TEMPO.CO, Jakarta - Satuan kerja tanggap darurat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyalurkan 38 unit hidran umum untuk membantu kebutuhan air bersih bagi korban banjir Bima, Nusa Tenggara Barat. Masing-masing hidran memiliki kapasitas 2.000 liter dan 150 jerigen berkapasitas 10 liter.
Kepala Satuan Kerja Tanggap Darurat Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Abdul Hakam mengatakan hidran umum dan jerigen air disebar di 16 kelurahan wilayah Kabupaten Bima dan Kota Bima.
“Hingga saat ini suplai air bersih telah dioperasikan sebanyak 5 unit mobil tangki air yang melayani distribusi hidran umum tersebut,” kata Hakam dalam siaran persnya, Rabu, 4 Januari 2017.
Menurut Hakam, pemasangan hidran umum di lokasi-lokasi tersebut harus memenuhi kriteria. Kriterianya adalah berada di jalan besar, sudah bersih, banyak masyarakat yang membutuhkan, dan masih mati lampu.
Kriteria itu menjadi prioritas utama lokasi yang dapat ditempati hidran umum. Sedangkan untuk lokasi yang tidak memenuhi kriteria tersebut, Hakam mengatakan pihaknya tetap mendistribusikan air, tetapi langsung dikucurkan dari mobil tangki.
Selain mobil tangki air dan hidran umum, Kementerian Pekerjaan Umum juga mengirimkan dan mengoperasikan dua unit dump truck, dua unit genset kapasitas 2x15 kilovoltampere, dan 20 unit tempat tidur lipat.
Kementerian Pekerjaan Umum juga mengirimkan dua unit Instalasi Pengolahan Air (IPA) bergerak yang berfungsi untuk mengolah air baku menjadi air siap minum. "Karena memang kemampuan PDAM di sini agak kecil, jadi kami sedang mencari titik kali atau sungai yang dijadikan sumber air untuk diolah, karena IPA ini bisa menghasilkan air siap minum," ujar Hakam.
MAYA AYU PUSPITASARI
Baca juga:
Ini Materi Pelatihan Militer Australia yang Hina Indonesia
Ribut-ribut Soal Fitsa Hats, Polisi: Bukan Salah Penyidik