TEMPO.CO, Banda Aceh - Gubernur Aceh Zaini Abdullah melepas keberangkatan jemaah haji Aceh kloter I di Asrama Haji Embarkasi Aceh, Rabu, 10 Agustus 2016. Gubernur berpesan, para jamaah berdoa agar Aceh senantiasa damai, sejahtera, dan penuh rahmat dari Allah.
Menurut Zaini, untuk 2016, Aceh hanya mendapat kuota 3.140 anggota jemaah haji. Namun, ucap Zaini, pemerintah harus terus melobi pemerintah Arab Saudi agar tahun mendatang kuota jemaah haji untuk Aceh ditambah. Upaya tersebut untuk menjawab keinginan masyarakat dalam beribadah haji ke Mekah.
Tingginya minat masyarakat untuk menyempurnakan rukun Islam ini bisa dilihat dari daftar tunggu jemaah yang terus bertambah. Hingga Juni 2016, calon anggota jemaah haji asal Aceh yang telah mendaftar mencapai 78.115.
"Jika kuota tersebut menjadi rujukan, calon anggota jemaah yang mendaftar saat ini baru akan bisa berangkat pada 25 tahun mendatang," ujar Zaini.
Pemerintah Arab Saudi saat ini sedang membangun beberapa infrastruktur pendukung haji di kawasan Masjidil Haram. Pembangunan tersebut membuat kuota jemaah haji semua negara ikut terpangkas.
"Insya Allah, tahun depan, begitu pembangunan di kawasan Masjidil Haram selesai, kuota untuk kita (Aceh) akan ditambah," tutur Zaini.
Ketua Penyelenggara Ibadah Haji Embarkasi Aceh Muhammad Daud Pakeh menyebutkan total anggota jemaah haji untuk Indonesia tahun ini sebanyak 157.115. Jumlah itu terbagi dalam 387 kloter yang akan berangkat dengan 384 penerbangan.
Tugas operasional penyelenggara haji, menurut Daud Pakeh, menjadi wewenang nasional. Pemerintah, kata dia, berkewajiban memberikan bimbingan, pelayanan, dan perlindungan dengan menyediakan layanan administrasi, bimbingan ibadah haji, akomodasi, transportasi, pelayanan kesehatan dan keamanan, serta segala pelayanan lain kepada jemaah.
Daud Pakeh meminta penyelenggara haji membangun kesan positif dengan bekerja secara optimal dan memberi layanan prima, sehingga kualitas layanan haji di Tanah Air semakin baik.
ADI WARSIDI