Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Din Syamsuddin Minta Tak Ada yang Sinis dengan Demo 212

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, Din Syamsudin menjawab pertanyaan sejumlah awak media jelang mengadakan pertemuan dengan 56 organisasi kemasyarakatan berbasis Islam yang tergabung dalam Forum Ukhuwah Islamiyah di Gedung MUI, Jakarta, (21/4). TEMPO/Imam Sukamto
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, Din Syamsudin menjawab pertanyaan sejumlah awak media jelang mengadakan pertemuan dengan 56 organisasi kemasyarakatan berbasis Islam yang tergabung dalam Forum Ukhuwah Islamiyah di Gedung MUI, Jakarta, (21/4). TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin mempersilakan organisasi-organisasi masyarakat islam melakukan unjuk rasa lanjutan terkait dengan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Din mengatakan unjuk rasa merupakan hak konstitusional warga negara sehingga tidak boleh dihalang-halangi.

"Siapapun yang menghalangi unjuk rasa bisa dianggap antikonstitusi," kata Din di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Rabu, 23 November 2016. Ia mengatakan unjuk rasa boleh, asalkan tidak mengganggu ketertiban umum.

Unjuk rasa yang bakal digelar pada 2 Desember 2016 nanti disebabkan oleh polisi yang tak kunjung menahan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang menjadi tersangka kasus dugaan penistaan agama. Menurut Din, status Ahok sebagai tersangka belum memenuhi tuntutan masyarakat.

Baca: MUI: Demo Bela Islam Tak Bermuatan Politis  

Jika berkaca pada kisah masa lalu, kata Din, seorang penista agama bisa langsung ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka. Maka wajar jika masyarakat merasa penegak hukum tidak memberikan keadilan. "Ini yang mereka rasakan maka mereka ingin menyampaikan aspirasi lagi melalui demonstrasi baru," katanya.

Din pun mengimbau agar tak ada yang sinis dengan rencana demo yang bakal dilaksanakan pada Jumat pekan depan. Sebab, menurut dia, aspirasi yang dibawa masyarakat hanyalah soal penegakan hukum. Tak ada unsur-unsur politik. "Ini yang kami kawal," katanya.

Front Pembela Islam (FPI) dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) berencana menggelar Aksi Bela Islam III pada 2 Desember 2016. Juru bicara FPI, Munarman, mengatakan aksi tersebut untuk merespons penetapan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai tersangka, tetapi tidak ditahan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Aksi damai itu bakal dimulai dengan salat Jumat bersama. Rencananya massa berkumpul dan melaksanakan Salat Jumat di sepanjang Jalan Sudirman sampai Jalan MH Thamrin, Jakarta. Sebanyak 67 organisasi massa Islam diprediksi bakal ikut dalam aksi tersebut.

Baca: Demo Bela Islam Jilid III, Kapolri Minta Jumlahnya Dibatasi  

Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal M. Iriawan kembali mengeluarkan maklumat pada Senin, 21 November 2016. Maklumat tersebut dikeluarkan terkait dengan adanya rencana aksi unjuk rasa yang dilaksanakan pada 2 Desember mendatang.

Maklumat dengan nomor Mak/04/XI/2016 itu berisi sejumlah aturan dan ketentuan terkait dengan penyampaian pendapat di muka umum. Salah satunya berisi larangan untuk berbuat makar.

Sedikitnya, ada empat poin yang tertulis dalam maklumat tersebut. Pertama, para peserta diminta mematuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam UU RI Nomor 9 Tahun 1998 tentang kemerdekaan penyampaian pendapat di muka umum, khususnya tentang kewajiban, larangan, dan sanksi bagi pelaku atau peserta.

MAYA AYU PUSPITASARI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

40 Organisasi Buruh Berdemo Desak Pemerintah Cabut PP Tapera

7 jam lalu

Kelompok buruh yang tergabung dalam Aliansi Aksi Sejuta Buruh, berbaris di depan pelataran kantor Kementerian Keuangan, dalam unjuk rasa meminta pencabutan Peraturan Pemerintah tentang Tabungan Perumahan Rakyat atau Tapera, Jakarta Pusat, Kamis, 27 Juni 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
40 Organisasi Buruh Berdemo Desak Pemerintah Cabut PP Tapera

Kaum buruh mendesak pemerintah segera mencabut peraturan tentang tabungan perumahan rakyat atau Tapera. Desakan ini disampaikan buruh di pelataran kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, siang ini, Kamis, 27 Juni 2024.


Gejolak Demonstrasi Paramedis di Korea Selatan, Giliran Dokter Senior dan Profesor Memprotes

6 hari lalu

Para dokter saat protes terhadap rencana penerimaan lebih banyak siswa ke sekolah kedokteran, di depan Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 22 Februari 2024. REUTERS/Kim Soo-Hyeon
Gejolak Demonstrasi Paramedis di Korea Selatan, Giliran Dokter Senior dan Profesor Memprotes

Sejumlah akademisi dan dokter di Korea Selatan memprotes kebijakan baru pemerintah soal penerimaan Jurusan Kedokteran.


Polisi Jerman Tewas Diserang saat Demonstrasi Anti-Islam

24 hari lalu

Seorang pria menyerang orang dengan pisau, di kios informasi sayap kanan Buergerbewegung Pax Europa (BPE) di pasar sentral kota Mannheim, Jerman, 31 Mei 2024, dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video media sosial. Buergerbewegung Pax Europa/Handout melalui REUTERS
Polisi Jerman Tewas Diserang saat Demonstrasi Anti-Islam

Seorang petugas polisi berusia 29 tahun meninggal pada Ahad setelah berulang kali ditikam dalam serangan di sebuah demonstrasi anti-Islam di Jerman.


Tolak Revisi UU Penyiaran, Sejumlah Organisasi Jurnalis Lakukan Demo di Depan Gedung DPR

31 hari lalu

Organisasi pers, gabungan pers mahasiswa, dan organisasi pro-demokrasi, melakukan aksi unjuk rasa terkait revisi Undang-undang Penyiaran di depan gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin, 27 Mei 2024. TEMPO/Defara
Tolak Revisi UU Penyiaran, Sejumlah Organisasi Jurnalis Lakukan Demo di Depan Gedung DPR

Organisasi pers hingga organisasi pro-demokrasi menolak pasal-pasal bermasalah dalam revisi UU Penyiaran yang saat ini sedang digodok di DPR.


Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

43 hari lalu

Seorang mahasiswa menabur bunga memperingati tragedi 12 Mei 1998 di kampus Universitas Trisakti, Jakarta (12/5).  ANTARA/Paramayuda
Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 merupakan peristiwa berdarah menjelang reformasi. Empat mahasiswa Trisakti tewas ditembak di dalam kampus.


Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

55 hari lalu

Pengunjuk rasa pendukung Palestina di Gaza berdiri di dekat barikade di sebuah perkemahan di Universitas California Los Angeles (UCLA), ketika konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Los Angeles, California, AS, 1 Mei 2024. Ketegangan meningkat di kampus-kampus Amerika ketika para pendukung pro-Israel menyerang perkemahan pengunjuk rasa pro-Palestina di UCLA. REUTERS/David Swanson
Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.


Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

26 April 2024

Para pengunjuk rasa duduk di perkemahan saat mereka memprotes solidaritas dengan penyelenggara Pro-Palestina di kampus Universitas Columbia, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 19 April 2024. REUTERS/Caitlin Ochs
Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza


Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

26 April 2024

Mahasiswa pro-Palestina mengambil bagian dalam protes mendukung Palestina di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza, di Universitas Columbia di New York City, AS, 12 Oktober 2023. REUTERS/Jeenah Moon
Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina


Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

25 April 2024

Seorang pria memegang spanduk saat dia melakukan protes di luar Universitas New York, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 23 April 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.


Putusan Sengketa Pilpres 2024, Din Syamsuddin: Apapun Keputusannya Bukan Kiamat

22 April 2024

Muhammad Sirajuddin Syamsuddin atau Din Syamsuddin  merupakan seorang tokoh Muhammadiyah, organisasi muslim terbesar selain NU di Indonesia. Din pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2010 dan 2010-2015. Ia juga masuk ke dalam 50 tokoh Islam berpengaruh di dunia pada tahun 2021. ANTARA
Putusan Sengketa Pilpres 2024, Din Syamsuddin: Apapun Keputusannya Bukan Kiamat

Din Syamsuddin meminta agar masyarakat menahan diri atas apapun keputusan Mahkamah Konstitusi dalam sengketa Pilpres 2024.