TEMPO.CO, Ternate - Kapal kayu dengan nama lambung Tunggal Putri 03 yang mengangkut bahan bakar minyak tenggelam di perairan depan Pulau Obi, Halmahera Selatan pada Kamis tengah malam, 29 Desember 2016.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, kapal dengan empat anak buah kapal (ABK) itu berangkat dari Desa Kupal pada Kamis, 29 Desember 2016, sekitar pukul 18.00 WIT. Kapal menuju Desa Obi Kawaci.
Seharusnya pelayaran memakan waktu lima jam. Namun setelah tujuh jam kapal tak juga sampai di Desa Obi Kawaci. Bahkan kapal lost contact.
Menurut Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah Provinsi Maluku Utara Ridwan Samad, informasi kapal tenggelam baru diketahui pagi hari setelah kapal tidak kunjung tiba di Desa Obi Kawaci.
Ridwan menjelaskan, berdasarkan informasi yang diperolehnya, menyebutkan kapal diduga tenggelam setelah dihantam gelombang setinggi tiga meter di perairan Obi. Saat dihantam gelombang tinggi kapal sempat mengalami oleng dan akhirnya tenggelam.
Proses pencarian mulai dilakukan Jumat pagi, 30 Desember 2016. Empat orang ABK yang sempat dinyatakan hilang bisa ditemukan dan dalam keadaan selamat. Mereka adalah Hamid Buton, Alan, Thamrin dan Arjuni. “Saat ini proses evakuasi sudah diakhiri," kata Ridwan kepada Tempo, Jumat petang, 30 Desember 2016.
Ridwan menjelaskan, proses pencarian terhadap empat orang ABK sempat mengalami kendala lantaran gelombang laut yang tinggi saat siang hari. Pencarian yang dilakukan di tiga lokasi mengerahkan empat armada kapal laut.
Sebelumnya KM Karamando yang tenggelam di perairan Jailolo Halmahera Barat pada Kamis, 29 Desember 2016. Tiga orang ditemukan tewas. Itu sebabnya Ridwan meminta masyarakat berhati-hati jika ingin melakukan aktivitas penyeberangan antarpulau.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Babullah Ternate sebelumnya juga sudah meminta pengguna dan operator transportasi laut untuk waspada terhadap ancaman gelombang laut tinggi diperairan Maluku Utara.
Kordinator BMKG Maluku Utara Sulimin menjelaskan, dari hasil pembacaan terhadap data cuaca, perairan laut Halmahera, Maluku Utara, akan dilanda gelombang laut dengan ketinggian 2 meter. Ancaman gelombang tinggi merata di semua wilayah di Maluku Utara.
Dalam sepekan ini, Maluku Utara diperkirakan akan dilanda cuaca buruk yang berpotensi munculnya hujan lebat disertai petir dan angin kencang. "Masyarakat kami imbau untuk berhati-hati dalam melakukan aktivitas keseharian, terutama saat melakukan penyeberangan,” ujar Sulimin.
BUDHY NURGIANTO