dua Pegawai Maskapai Swasta, Diduga Selundupkan Narkoba ke Kabin Pesawat

1 hari lalu

Direktur Tindak Pidana Narkoba Brigjen Pol. Mukti Juharsa. (ANTARA/Laily Rahmawaty
Bareskrim Tangkap Dua Pegawai Maskapai Swasta, Diduga Selundupkan Narkoba ke Kabin Pesawat

Dua pegawai maskapai swasta yang diduga sebagai kurir narkoba itu ditangkap saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta.


Polisi Sebut 6 Pemuda Konvoi Saat Malam Takbiran di Tomang Positif Narkoba

8 hari lalu

Ratusan pemuda ditangkap polisi dalam konvoi malam takbiran di Jalan Kyai Tapa, Tomang, Jakarta Barat, 10 April 2024. ANTARA/HO-Polres Jakbar
Polisi Sebut 6 Pemuda Konvoi Saat Malam Takbiran di Tomang Positif Narkoba

Polisi mendapati enam pemuda yang konvoi saat malam takbiran di kawasan Jakarta Barat positif mengonsumsi narkoba.


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

8 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah


Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

9 hari lalu

Penampakan rumah yang dijadikan pabrik ekstasi di Perumahan Taman Sunter Agung B6, Tanjung Priok, Jakarta Utara, 8 April 2024. Polisi menggerebek pabrik ekstasi yang masuk jaringan narkoba internasional Fredy Pratama. TEMPO/Han Revanda Putra.
Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

Tetangga rumah yang dijadikan markas pabrik ekstasi jaringan Fredy Pratama menceritakan kesaksiannya tentang rumah bernomor B6 itu.


Polisi Ciduk 71 Remaja yang Konvoi di Jakarta Barat, 5 Positif Narkoba

10 hari lalu

Polisi mengamankan pelajar yang melakukan konvoi buka di jalanan, Jakarta, Jumat (5/4/2024). ANTARA/HO-Polsek Metro Tamansari
Polisi Ciduk 71 Remaja yang Konvoi di Jakarta Barat, 5 Positif Narkoba

Polres Metro Jakarta Barat akan memanggil sekolah maupun orang tua dari remaja yang kedapatan konvoi motor membawa petasan dan kembang api.