TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar RI untuk Sudan dan Eritrea, Burhanuddin Badaruzzaman meminta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengunjungi dan memantau langsung kondisi warga negara Indonesia yang berdomisili di negara Timur Tengah itu.
"Mereka perlu dipantau dan diberi pemahaman terkait propaganda paham radikal terorisme, khususnya ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah)," kata Burhanuddin saat bertemu Kepala BNPT Komisaris Jenderal Suhardi Alius di Jakarta, Jumat, 10 Maret 2017.
Baca juga: Terlibat ISIS, Malaysia Menahan 6 Warga Asing
Dalam catatan Kedutaan Besar RI Sudan dan Eritrea, ada dua mahasiswa Indonesia yang ditangkap aparat Sudan dalam dua tahun terakhir. Mereka dipulangkan ke Indonesia lantaran diduga berhubungan dengan kelompok pendukung ISIS di Sudan. Menurut Burhanuddin, kasus tersebut menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk melindungi WNI di luar negeri dari ancaman propaganda radikalisme.
"Makanya kami minta Kepala BNPT untuk memantau langsung sekaligus bisa memberikan pemahaman kepada mereka terkait terorisme ini," ujar Burhanuddin yang didampingi Kepala Kanselerai KBRI Khartoum Djumara Supriadi.
Burhanuddin menuturkan mayoritas mahasiswa Indonesia di Sudan berasal dari tingkat ekonomi menengah ke bawah. Tak sedikit pula yang dikirim dari yayasan pendidikan sebagai pemberi beasiswa perguruan tinggi.
Simak: Lewat Video, Uighur yang Dilatih ISIS Bersumpah Serang Cina
"Kondisi ekonomi ini sangat memungkinkan WNI mudah menerima tawaran dana atau biaya hidup, tanpa mengetahui itu akan berdampak pada dirinya, terutama masalah radikalisme," kata Burhanuddin.
Kepala BNPT Komisaris Jenderal Suhardi Alius menyambut baik harapan tersebut. Ia menekankan institusinya akan terus melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi prpopaganda radikalisme.
"Kami akan berupaya menjalin hubungan kerja sama dengan pihak-pihak terkait di Sudan, khususnya yang menangani masalah radikalisme dan terorisme," katanya. BNPT juga akan berkoordinasi pemangku kepentingan di Indonesia untuk turut membantu program deradikalisasi, serta menekankan ideologi nasional kebangsaan.
Ikuti: Malaysia Umumkan 7 Tersangka Teroris Termasuk Satu WNI
ANTARA | DS