TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan tidak akan mendaftarkan diri ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan untuk masuk daftar penjaringan bakal calon Gubernur DKI Jakarta pada 2017. "Ngapain daftar? Orang (pendaftaran) sudah tutup juga, kan?" kata Ahok di Balai Kota, Selasa, 2 Agustus 2016.
Nama Ahok sering dikait-kaitkan dengan partai berlambang banteng tersebut setelah dia memutuskan maju lewat partai dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI 2017. PDIP telah membuka tiga peluang untuk siapa pun yang ingin maju lewat PDIP melalui pendaftaran, pengusulan, dan penugasan.
Hingga saat ini, Ahok tidak masuk daftar nama di PDIP, baik lewat jalur pendaftaran maupun pengusulan. PDIP sudah mengantongi enam nama yang berasal dari seleksi penjaringan. Dari jalur pengusulan, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP sudah mengantongi dua nama, yaitu Djarot Saiful Hidayat dan Boy Sadikin.
Peluang Ahok masih terbuka untuk mendaftar lewat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) jika ingin diusung PDIP. Ketika ditanya apakah ia akan mendaftar langsung ke DPP, Ahok menampik rencana tersebut. "Kalau mau usung kan sudah cukup tiga partai. (Mereka) sudah cukup kalau mau usung," ujar Ahok.
Pascadeklarasi, Ahok telah mempercayakan tiga partai pendukungnya untuk membuka komunikasi politik dengan partai mana pun, termasuk PDI Perjuangan. Namun Ahok menolak berkomentar soal lobi politik yang sedang dibangun tim pemenangannya.
"Sudahlah, kita enggak usah ngomongin itu (Pilkada DKI) lagi. Kita berfokus kerja sajalah. Ngapain sih, masih jauh juga pendaftaran, 19 September. Santai-santai sajalah kita," tutur Ahok.
LARISSA HUDA