Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Novel Baswedan yang Tetap Tersenyum Meski Dirundung Teror  

image-gnews
Penyidik KPK, Novel Baswedan mendapat kunjungan setelah terkena siraman air keras, di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Jakarta, 11 April 2017. Tempo/Budi Setiyarso
Penyidik KPK, Novel Baswedan mendapat kunjungan setelah terkena siraman air keras, di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Jakarta, 11 April 2017. Tempo/Budi Setiyarso
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis antikorupsi berdatangan ke ruang 508 Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, segera setelah Novel Baswedan masuk ruang itu pada Selasa pagi 11 April 2017. Begitu juga pejabat dan para politikus, termasuk mereka yang pernah diperiksa penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi itu.

Novel dilarikan ke rumah sakit itu oleh tetangga-tetangganya sebelum pukul 06.00. Dua orang bersepeda motor menyerangnya dengan air keras, ketika ia baru meninggalkan masjid tak jauh dari rumahnya di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara, selepas salat subuh berjemaah. Kornea matanya terluka. Dahinya benjol terantuk pohon nangka.

Baca: Novel Baswedan Disiram Air Keras,Tetangga:Orang Baik Kok Diserang

Istri Novel, Emil, menghubungi atasan dan kolega suaminya di komisi antikorupsi guna mengabarkan serangan itu. Tapi baru setelah hari terang mereka menjawab panggilan telepon. Lalu kabar itu menyebar cepat: “Novel disiram air keras sepulang dari masjid.”

Pagi-pagi Ketua KPK Agus Raharjo, Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian, dan juru bicara Kepresidenan Johan Budi S.P. telah datang. Mantan Ketua KPK Busyro Muqodas, mantan pelaksana tugas Wakil Ketua KPK Indiarto Seno Adji, Direktur Eksekutif Amnesty International Perwakilan Indonesia Usman Hamid, dan aktivis Haris Azhar menyusul kemudian. Lalu datang Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarief dan mantan pelaksana tugas Ketua KPK Taufiqurrahman Ruki. Di sudut kamar yang ditutup kain pemisah, anak bungsu Novel, Umar, yang baru berusia beberapa bulan, nyenyak di pangkuan neneknya.

Baca: Polisi Sudah Tahu Siapa Penguntit Novel Baswedan

Seputar mata Novel terlihat gelap. Setiap beberapa menit Suster menetesi matanya dengan obat. Meski begitu, Novel tetap tersenyum. Seorang rekannya mendekat dan bertanya: “Bisa mengenali saya, Bang?” Novel menyebut nama penyidik itu, “Suaramu kan kedengeran.” Menurut dokter, hari itu penglihatannya tinggal 10 persen.

Tetamu terus berdatangan di antaranya sepupu Novel, Anies Baswedan, yang datang bersama istrinya. Politikus Ade Komaruddin, saksi pada sidang perkara korupsi proyek kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP—skandal megakorupsi yang penyidikannya dipimpin Novel — pun terlihat hadir.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto, yang sehari sebelumnya dicegah ke luar negeri, juga untuk penyidikan kasus e-KTP, rencananya hendak datang. Tapi, menurut sejumlah petugas, KPK dan keluarga Novel menolak karena Setya dianggap memiliki konflik kepentingan. Di antara kedatangan tamu, Novel selalu salat dengan duduk setiap kali waktunya tiba.

Baca: Wiranto Minta Publik Tidak Menebak-nebak Penyerang Novel 

Sore harinya, Novel dipindahkan ke kamar 205 rumah sakit mata, Jakarta Eye Centre (JEC). Di JEC, menurut Emil, suster menetesi mata suaminya setiap 10 menit. Karenanya, Novel tak bisa tidur pada Selasa malam. Keluarga dan dokter, juga KPK, pun sepakat melanjutkan pengobatan Novel ke Singapura.

Sebelum ia dibawa ambulans menuju bandara, Rabu siang 12 April 2017, Novel menyempatkan menyapa bayinya, Umar. Lalu Agus Rahardjo yang juga datang menyalaminya, “Maaf, ya, saya tidak bisa mengantar ke bandara. Cepat pulih….” Pengunjung di kamar itu mengaminkan doa tersebut.

BS

Video Terkait:
Aktivis Makassar Kecam Penyiraman Air Keras pada Novel Baswedan
Novel Baswedan, Tak Putus Dirundung Teror

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

10 jam lalu

Logo KPK. Dok Tempo
Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

Akademisi menyarankan proses seleksi calon pimpinan KPK diperketat menyusul kasus yang menjerat mantan Ketua KPK Firli Bahuri.


Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

14 jam lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

Polisi melibatkan ahli bahasa untuk mengungkap kode-kode khusus yang diucapkan taruna STIP Kemenhub saat menganiaya adik tingkat hingga tewas.


Menhub Bebastugaskan Direktur STIP Buntut Taruna Tewas Dianiaya Senior: Ini Tanggung Jawab dan Tindakan Tegas

15 jam lalu

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua kiri) berdoa di depan jenazah almarhum Putu Satria Ananta Rustika saat berkunjung ke rumah duka di Desa Gunaksa, Klungkung, Bali, Kamis, 9 Mei 2024. Kunjungan Menteri Perhubungan ke rumah duka tersebut untuk menyampaikan belasungkawa dan permohonan maaf secara langsung kepada keluarga almarhum Putu Satria Ananta Rustika yang menjadi korban penganiayaan seniornya di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta. ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Menhub Bebastugaskan Direktur STIP Buntut Taruna Tewas Dianiaya Senior: Ini Tanggung Jawab dan Tindakan Tegas

Menhub Budi Karya Sumadi membebastugaskan direktur dan beberapa pejabat di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) di Jakarta.


Polisi Tetapkan 3 Taruna STIP Kemenhub sebagai Tersangka Baru Kekerasan Terhadap Adik Tingkat Hingga Tewas

15 jam lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
Polisi Tetapkan 3 Taruna STIP Kemenhub sebagai Tersangka Baru Kekerasan Terhadap Adik Tingkat Hingga Tewas

Tiga taruna tingkat dua STIP Kemenhub tersebut dianggap terlibat dalam kekerasan terhadap adik tingkat Putu Satria Ananta hingga tewas.


Tersangka Penganiayaan yang Tewaskan Taruna STIP Bertambah jadi 4 Orang

15 jam lalu

Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda Ahmad Wahid bersama Kapolres Jakarta Utara Komisaris Besar Gidion Arif Setyawan di Kampus STIP Marunda, Jakarta Utara, Jumat, 3 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution/aa.
Tersangka Penganiayaan yang Tewaskan Taruna STIP Bertambah jadi 4 Orang

ersangka kasus penganiayaan yang menewaskan taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, Putu Satria Ananta Rustika, bertambah.


Pansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli

16 jam lalu

Ketua PP Muhammadiyah yang juga mantan Ketua KPK, M. Busyro Muqoddas. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli

Mantan Komisioner KPK Busyro Muqoddas mendesak Pansel KPK tahun ini tidak sepenuhnya ditunjuk Jokowi


Jokowi Godok Komposisi Pansel Calon Pimpinan KPK

21 jam lalu

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana saat ditemui di kantor Kementerian Sekretaris Negara pada Rabu, 6 Desember 2023. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Godok Komposisi Pansel Calon Pimpinan KPK

Jokowi masih menggodok nama-nama calon anggota pansel calon pimpinan dan dewan pengawas KPK


Pengakuan Saksi Perkara Syahrul Yasin Limpo: Bikin Perjalanan Dinas Fiktif hingga Biayai Umrah Rp 1 Miliar

22 jam lalu

Terdakwa kasus pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) mengikuti sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin, 29 April 2024. Tim Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan). TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Pengakuan Saksi Perkara Syahrul Yasin Limpo: Bikin Perjalanan Dinas Fiktif hingga Biayai Umrah Rp 1 Miliar

Syahrul Yasin Limpo mengatakan seluruh pernyataan saksi yang menuding dirinya tidak benar.


Jaksa KPK Akan Panggil Keluarga Syahrul Yasin Limpo di Persidangan untuk Konfirmasi Temuan

1 hari lalu

Terdakwa mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengikuti sidang lanjutan, di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. Sidang ini beragenda pemeriksaan keterangan saksi yakni empat pejabat di Kementerian Pertanian yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian. TEMPO/Imam Sukamto
Jaksa KPK Akan Panggil Keluarga Syahrul Yasin Limpo di Persidangan untuk Konfirmasi Temuan

Jaksa KPK Meyer Simanjuntak menyebut institusinya akan menghadirkan keluarga bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagai saksi.


KPK Tetapkan Bekas Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba Tersangka TPPU

1 hari lalu

Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Rabu, 3 April 2024. Abdul Ghani Kasuba, diperiksa sebagai tersangka dalam tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji untuk proyek pengadaan barang dan jasa serta perijinan dilingkungan Pemerintah Provinsi Maluku Utara. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tetapkan Bekas Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba Tersangka TPPU

Mantan Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba ditetapkan sebagai tersangka pencucian uang