TEMPO.CO, Sukoharjo - PT Kereta Api Indonesia mengerahkan kereta kesehatan atau Rail Clinic untuk penanganan bencana di Garut, Jawa Barat. Kereta tersebut diharapkan mampu memberikan layanan kesehatan pada tingkat pertama.
Juru bicara PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta, Eko Budiyanto, mengatakan kereta itu telah diberangkatkan pada Rabu tengah malam, 21 September 2016. "Kamis siang ini sudah tiba di Garut," katanya saat ditemui di Stasiun Gawok, Sukoharjo, Kamis, 22 September.
Sedianya, Rail Clinic itu akan digunakan untuk acara sosial di Sukoharjo. "Kami akan memberikan layanan kesehatan gratis untuk masyarakat di Stasiun Gawok," ujarnya.
Hanya, rencana itu diubah karena adanya bencana banjir bandang di Garut. "Acara sosial di Sukoharjo tetap berjalan meski tanpa menggunakan Rail Clinic," tutur Eko.
Eko menjelaskan, Rail Clinic diberangkatkan ke Garut dengan membawa lima dokter. "Selain itu, ada belasan petugas lain," katanya. Mereka terdiri atas bidan, perawat, petugas laboratorium, dan apoteker.
Menurut dia, kereta kesehatan tersebut akan berhenti di Stasiun Leles, Garut. "Stasiun terdekat dengan lokasi bencana," katanya. Di stasiun tersebut, pihaknya juga sudah menyiapkan sejumlah ambulans untuk operasional.
Manajer Upaya Kesehatan PT KAI Daops VI Yogyakarta Wellyansyah menyebutkan stok obat dalam Rail Clinic bisa digunakan untuk mengobati 300 pasien. "Kami akan menambahkan stok jika dibutuhkan," tuturnya.
Kereta jenis kereta rel diesel elektrik (KRDE) itu memiliki beberapa layanan. "Bisa digunakan sebagai instalasi gawat darurat," ucapnya. Selain itu, Rail Clinic juga memiliki poli umum, poli gigi, poli mata, serta poli kebidanan.
"Kereta juga dilengkapi dengan laboratorium serta ruang farmasi," katanya. Dia berharap kehadiran kereta tersebut mampu membantu para korban bencana. "Apalagi ada beberapa fasilitas kesehatan di lokasi yang rusak akibat bencana."
AHMAD RAFIQ