TEMPO.CO, Jakarta - Metro TV menjadi salah satu media yang dicari-cari ormas Islam saat aksi 212 berlangsung pada Desember 2016. Mereka dituduh sebagai media yang tidak berimbang saat memberitakan kegiatan ormas Islam.
Menjelang aksi 112 yang berlangsung Sabtu, 11 Februari 2017, kehadiran Metro TV kembali dicari-cari. Kali ini, mereka dicari Forum Umat Islam selaku penyelenggara aksi 112.
Baca: Aksi 112, FUI Bawa Ribuan Pendekar Betawi dan Banten
"Metro TV ada enggak nih di sini?" ucap Sekretaris Jenderal FUI Muhammad Al Khaththath saat menggelar sesi tanya jawab perihal aksi 112 di Masjid Al-Furqan, Jakarta, Kamis, 9 Februari 2017.
Dua kali Muhammad mencari wartawan Metro TV dalam acara jumpa pers tersebut. Namun, pencariannya tak membuahkan hasil. Tidak ada satu pun awak media yang mengaku berasal dari Metro TV sehingga tidak diketahui apakah mereka ada atau tidak.
Baca: Soal Aksi 112, Fadli Zon: Tak Masalah Jika Bukan Pilkada
Seusai dua kali bertanya, Muhammad menyampaikan bahwa dirinya mencari Metro TV bukan untuk mengkritik mereka. Sebaliknya, dia hanya penasaran kenapa tidak ada wartawan Metro TV yang hadir dan menanyakan rencana aksi 112.
"Tidak usah takut karena pasti saya lindungi selama berada di lingkungan ini (Masjid Al-Furqan). Kalau di luar ya saya tidak tahu," kata Muhammad.
Dalam aksi 212 lalu, massa peserta aksi tertangkap kamera mengganggu kerja wartawan Metro TV. Di salah satu kesempatan, mereka menyoraki reporter Metro TV dari belakang ketika ia sedang melakukan reportase langsung.
Selain disoraki, reporter Metro TV itu juga mereka usir paksa dari lokasi aksi 212. Hal itu menimbulkan reaksi keras dari industri media di Indonesia serta Aliansi Jurnalis Independen. Sebab, pengusiran bukan cara yang benar untuk mengkritik peliputan sebuah media massa.
ISTMAN MP
Baca juga:
Dimas Kanjeng Taat Pribadi Ditunggu 6 Kasus Lain
Jokowi Diapresiasi karena Tak Pernah Kampanye Pilkada 2017