TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil memiliki strategi untuk mengantisipasi banjir yang terjadi di Jalan Pagarsih dan Pasteur. Menurut dia, di dua lokasi tersebut akan diterapkan teknologi tol air.
"Karena tol air baru diterapkan di Gedebage, insya Allah secepatnya saya perintahkan Dinas Bina Marga dan Pengairan menerapkan juga di Pagarsih dan Pasteur," kata Ridwan di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalemkaum, Selasa, 25 Oktober 2016.
Baca juga:
Ridwan menjelaskan, teknologi tol air sudah berhasil mengatasi banjir rutin di Simpang Gedebage. "Teknologi tol air baru diberlakukan dua bulan di Jalan Gedebage. Alhamdulillah tidak terjadi banjir lagi," ujarnya.
Baca juga:
Banjir Bandung, Ini Kronologi Terseretnya Livina dan Sepeda Motor
Banjir Bandung, Pria Ini Tewas Terseret Saat Menolong Wanita
Teknologi tol air, kata Ridwan, adalah sebuah saluran khusus yang memompa air banjir ke sebuah saluran khusus yang tidak bercabang. Air yang melewati saluran tersebut akan langsung dibuang ke sungai.
"Jadi air tidak pernah bercampur dalam perjalanannya dari titik A ketemu titik B. Mungkin bisa (cepat) mengurangi air (karena) tidak menemui gangguan-gangguan," katanya.
Anggaran pembuatan tol air di Jalan Pagarsih dan Pasteur akan dimasukkan ke dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan Kota Bandung 2017. "Satu tol air biayanya Rp 1 miliar," ucapnya.
Simak pula:
Misteri Lukisan Bison di dalam Gua Berhasil Dipecahkan
Wapres JK: Indonesia Juara Dunia Hukum Koruptor
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung Iskandar Zulkarnaen mengatakan pihaknya menyiagakan petugas untuk membersihkan gorong-gorong dan memastikan Jalan Pasteur tidak kembali banjir ketika hujan turun.
"Untuk di Pagarsih, ada dua saluran ke sungai besar dan pintu air irigasi di samping Pasar Pagarsih. Kami akan lihat apakah memungkinkan beban air sebagian masuk ke sana. Selain itu, kami akan membuat crossing ke sesudah jembatan," katanya.
PUTRA PRIMA PERDANA
Baca pula:
Negara Antariksa Segera Dibangun, Bisa Tampung 150 Juta Jiwa
Ingin Hidup Damai, 11 Anggota Abu Sayyaf Serahkan Diri