TEMPO.CO, Ponorogo - Tanah longsor menerjang Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu, 1 April 2017. Akibatnya, sekitar 27 orang masih tertimbun tanah dan 17 warga mengalami luka-luka.
“Untuk yang luka-luka dirawat di Puskesmas Pulung dan ada yang dibawa ke rumah sakit di Ponorogo,” kata Bintara Teritorial Komando Distrik Militer 0802/Ponorogo, Untung Prasojo.
Baca : Longsor Ponorogo, Gus Ipul: Seharusnya Korban Jiwa Bisa Dihindari
Proses evakuasi korban manusia, Untung melanjutkan, terkendala hujan deras yang turun. Kendaraan berat milik Pemerintah Kabupaten Ponorogo diperkirakan baru diterjunkan pada Ahad besok, 2 April 2017. “Sementara sebiasa mungkin mengevakuasi barang-barang yang bisa diselematkan,’’ ujar dia.
Akibat lain dari tanah longsor, menurut dia, sekitar 30 rumah di Dusun Tangkil, Desa Banaran mengalami kerusakan berat. Hingga menjelang sore, petugas masih melakukan evakuasi. Mereka di antaranya terdiri dari personel Kodim, kepolisian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dan relawan.
Bencana tanah longsor di Desa Banaran terjadi sekitar pukul 08.00. Kala itu, sejumlah warga sedang memanen jahe di lahan pertanah kawasan lereng perbukitan. Sebagian di antara mereka tidak bisa menyelamatkan diri karena kondisi tanah labil setelah diguyur hujan sejak Jumat sore, 31 Maret 2017.
“Berdasarkan informasi yang kami himpun ada 27 orang yang tertimbun. Tapi ini masih simpang siur,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, Sumani.
Simak : Longsor di Ponorogo, Puluhan Warga Tertimbun
Petugas, Sumani melanjutkan, telah mendirikan sejumlah posko bencana di sekitar lokasi. Sejumlah warga yang hendak melihat peristiwa itu dilarang masuk dari radius tiga kilometer. Hal ini, kata dia, untuk menghindari munculnya korban lain lantaran akses masuknya sulit dilalui.
Berdasarkan informasi dari Whatsapp grup kebencanaan, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan tim reaksi cepat BNPB tengah melakukan perjalanan menuju lokasi bencana yang sulit jaringan komunikasi.
Sebelum bencana itu terjadi, tanda-tana tanah longsor sudah muncul beberapa waktu lalu. Pihak BPBD Ponorogo telah memperingatkan warga tentang bahaya tanah longsor. Untuk menjaga keselamatan warga mengungsi ketika malam hari. Namun, saat warga kembali ke rumah pada pagi hari untuk melakukan aktivitas longsor pun terjadi.
NOFIKA DIAN NUGROHO
Baca juga : Siswa SMA Taruna Dibunuh, Ini Motif Sakit Hati Tersangka Pelaku