Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nelayan Pulau Ini Khawatirkan Abrasi Laut yang Makin Parah

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Warga menyaksikan gelombang laut yang mulai naik di antara reruntuhan bangunan yang hancur karena abrasi pantai, di Kawasan Pasir Gurun, Pasie Nan Tigo, Padang, Sumbar, Senin (26/12). ANTARA/Iggoy el Fitra
Warga menyaksikan gelombang laut yang mulai naik di antara reruntuhan bangunan yang hancur karena abrasi pantai, di Kawasan Pasir Gurun, Pasie Nan Tigo, Padang, Sumbar, Senin (26/12). ANTARA/Iggoy el Fitra
Iklan

TEMPO.CO, Bengkulu - Para nelayan di Kota Bengkulu menyebutkan abrasi atau pengikisan daratan Pulau Tikus, pulau tak berpenghuni berjarak 10 mil laut dari Kota Bengkulu semakin parah yang membuat luas daratan pulau itu terus menyusut.

"Abrasi saat ini terjadi di sebelah barat pulau yang menumbangkan sejumlah pohon kelapa yang kami tanam," kata Yanti, seorang nelayan yang kerap menginap saat mencari ikan di sekitar perairan Pulau Tikus, Rabu.

Ia mengatakan daratan pulau terus menyusut seiring tingginya laju abrasi serta kenaikan muka air laut.

Sebelum abrasi menggerus bagian barat pulau, wilayah timur pun sudah terlebih dahulu dimakan ombak yang ditandai dengan robohnya bangunan milik penjaga suar Pulau Tikus.

"Abrasi memang terus bergeser, sesuai perputaran arus, sekarang yang kencang di bagian barat yang membuat pohon tercabut dari akarnya," kata perempuan yang membuat gubuk seadanya di pulau tersebut.

Abrasi di Pulau Tikus menyebabkan sejumlah pohon kelapa dengan tinggi delapan meter sudah tumbang akibat gerusan ombak.

Yanti dan sejumlah nelayan lainnya yang kerap menginap di pulau itu menumpuk batu karang yang sudah mati di bagian batang pohon kelapa sebagai bentuk perlindungan tanaman itu dari gerusan ombak.

Pulau Tikus yang ditopang karang hampir seluas 200 hektare merupakan pulau kecil tak berpenghuni yang mulai dilirik untuk wisata bahari. Luas daratan pulau tersebut terus menyusut dari sebelumnya dua hektare menjadi hanya 0,6 hektare.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagi nelayan Kota Bengkulu, pulau tersebut berfungsi vital, salah satunya tempat berteduh saat badai menerpa wilayah perairan Bengkulu.

"Karang Pulau Tikus ini juga tempat berkembang biak ikan dan udang sehingga banyak nelayan mencari ikan di sekitar pulau ini," kata David, nelayan Kelurahan Pondok Besi, Kota Bengkulu.

Tak hanya itu, keberadaan menara suar di Pulau Tikus juga menjadi penunjuk arah yang berfungsi penting bagi nelayan saat menjalankan profesi mereka.

Sebelumnya pemerintah Provinsi Bengkulu berencana mereklamasi Pulau Tikus untuk menyelamatkan daratan pulau dari gerusan ombak Samudera Hindia.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu, Ricky Gunarwan mengatakan rencana reklamasi sudah disampaikan ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

ANTARA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Lestarikan Kawasan Ekowisata Bale Mangrove Lombok Timur, Pokdarwis Tanam 1.000 Bibit Bakau

12 Desember 2023

Kawasan Ekowisata Bale Mangrove Lombok Timur, yang ditanami bibit bakau pada Selasa, 12 Desember 2023 (Dok. eFishery dan Bale Mangrove)
Lestarikan Kawasan Ekowisata Bale Mangrove Lombok Timur, Pokdarwis Tanam 1.000 Bibit Bakau

Penanaman mangrove di kawasan Ekowisata Bale Mangrove Lombok Timur diharapkan dapat menurunkan emisi karbon dan memperbaiki lingkungan pesisir.


Mendulang Daratan untuk Hadang Abrasi dan Pengikisan Lahan

31 Oktober 2023

Rumah seorang warga Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, pesisir Karawang hancur setelah dihantam ombak dan abrasi. TEMPO/Hisyam Luthfiana
Mendulang Daratan untuk Hadang Abrasi dan Pengikisan Lahan

Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java membantu sekelompok masyarakat pesisir Karawang membuat daratan dan menyelamatkan desa dari abrasi


Lindungi Jalan Lintas Barat Sumatera dari Abrasi, Kementerian PUPR Bangun Pengaman Pantai

19 Juli 2023

Pantai Manula, Bengkulu. Traveling. Com
Lindungi Jalan Lintas Barat Sumatera dari Abrasi, Kementerian PUPR Bangun Pengaman Pantai

Kementerian PUPR tengah membangun pengaman pantai di Provinsi Bengkulu.


Ramai Penolakan Ekspor Pasir Laut dari Nelayan, Berikut Ragam Alasannya

18 Juni 2023

Seorang nelayan Suku Laut Kojong Lingga melaut di pesisir merek ayang terancam tambang pasir. Foto: Yogi Eka Sahputra
Ramai Penolakan Ekspor Pasir Laut dari Nelayan, Berikut Ragam Alasannya

Para nelayan ramai menolak kebijakan ekspor pasir laut karena sejumlah alasannya. Mereka juga lakukan unjuk rasa untuk ungkapkan aspirasinya


Luhut Sebut Ekspor Pasir Laut Tak Merusak Lingkungan sebab Ada GPS, Walhi: Persoalannya Bukan Teknologi

31 Mei 2023

Sekelompok bulung pelikan berkumpul di pasir timbul Ngurtavur, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku, Selasa, 25 Oktober 2022. Ngurtavur adalah pasir timbul yang muncul setiap terjadi air laut surut jauh atau warga setempat menyebutnya meti, sehingga berbentuk seperti pulau kecil yang dijadikan persinggahan burung pelikan dari Australia dan juga objek wisata terkenal di Maluku Tenggara. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Luhut Sebut Ekspor Pasir Laut Tak Merusak Lingkungan sebab Ada GPS, Walhi: Persoalannya Bukan Teknologi

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan ekspor pasir laut tidak merusak lingkungan karena ada GPS atau teknologi lainnya. Wahana Lingkungan Hidup atau Walhi buka suara atas pernyataan Luhut tersebut.


Ketahui Apa Itu Abrasi Kornea dan Langkah-langkah Menanganinya

20 Mei 2023

Ilustrasi kelopak mata. Foto: Unsplash.com/Jesper Brouwers
Ketahui Apa Itu Abrasi Kornea dan Langkah-langkah Menanganinya

Kornea mengandung banyak ujung saraf sehingga goresan kecil pun bisa terasa sangat tidak nyaman dan menyakitkan.


Besok Bulan Purnama, BMKG Peringatkan Potensi Banjir Rob di Daerah Pesisir

5 Januari 2023

Suasana jalan yang terendam limpasan air laut ke daratan atau rob di Pelabuhan Muara Baru Jakarta, Rabu 28 Desember 2022. BMKG memprediksi pesisir di 21 daerah  Indonesia terancam banjir rob hingga awal Januari 2023 akibat peningkatan ketinggian pasang air laut. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Besok Bulan Purnama, BMKG Peringatkan Potensi Banjir Rob di Daerah Pesisir

BMKG mengingatkan masyarakat untuk waspada potensi banjir rob di beberapa wilayah Indonesia saat bulan purnama pada Jumat, 6 Januari 2023.


Cuaca Ekstrem di Lombok, Area Wisata Alami Abrasi Hingga Kapal Cepat Tak Beroperasi

26 Desember 2022

Wisatawan asing membawa papan surfing di pinggiran pantai wisata Gili Trawangan, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Rabu 14 Desember 2022. Menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2023 wisatawan asing mulai ramai mengunjungi destinasi wisata Gili Trawangan.ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Cuaca Ekstrem di Lombok, Area Wisata Alami Abrasi Hingga Kapal Cepat Tak Beroperasi

Beberapa hari belakangan, Lombok diguyur hujan deras sebagai dampak cuaca ekstrem.


Fakta-fakta Abrasi, Bencana yang Menimpa Minahasa Selatan

19 Juni 2022

Atap rumah yang hanyut akibat fenomena abrasi di pesisir Pantai Boulevard, Kecamatan Kepulauan Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara. Istimewa
Fakta-fakta Abrasi, Bencana yang Menimpa Minahasa Selatan

Fenomena abrasi baru-baru ini terjadi di Minahasa Selatan, Sulawesi Utara. Tampak air laut menghantam rumah--rumah warga dan menyeretnya ke laut. Lantas, mengapa abrasi bisa terjadi dan bagaimana cara menanggulanginya?


Abrasi di Amurang Minahasa, Peneliti BRIN Sebut Sejumlah Faktor Penyebab

18 Juni 2022

Kondisi di sekitar Pantai Boulevard, Teluk Amurang, Minahasa Selatan, pasca-abrasi yang terjadi pada Rabu, 15 Juni 2022. (ANTARA/HO-BRIN)
Abrasi di Amurang Minahasa, Peneliti BRIN Sebut Sejumlah Faktor Penyebab

Sejumlah faktor diduga sebagai penyebab abrasi atau longsoran di Pantai Boulevard Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, 15 Juni lalu.