TEMPO.CO, Karawang - Pohon mangrove atau bakau dikenal dapat mencegah kerusakan lingkungan. Hutan bakau terbukti ampuh mencegah abrasi. Namun siapa sangka pohon yang tumbuh di air payau itu dapat diolah menjadi makanan yang menggugah selera.
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menjadi salah satu orang yang pernah mencicipi olahan makanan berbahan mangrove. Bahkan ia mengaku sangat menyukai tumbuhan perdu itu.
"Saya sangat suka pecel mangrove, keripik mangrove, enak banget. Ajib," ujar Deddy saat menghadiri penanaman 200 ribu pohon bakau oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia di Desa Pusakajaya Utara, Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang, Rabu, 1 Maret 2017.
Deddy bahkan mengaku pernah mencoba berbagai olahan makanan berbahan dasar pohon bakau. Di antaranya kecap mangrove, sirop mangrove, bahkan jus. Ia amat terkesan dengan warga Karangsong di Indramayu yang berhasil mengolah bakau menjadi produk yang unik. "Belasan jenis mangrove di Indonesia bisa diolah menjadi 25 jenis makanan. Bisa menjadi bahan pangan alternatif," katanya.
Baca juga:
Jokowi Buat Vlog Makan Siang Bersama Raja Salman
Selain Ormas Islam, Raja Salman Juga Temui Tokoh Lintas Iman
Ia berharap kreativitas masyarakat Karangsong dapat menular ke Karawang. Pasalnya, hutan bakau di Karawang sudah sangat rusak. "Ekowisata bisa menjadi alternatif mencegah abrasi. Caranya dengan mengembalikan hutan-hutan bakau yang telah rusak," kata Deddy.
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengatakan sepanjang 84,3 kilometer pantai di Karawang terancam abrasi. Bencana alam itu juga mengancam ribuan rumah penduduk Karawang yang tersebar di 309 desa. "Puluhan miliar sudah kami alokasikan untuk membangun pemecah gelombang. Namun belum bisa efektif mencegah abrasi," kata Cellica dalam kesempatan yang sama.
Penanganan abrasi di Karawang juga sampai menyedot perhatian kalangan industri. Cellica mencontohkan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia yang menanam mangrove di pesisir Karawang. Pabrik mobil asal Jepang itu konsisten menanam mangrove sejak 2012.
Warih Andang Tjahyono, Direktur TMMINm mengklaim telah menanam 1,3 juta pohon bakau di pesisir Karawang sejak 5 tahun lalu. "Pohon ini kami jaga tetap hidup," ucapnya.
HISYAM LUTHFIANA