TEMPO.CO, Ponorogo - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyarankan relokasi bagi korban yang rumahnya tertimbun tanah longsor di Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur.
"Dari hampir sebagian besar wilayah yang rawan longsor memang opsinya adalah relokasi," kata Khofifah saat meninjau posko tanggap darurat di Balai Desa Wagir, Kidul Kecamatan Pulung, Ponorogo, Minggu, 2 April 2017.
Baca juga: Longsor di Ponorogo, Puluhan Warga Tertimbun
Khofifah mengatakan pemerintah kabupaten/kota setempat punya tugas untuk menyediakan lahan untuk relokasi, sedangkan pembangunan hunian tetap berbagi tugas antarkementerian dan isi hunian tersebut dibantu Kementerian Sosial.
Kementerian Sosial juga menyiapkan bantuan jaminan hidup bagi korban yang akan diberikan setelah ada ketetapan dari pemerintah setempat.
Khofifah menyatakan perlunya reboisasi lahan kritis untuk mencegah bencana serupa terulang kembali. Menurut dia, bencana tanah longsor dipicu meningkatnya lahan kritis, berkurangnya tutupan lahan, degradasi lingkungan, berkurangnya resapan air dan pertanian yang tidak memperhatikan konservasi lingkungan.
"Perlu upaya berkelanjutan yang melibatkan semua pihak sehingga kejadian seperti ini tidak terulang," kata Khofifah.
Terkait dengan bantuan untuk para korban, Khofifah mengatakan logistik telah disalurkan dan Kemensos juga menurunkan personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk mengoperasionalkan dapur umum dan membantu evakuasi.
Kemensos menyalurkan bantuan sosial senilai Rp 1,34 miliar bagi korban tanah longsor di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
ANTARA