TEMPO.CO, Balikpapan - Indonesia menjalin kerja sama di sektor pariwisata dengan Malaysia, Filipina, dan Brunei Darussalam. Kerja sama regional antar wilayah ini diharapkan mampu menjaring wisatawan domestik dan mancanegara di masing-masing negara.
“Pertemuan ini untuk menjadi jembatan kerjasama sektor pariwisata diantara empat negara,” kata Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan, Ani Insani dalam BIMP EAGA Joint Tourism Development Cluster di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat, 26 Aggustus 2016.
Kerja sama di bidang pariwisata antara empat negara bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi di daerah perbatasan. "Masing masing negara bisa berkolaborasi dalam eksploitasi potensi tourism dimilikinya," ujar Ani.
Terdapat 15 provinsi Indonesia yang ikut kerja sama ini, yakni Kalbar, Kaltim, Kalsel, Kalteng, Kaltara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.
Selain itu, Ani menyebutkan momentum ini juga dimanfaatkan untuk memotong berbagai kendala yang sebelumnya kerap dihadapi dalam kerjasama antar negara. Dia mencontohkan kendala konektifitas diantara empat negara yang akan diselesaikan bersama sama. “Contohnya jalur penerbangan rute Balikpapan – Kinabalu yang dulu ada sekarang sudah tidak ada. Kedepannya harus diupayakan lagi keberadaanya,” ujarnya.
Ani mengatakan masing-masing negara juga berkewajiban membenahi sarana, prasarana infrastruktur, sumber daya manusia, hingga promosi sektor pariwisata. Kementerian Pariwisata Indonesia sudah menetapkan sepuluh destinasi utama sektor wisata andalan yang akan mendapatkan perhatian.
“Fokus utama pariwisata Indonesia adalah promosi eko wisata berbasis keindahan alam tropik di Kalimantan, Sulawesi, Sumatera dan Papua. Kalau di Kalimantan adalah hutan alam Kayan Mentarang yang masih asri hingga wisata laut Pulau Derawan,” paparnya. Bali, kata Ani, tak termasuk dalam fokus utama mengingat pulau tersebut sudah mampu mandiri menyedot wisatawan per tahunnya.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendy mengatakan industri pariwisata menjadi masa depan pendapatan pascasektor pertambangan mengalami penurunan. Kota Balikpapan menjadi area penunjang destinasi pariwisata Kalimantan Timur yang tersebar di Berau, Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Kutai Timur hingga Bulungan Kalimantan Utara. “Sektor yang bisa menampung tenaga kerja pasca penurunan sektor pertambangan di Kaltim,” katanya.
Rizal menuturkan, Balikpapan berkonsentrasi menjadi sentra kota jasa, bisnis, dan perdagangan di Kalimantan Timur. "Balikpapan menyiapkan sarana prasarana pendukung pariwisata berupa perhotelan, restoran, serta jasa kuliner," kata dia.
SG WIBISONO