TEMPO.CO, Bojonegoro - Balita di Kampung Sawahan, Bojonegoro, Jawa Timur, tewas setelah meminum racun ikan. Bocah bernama Wahyu Febri Eliansah ini meninggal setelah diberi minuman yang dikira ibunya air putih tapi ternyata cairan potasium sianida.
Kepala Satuan Reserse Kepolisian Resor Bojonegoro Ajun Komisaris Sujarwanto mengatakan, sejauh ini, pihaknya belum menemukan unsur kesengajaan dalam kasus itu. "Ini murni kelalaian," ucap Sujarwanto pada Selasa, 30 Agustus 2016.
Korban meninggal dalam perjalanan dari rumah ke Rumah Sakit Umum Sosodoro Djatikusumo yang berjarak sekitar 1,5 kilometer.
Kematian Wahyu bermula saat ia dan orang tuanya mengunjungi rumah kakeknya. Keluarga ini datang karena ada salah satu kerabatnya yang meninggal dunia.
Sebelum meninggal, Wahyu disuapi ibunya. Baru beberapa kali suap, balita itu minta minum. Ibunya mengambilkan air di botol yang berada di dalam kulkas. Tanpa curiga, air di dalam botol itu diminumkan kepada Wahyu. Dalam beberapa menit, balita itu batuk-batuk dan kejang.
Melihat kondisinya seperti itu, Wahyu dilarikan ke rumah sakit. Di rumah sakit, korban dalam kondisi anfal. Petugas rumah sakit sempat memberi tindakan, tapi balita berkulit sawo matang itu tidak tertolong.
Meski tidak menemukan unsur kesengajaan, polisi tetap memeriksa keluarga Wahyu. Polisi mempertanyakan musabab keluarga itu menyimpan racun potasium sianida.
SUJATMIKO