TEMPO.CO, Petaling Jaya - PT Tempo Inti Media Tbk mengirim empat awak redaksi ke kantor redaksi Malaysiakini di Petaling Jaya, Selangor, Malaysia, selama tiga hari. Kunjungan ini merupakan bagian dari program pertukaran media yang digelar oleh World Association of Newspapers and News Publishers (WAN-IFRA), sebuah lembaga yang menaungi perusahaan-perusahaan pers.
Kunjungan berlangsung mulai Senin, 5 Desember 2016 sampai Rabu, 7 Desember 2016. Tempo berkesempatan menambah pengetahuan tentang pengelolaan media digital. Ada empat materi yang dipelajari, yakni audience engagement (keterlibatan pembaca), newsroom management (manajemen redaksi), business model (model bisnis), dan company culture (budaya perusahaan).
Pada hari pertama, tim Tempo berdiskusi dengan Norman Goh, editor media sosial, dan Sean Ho, Kepala Tim Kreatif Malaysiakini. Dalam diskusi tersebut, Norman dan Sean menjelaskan bagaimana membangun basis pembaca melalui media sosial.
Menurut Norman, penggunaan media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter sangat efektif untuk mendongkrak tingkat kunjungan ke situs Malaysiakini. "Sebuah berita harus ditampilkan secara menarik dengan kombinasi teks, foto, dan video pendek yang disebar di media sosial," kata Norman.
Pengikut Malaysiakini di Facebook mencapai 4 juta akun. Adapun jumlah subscriber Malaysiakini mencapai 20 ribu orang. Tak hanya media online, Malaysiakini juga memiliki Kini TV.
Norman juga menjelaskan ihwal penggunaan Google Analytics dan Facebook Analytics untuk memetakan topik perbincangan yang sedang populer. Selain itu, kata Norman, Malaysiakini juga membangun aplikasi analisis internal seperti Chart Beat. "Tempo mestinya bisa mengembangkan aplikasi analisis sendiri," ujarnya.
Pada hari kedua, Selasa, 6 Desember 2016, tim Tempo dijadwalkan mempelajari manajemen ruang redaksi. Malaysiakini berbagi ilmu dan pengalaman bagaimana model bisnis perusahaan. Inti materi ini adalah bagaimana menghasilkan uang dari produk-produk jurnalistik sebuah perusahaan media.
Sesi terakhir, Rabu, 7 Desember 2016, adalah bertemu dengan para editor Malaysiakini. Pada pertemuan tersebut, tim Tempo akan diperkenalkan dengan budaya perusahaan dan prinsip independensi di Malaysiakini.
Dalam hal budaya perusahaan, Tempo dan MalaysiaKini memiliki kesamaan visi dan semangat untuk menjadi pengawas pemegang kekuasaan. Kedua media juga terus bergulat mempertahankan independensinya.
TIM TEMPO