Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

DPR Datang, Warga Pulau Desak Reklamasi di Makassar Dihentikan

image-gnews
Nelayan serta warga Tanah Tumbuh dan pulau Lae-Lae melakukan unjuk rasa menolak reklamasi kawasan Center Poin of Makassar (CPI) Pantai Losari, Makassar, Sulawesi Selatan, 31 Maret 2017. TEMPO/Iqbal Lubis
Nelayan serta warga Tanah Tumbuh dan pulau Lae-Lae melakukan unjuk rasa menolak reklamasi kawasan Center Poin of Makassar (CPI) Pantai Losari, Makassar, Sulawesi Selatan, 31 Maret 2017. TEMPO/Iqbal Lubis
Iklan

TEMPO.CO, Makassar - Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melakukan inspeksi mendadak reklamasi pantai di Makassar. Namun sidak yang dilakukan tersebut diwarnai aksi unjuk rasa warga pulau yang menolak pengerukan pasir secara ilegal untuk penimbunan Center Point of Indonesia (CPI).

Muhammad Sargani warga Pulau Lae-lae Kelurahan Lae-lae mengatakan bahwa pasir putih yang berada di pesisir Pulau Gusung hampir habis dikeruk hanya untuk penimbunan megaproyek CPI. Sehingga, kata dia, membuat nelayan sulit mendapatkan penghasilan sehri-hari. "Sekarang sumber pencarian masyarakat mulai hilang," kata Sargani di pesisir pantai lokasi pembangunan CPI Makassar, Jumat 31 Maret 2017.

Baca juga:
Kasus CPI Makassar, Ini Bukti Baru dari Aktivis Antikorupsi

Bahkan, lanjut dia, hingga kini aktivitas pengerukan pasir terus dilakukan di Pulau Gusung. Olehnya itu, ia meminta itu dihentikan oleh penegak hukum lantaran sangat meresahkan masyarakat pulau. Ha;

Hal senada dikatakan Agus, warga Pulau Lae-lae tersebut. Ia mengungkapkan pengerukan pasir putih di Pulau Gusung masih dilakukan saat ini. Sehingga di lokasi tersebut sudah mulai bermunculan bebatuan akibat pasir yang sudah mulai habis. "Dulu itu kita bisa memancing, sekarang tidak bisa lagi susah mencari kerang karena sudah dipenuhi batu," ucap Agus.

Menurut dia, saat ini pasir di wilayah pulau sudahm hampir habis dikeruk untuk menimbun megaproyek CPI tersebut. Namun, warga tak bisa berbuat apa-apa karena penegak hukum dan pemerintah tak mau bertindak. "Bahkan pengerukan pasir juga telah menyasar Pulau Kahyangan. Tidak ada juga sosialisasi dilakukan pemerintah. Jadi siapa yang bertanggung jawab," ucap Agus.

Warga lainnya, Muhrawati menambahkan penimbunan CPI dan pengerukan pasir di pulau-pulau membuat mata pencahariannya mulai susah. Selain itu, kata dia, dari segi material juga semakin banyak dibutuhkan untuk mengisi bahan bakar kapal. "Dulu kalau kita mencari kerang itu hanya butuh 1 liter bensin menyasar pesisir. Sekarang sudah hampir 5 liter tapi yang didapatkan juga belum mencukupi kehidupan sehari-hari," tutur dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Silakan baca:
KPK Pelajari Laporan Dugaan Korupsi Reklamasi di Makassar

Kepala Departemen Advokasi dan Kampanye Walhi Sulawesi Selatan, Muhammad Al Amin yang memimpin orasi menegaskan pemerintah harus menghentikan reklamasi pantai Pasalnya, kasus ini masih berproses hukum karena diduga ada tindak pidana lingkungan hidup. "Pengerukan pasir ini ilegal tak memiliki Amdal. Jadi warga menolak pembangunan CPI," ucap Amin.

Ketua Tim Panitia Kerja Komisi IV DPR RI, Herman Khaeron mengatakan sidak yang dilakukan ini untuk memastikan apak reklamasi sudah sesuai undang-undang. Olehnya itu, ia mengaskan akan membentuk tim khusus untuk melakukan investigasi terkait dokumen-dokumennya. "Kita meminta nanti tim teknis melakukan audit lingkungan serta verifikasi faktual di lapangan," kata dia.

Terpisah, Pimpro CPI Suprapto Budi Santoso mengungkapkan bahwa seluruh dokumen perizinan dan Amdal sudah dilengkapinya. Bahkan, ia mengklaim jika pasir putih untuk penimbunan dikeruk dari perairan di Kabupaten Takalar. "Izinnya semua sudah lengkap. Kalau material darat untuk penimbunan kita ambil di Kabupaten Gowa. Material laut di Takalar," tuturnya.

Dari pantauan tempo, 15 anggota komisi IV DPR datang dilokasi CPI Makassar. Hanya berselang beberapa menit tiba-tiba warga pulau langsung berdatangan menggunakan sepuluh lebih perahu nelayan. Mereka datang berunjuk rasa di lokasi CPI menolak penghentian pengerukan pasir putih yang dianggap ilegal.

DIDIT HARIYADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

4 jam lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.


Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

20 jam lalu

Ilustrasi pesawat (Pixabay)
Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.


Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

21 jam lalu

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo. Foto: Arief/vel
Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).


Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

21 jam lalu

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi di Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta, Sabtu (20/4/2024). Foto : Oji/Novel
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.


Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

1 hari lalu

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo. Foto : Dok/Andri
Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.


DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

1 hari lalu

Ilustrasi aborsi. TEMPO
DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.


MK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR

1 hari lalu

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Suhartoyo (tengah) didampingi Hakim Konstitusi Saldi Isra (kiri) dan Arief Hidayat (kanan) memimpin jalannya sidang putusan perselisihan hasil Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin, 22 April 2024. Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan menolak seluruh permohonan yang diajukan capres-cawapres nomor urut 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, serta capres-cawapres nomor urut 03, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, yang diajukan dalam sidang putusan sengketa hasil Pemilihan Presiden 2024. ANTARA/M Risyal Hidayat
MK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR

MK menyatakan terdapat beberapa kelemahan dalam UU Pemilu, Peraturan KPU, dan Peraturan Bawaslu.


Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

1 hari lalu

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Bambang Haryadi saat memimpin pertemuan dengan PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) di Palembang, Selasa (17/4/2024). Foto: Agung/vel
Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

Bambang Haryadi, mengungkapkan upaya Komisi VII dalam mengatasi tantangan produksi pupuk di Indonesia.


Arsyadjuliandi Desak Pemerintah Segera Selesaikan Pembayaran Lahan Tol

1 hari lalu

Arsyadjuliandi Desak Pemerintah Segera Selesaikan Pembayaran Lahan Tol

Anggota Komisi II DPR RI, Arsyadjuliandi Rachman, mendesak pemerintah untuk segera menyelesaikan pembayaran lahan Tol Pekanbaru-Padang.


Zainal Arifin Mochtar Desak DPR Serius Ajukan Hak Angket Ungkap Kejahatan Demokrasi

2 hari lalu

Pakar hukum tata negara yang juga dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) Zainal Arifin Mochtar saat di Bandung, Jumat 23 Februari 2024. Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Zainal Arifin Mochtar Desak DPR Serius Ajukan Hak Angket Ungkap Kejahatan Demokrasi

Pakar hukum UGM Zainal Arifin Mochtar menilai putusan MK yang akhirnya memenangkan pasangan nomor urut 02 Prabowo-Gibran telah menyisakan pekerjaan rumah cukup berat.